Konten dari Pengguna

Putus Mata Rantai Penyebaran Penyakit Menular, Lapas Besi Adakan Skrining TB

Rezana Agustyan
Public Relations at Lapas Kelas IIA Besi Nusakambangan
10 September 2024 14:32 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Rezana Agustyan tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
dok. humas besi
zoom-in-whitePerbesar
dok. humas besi
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
CILACAP – INFO_PAS. Sebagai upaya optimalisasi penemuan kasus pada populasi berisiko, Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIA Besi Nusakambangan bekerja sama dengan Badan Pembangunan Internasional Amerika Serikat (USAID), Dinas Kesehatan Cilacap dan Puskesmas Cilacap Selatan melaksanakan kegiatan Skrining Tuberkolosis kepada Warga Binaan, Selasa (10/09).
ADVERTISEMENT
Penyakit Tuberkulosis atau lebih dikenal TBC sampai saat ini menjadi masalah kesehatan masyarakat di Indonesia. Oleh karena itu Lapas Besi berupaya memutus mata rantai penyebaran penyakit TB semakin meluas.
dok. humas besi
Kegiatan ini dimulai dengan memberikan informasi yang jelas tentang penyakit TB, cara penularan, pengobatan dan pencegahan kepada Warga Binaan Lapas Besi. Selanjutnya skrining dilakukan kepada 200 Warga Binaan termasuk Seluruh Petugas Lapas Besi.
Selama 2 hari kedepan sampai 11 Agustus kegiatan Skrining TB akan dilaksanakan. Hal ini sebagai langkah pencegahan terjadinya penularan kasus TB, melalui skrining gejala dan rongent dada kepada Warga Binaan dan Petugas Lapas Besi.
dok. humas besi
Kepala Lapas Besi, Teguh Suroso setelah mengikuti kegiatan skrining TB mengungkapkan, melalui kegiatan skrining ini diharapkan dapat memutus mata rantai penyebaran kasus TB yang tergolong tinggi di Kabupaten Cilacap.
ADVERTISEMENT
“Memutus penyebaran penyakit menular TB tidak bisa berjalan sendiri, Lapas Besi berupaya untuk mengajak seluruh Warga Binaan dan Pegawai untuk peduli terhadap Tuberkulosis, salah satunya dengan menjalin kerjasama dengan instansi lain seperti USAID, Kemenkes, Dinkes dan Puskesmas” terang Teguh.