Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
Desa Kembang Kuning: Pariwisata Kerakyatan
5 Desember 2023 12:07 WIB
Tulisan dari Ezra Lawrensius A tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Kita semua pasti sudah tahu tentang NTB. Nusa Tenggara Barat, atau yang biasa disingkat menjadi NTB adalah sebuah provinsi yang terletak di bagian barat Nusa Tenggara, Indonesia. Provinsi ini terkenal sampai ke luar negeri karena alamnya yang begitu indah, tradisi budaya masyarakat setempat yang kaya, dan masih banyak lagi. Kekayaan-kekayaan ini bisa dilihat di berbagai destinasi wisata yang ada. Salah satunya adalah Desa Wisata Kembang Kuning. Desa Kembang Kuning adalah sebuah desa kecil yang terletak dibawah kaki Gunung Rinjani. Meskipun lokasi desa ini ada di pelosok, yaitu di Kecamatan Sikur, Kabupaten Lombok Timur, Nusa Tenggara Barat, desa ini memiliki pesona wisata yang sangat indah dan menarik, baik wisata alam maupun wisata budaya. Daerah Desa Wisata Kembang Kuning mendapatkan curah hujan 3000mm per tahun, memiliki suhu rata-rata 25ºC dan tinggi sekitar 600-800m dari permukaan laut. Hal ini membuat daerah Desa Kembang Kuning menjadi tempat dengan tanah yang subur, mempunyai pemandangan alam yang indah, serta udara yang sejuk yang tentunya membuat sektor perkebunan dan pertanian menjadi sistem mata pencaharian masyarakat setempat. Tetapi selain itu, sektor pariwisata juga mulai dikembangkan untuk semakin menggerakkan perekonomian setempat. Dan tentunya dengan pemandangan alam yang indah dan kekayaan budaya, banyak wisatawan lokal maupun wisatawan mancanegara tertarik untuk berwisata ke Desa Kembang Kuning.
Karena berada di kaki Gunung Rinjani, wisatawan yang datang ke Desa Kembang Kuning bisa menikmati pemandangan gunung dan alam sekitar sambil berjalan keliling desa, bersepeda dengan paket cycling tour, ataupun juga trekking di gunung Rinjani. Wisatawan juga bisa menyusuri persawahan milik warga desa setempat sambil menikmati udara yang sejuk dan pemandangan sawah yang hijau. Selain itu, wisatawan juga bisa berwisata ke sebuah air terjun di desa ini, yang namanya Air Terjun Sarang Walet. Air terjun ini dinamakan Air Terjun Sarang Walet karena dulu gua tempat air terjun ini dihuni oleh banyak sekali burung walet dan jika berada di dalamnya akan mendangar kicauan burung walet. Namun sekarang, burung-burung walet di gua ini sudah tidak sebanyak dahulu, tetapi wisatawan yang datang tetap dapat mendengar suara kicauan burung walet saat berada di dalam gua. Untuk menuju gua ini, wisatawan harus terlebih dahulu menuruni beberapa tangga dan menyebrangi jembatan kayu yang lumayan panjang, serta menyusuri gua sejauh 30 meter, baru kemudian akan melihat keindahan dari air terjun ini. Air terjun ini adalah air terjun alami, yang airnya bersumber dari mata air di pegunungan. Air terjun ini mengalir kedalam sebuah gua, dimana wisatawan bisa masuk untuk menikmati keindahan gua dan air terjun ini. Di dalam gua dihiasi oleh pemandangan dinding-dinding gua yang membentuk sebuah pola atau motif karena terkena erosi, dan juga akar-akar pohon yang diujung-ujungnya mengalir air yang menyerupai tirai.
Selain bisa menikmati wisata alam sekitar, wisatawan juga bisa ikut serta dalam melakukan berbagai aktivitas yang biasa dilakukan oleh masyarakat setempat. Desa Wisata Kembang Kuning juga menawarkan banyak paket wisata budaya seperti traditional coffee process, traditional coconut oil process, cooking class, dan lain sebagainya. Dalam traditional coffee process, para wisatawan diajak untuk mengikuti masyarakat setempat dalam membuat kopi khas daerah itu yang disebut ‘Kopi Siong Kete’. Para wisatawan diajarkan mengenai proses pengolahan biji kopi secara tradisional mulai dari proses pemanggangan biji kopi, penumbukan biji kopi, dan juga akan disajikan kopi hasil olahan untuk diminum. Biji kopi dipanggang menggunakan alat tradisional yang berupa wajan yang terbuat dari tanah liat yang disebut kete dan dipanggang dengan kayu bakar agar menghasilkan sebuah aroma yang khas. Biji kopi yang telah dipanggang kemudian ditumbuk sampai halus dengan menggunakan lesung sehingga menjadi bubuk kopi yang siap dinikmati. Disini, para wisatawan akan diajarkan oleh orang setempat dan akan diberikan hasil kopi masing-masing 250 gr sebagai oleh-oleh. Dalam traditional coconut oil process, para wisatawan akan diajarkan cara pengolahan minyak kelapa tradisional mulai dari pemetikan kelapa sampai ke pengolahan santan hingga menjadi minyak oleh orang setempat, dan para wisatawan akan diberikan 250ml minyak kelapa hasil olahan mereka sebagai oleh-oleh. Dengan adanya wisata pembuatan kopi dan minyak kelapa secara tradisional ini, wisatawan dapat berinteraksi langsung dengan masyarakat setempat dan pastinya masyarakat setempat juga mendapatkan dampak positif dan keuntungan langsung di bidang ekonomi dari banyaknya wisatawan yang datang.
ADVERTISEMENT
Untuk penginapan di Desa Kembang Kuning sendiri, banyak penduduk setempat yang membuka homestay untuk menampung para wisatawan yang datang ke Desa Kembang Kuning. Homestay-homestay yang ada di Desa Kembang Kuning dikelola oleh Badan Usaha Milik Desa atau yang biasa disebut BUMDes setempat. Hal ini memberikan dampak langsung kepada penduduk desa setempat karena tidak hanya memberdayakan rumah rumah mereka sebagai tempat menginap para wisatawan dan mendapatkan penghasilan dari penginapan, namun juga membuka lapangan pekerjaan bagi penduduk setempat. Jadi penduduk setempat tidak hanya menjadi pemandu wisata, pelaku wisata, namun juga bekerja di BUMDes setempat. Karena usaha homestay semakin berkembang, hal ini menyebabkan berbagai usaha-usaha lain bermunculan di Desa Kembang Kuning, seperti usaha rumah makan yang bertemakan alam. Homestay-homestay yang ada bisa menjalin suatu kerjasama dengan usaha usaha rumah makan untuk meyediakan makanan kepada para wisatawan yang menginap.
ADVERTISEMENT
Desa wisata ini dikelola oleh Pokdarwis, dan dengan dukungan pemerintah dan masyarakat. Pemerintah setempat bekerjasama dengan masyarakat setempat untuk mengembangkan dan membangun pariwisata Desa Kembang Kuning. Mulai dari branding, membagun dan menyediakan akomodasi pariwisata bagi para penguunjung, hingga memberikan edukasi kepada masyarakat setempat. Branding yang diberikan pada Desa Kembang Kuning adalah konsep pariwisata kerakyatan, dimana pariwisata yang dilakukan melibatkan seluruh masyarakat desa dan tidak bergantung kepada investor luar yang memiliki dana yang besar untuk membuat suatu pariwisata yang berkelanjutan. Pemerintah daerah juga memberikan dukungannya dalam bentuk pembangunan infrastruktur pendukung seperti akses jalan di Desa Kembang Kuning untuk membantu memajukan pariwisata di Desa Kembang Kuning.
Pengembangan pariwisata yang berkonsep pariwisata kerakayatan ini membawa banyak sekali dampak yang baik. Dengan dikembangkanya konsep pariwisata kerakyatan di Desa Kembang Kuning, pariwisata melibatkan dan dikelola oleh masyarakat setempat dan membawa dampak langsung kepada masyarakat. Dampak yang dapat dirasakan oleh para masyarakat adalah terbukanya lapangan pekerjaan, membuka peluang-peluang untuk mengembangkan ekonomi kreatif dan membantu menggerakkan ekonomi desa dengan memberikan penghasilan kepada para pelaku pariwisata. Walaupun dikelola oleh pemerintah bersama dengan masyarakat setempat dan tidak tergantung pada investor bermodal besar, Desa Kembang Kuning dikelola dengan baik. Walaupun belum berkembang secara maksimal, Desa Kembang Kuning memiliki potensi yang sangat besar. Dan dengan support dari pemerintah daerah setempat untuk pembangunan infrastruktur dan akomodasi pariwisata, serta antusiasme masyarakat untuk terus mengembangkan Desa Kembang Kuning, desa ini dapat menjadi sebuah destinasi wisata yang tidak hanya sangat bagus, namun juga menjadi sebuah destinasi wisata yang berkelanjutan dan membawa dampak baik bagi masyarakat setempat.
ADVERTISEMENT