Konten dari Pengguna

Mengenal Drama Realis 'Ayahku Pulang' Karya Usmar Ismail

Fathma Hamiidah
Mahasiswa Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
22 Oktober 2021 21:30 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Fathma Hamiidah tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi seoarang ayah bersama anaknya. Foto: pixabay.com
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi seoarang ayah bersama anaknya. Foto: pixabay.com
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Sebagai masyarakat Indonesia, tentu kita dapat merasakan kehadiran karya sastra yang lahir dari imajinasi pengarang. Biasanya, pengarang menuangkan masalah kehidupan bermasyarakat maupun gejala sosial dalam karya-karyanya. Latar belakang karya sastra digambarkan dari keadaan dan kehidupan sosial masyarakat, suatu kejadian, pikiran dan pandangan, serta nilai-nilai yang terdapat pada penggambaran tokoh cerita.
ADVERTISEMENT
Sastra Indonesia tumbuh dan berkembang dari budaya Indonesia yang sangat beraneka ragam suku dan budayanya. Hal ini melatarbelakangi banyaknya jenis, macam, dan ragam sastra di Indonesia, salah satunya, yaitu drama.
Pict by pixabay.com
Tentu kita sudah tidak asing lagi bahwa drama merupakan karya sastra fiksi yang menceritakan sebuah kehidupan manusia. Dengan adanya drama, baik ketika membaca naskah maupun menonton pementasan teaternya, orang-orang di zaman sekarang dapat mengetahui dan merasakan bagaimana kehidupan masyarakat di masa lalu.
Pada masa sekarang ini drama juga sering kita jumpai pada sebuah pementasan teater, di mana orang-orang banyak sekali yang memanfaatkan hal tersebut sebagai sebuah rekreasi atau hiburan.
Dari sekian banyak bentuk drama di Indonesia, terdapat salah satu aliran drama yang dikenal dengan aliran realisme. Aliran drama realisme berkembang di era 1850, aliran ini hadir sebagai bentuk perkembangan drama dan teater modern dalam aliran kesenian. Aliran ini muncul dan berkembang karena adanya ketidakpuasan terhadap konsep drama yang selalu berpacu pada genre romantik. Para penulis berusaha menggambarkan realitas kehidupan yang nyata tentang bagaimana cerita itu dapat terjadi di kehidupan sehari-hari.
ADVERTISEMENT
Awal mula gagasan realisme dalam teater adalah adanya sebuah keinginan untuk melahirkan illusion of reality di panggung. Hal tersebut dikarenakan ingin membuat penonton ikut terbawa suasana pertunjukan dan tidak menyadari bahwa mereka sedang menonton sebuah pertunjukan drama. Realisme ingin membawa pikiran manusia yang suka berimajinasi pada suatu peristiwa yang tidak terjadi pada kehidupan nyata dan tidak dialami oleh seseorang.
Naskah “Ayahku Pulang” yang di tulis oleh Usmar Ismail merupakan salah satu naskah drama realis yang hadir di Indonesia. Drama ini berkisahkan tentang permasalahan keluarga, di mana seorang ayah yang bernama Raden Saleh tega meninggalkan seorang istri dan anak-anaknya yang masih kecil untuk pergi bekerja di Singapura. Setelah lama bekerja di sana Raden Saleh menjadi seorang yang sukses dan kaya raya, sedangkan sang istri hidup dengan kemiskinan bersama anak-anaknya. Hal itu menyebabkan anak pertamanya yang bernama Gunarto harus menjadi tulang punggung.
ADVERTISEMENT
Dua puluh tahun hidup berlalu, kini Raden Saleh semakin tua dan memilih untuk kembali kepada keluarganya yang telah lama ia tinggalkan. Namun kepulangan Raden Saleh tidak diterima oleh anak pertamanya, Gunarto. Gunarto sangat kekeh tidak mau menerima ayahnya kembali karena Gunarto menganggap bahwa mereka tidak memiliki ayah. Adik-adik Gunarto dan istrinya memaafkan sang ayah terkecuali Gunarto yang sangat benci kepada ayahnya hingga pada akhirnya sang ayah pergi dari rumah dan diduga menghanyutkan diri di sungai yang membuat Gunarto menyesal karena tidak mau memaafkan dan menerima ayahnya kembali. Bentuk cerita dalam drama ini merupakan kehidupan sosial yang berpacu terhadap kehidupan nyata. Drama ini juga sangat berpengaruh dalam kehidupan bermasyarakat. Cerita ini dapat dikatakan sebagai realita kehidupan karena cerita ini sering terjadi dalam masyarakat, orang yang rela meninggalkan keluarganya demi harta untuk menjadi kaya raya. Padahal harta terkadang bisa pergi dan habis begitu cepat seperti pada contoh drama tersebut.
ADVERTISEMENT
Karya-karya yang dihasilkan oleh Usmar Ismail banyak yang menggambarkan peristiwa-peristiwa yang terjadi di kehidupan sehari-hari dalam masyarakat. Seperti pada drama “Ayahku Pulang” ini yang banyak mengandung nilai-nilai sosial yang dapat dijadikan sebagai pembelajaran karena pada drama ini banyak sekali pesan moral yang terkandung di dalamnya.
Salah satu amanat yang disampaikan dalam drama ini yaitu jangan menunggu kehilangan seseorang yang sebenarnya kita sayangi untuk bisa kita maafkan.