Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.96.1
Konten dari Pengguna
Hiking di Swiss
12 November 2020 18:14 WIB
Tulisan dari Dira Fabrian tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
![Pemandangan dari Jungfraujoch (sumber: dokumentasi pribadi)](https://blue.kumparan.com/image/upload/fl_progressive,fl_lossy,c_fill,q_auto:best,w_640/v1605126400/mynb2lctbgqm1qiabtyg.jpg)
ADVERTISEMENT
Ketika mendengar kata Swiss, apa yang terbayang? Fondue? Gunung bersalju? Ski? Negara kecil berpenduduk sekitar 8,5 juta ini memang terkenal dengan pemandangan serta kegiatan musim dinginnya. Foto-foto di kartu pos, kalender, maupun iklan lainnya mengenai Swiss juga mendorong persepsi demikian. Tak heran, banyak turis yang datang di musim dingin untuk menikmati salju. Coba lah ke bandara di Swiss di tengah musim dingin (di masa pra-COVID-19). Niscaya akan terlihat banyak turis yang datang dengan peralatan ski atau snowboarding.
![Kota Gstaad di bulan Februari 2019 (sumber: dokumentasi pribadi)](https://blue.kumparan.com/image/upload/fl_progressive,fl_lossy,c_fill,q_auto:best,w_640/v1605126474/fipdpuvrs56mqdhbaixb.jpg)
Namun, seiring dengan mencairnya salju dan memanjangnya hari, kegiatan yang banyak digemari oleh masyarakat Swiss adalah hiking. Menghabiskan waktu di gunung dan menikmati alam adalah kegiatan akhir pekan favorit di Swiss. Berbeda dengan Indonesia, tidak ada mall besar di Swiss.
ADVERTISEMENT
Negara ini dianugerahi dengan alam yang cantik yang dijaga baik oleh masyarakatnya. Tidak sulit menikmati keindahan alam Swiss karena konektivitas dan infrastrukturnya yang baik. Beragam moda transportasi umum tersedia, dari kereta, kapal, bus, hingga kereta gantung di hampir setiap lokasi hiking. Restoran dan toko swalayan juga tersedia di awal dan/atau akhir beberapa jalur hiking. Barangkali yang cukup menantang adalah ketiadaan kamar kecil sepanjang jalur hiking jika jalurnya panjang.
Sedari kecil, anak-anak telah dibawa hiking oleh orang tuanya. Kebiasaan tersebut seringkali terbawa hingga usia senja sehingga jangan kaget jika melihat kakek dan nenek hiker handal yang mampu berjalan lebih cepat daripada sesama hiker dari negara lain yang lebih muda (pengalaman pribadi).
ADVERTISEMENT
Rupanya, Swiss benar-benar serius dengan hiking. Lebih dari 65.000 km jalur hiking diberi markah (1) dan berbagai situs web kota/ propinsi (canton) memberikan informasi yang sangat lengkap, mulai dari cara mencapai lokasi hiking, tingkat kesulitan hiking, hingga siaran langsung cuaca di atas gunung. Oleh sebab itu, sangat dimungkinkan untuk pergi hiking sendiri.
Selain itu, ada satu fakta yang menarik. Konstitusi Swiss memiliki pasal mengenai jalur hiking! Pasal 88 Konstitusi Swiss mengatur mengenai pentingnya mempertahankan jalur pejalan kaki, jalur hiking, dan jalur sepeda agar selalu dalam keadaan baik. Pemerintah harussenantiasa menyediakan informasi mengenai jalur-jalur tersebut dan mengalihkan jalur yang ditutup (2) . Menurut situs web swissinfo.ch, sekitar 1500 sukarelawan memperbaiki jalur yang rusak, memotong dahan serta ranting pohon, dan menyesuaikan marka jalan. Pemerintah canton dan kota lah yang menugaskan pekerjaan pemeliharaan jalur hiking ini (3) .
ADVERTISEMENT
Markah hiking di Swiss
Lalu, seperti apakah markah-markah hiking yang di Swiss? Markah yang paling mudah dan sering ditemukan adalah markah panah berwarna kuning, seringkali dengan gambar orang berjalan kaki mengenakan tas ransel dan tongkat. Markah ini menandakan jalur hiking yang cukup mudah. Seringkali panah juga menunjukkan jarak tempuh jalur hiking, waktu yang diperlukan ke titik tujuan berikutnya, maupun arah ke stasiun/ halte bus terdekat.
Markah lainnya adalah markah merah-putih yang biasanya dapat ditemukan di bebatuan. Markah ini menandakan jalur yang curam dan sempit.
Selain itu, ada juga markah biru-putih untuk menandakan jalur yang melewati salju dan gletser (yang bisa jadi membutuhkan tali dan beliung) serta markah panah berwarna merah jambu untuk menandakan jalur hiking musiman di musim dingin yang tingkatannya cukup mudah. Informasi lebih lanjut dan foto-foto markah dapat dilihat di sini .
ADVERTISEMENT
Hiking di tengah pandemi?
Pasca terjadinya pandemi COVID-19, hiking sepertinya masih menjadi kegiatan favorit di musim panas. Bahkan, popularitasnya mungkin meningkat karena kegiatan tersebut dilakukan di alam terbuka yang luas sehingga memungkinkan dijaganya jarak fisik antarorang - sesuai dengan protokol kesehatan di masa pandemi. Selain itu, pembatasan pergerakan orang antarnegara juga turut mengarahkan orang-orang di Swiss, termasuk para ekspatriat, untuk menikmati alam Swiss dan pergi hiking. Beberapa rekan yang biasanya menghabiskan liburan musim panas di luar Swiss, kini menjelajahi pegunungan Swiss hampir setiap minggu. Selain bermanfaat bagi kesehatan, selalu ada panorama indah di akhir setiap perjalanan hiking.