Konten dari Pengguna

Minggu di Swiss, Hari Khusus Istirahat

Dira Fabrian
Seorang perempuan dengan mimpi besar
27 November 2020 14:44 WIB
comment
12
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Dira Fabrian tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Suasana kota Les Brenets di hari Minggu. (Sumber: Dokumentasi pribadi)
zoom-in-whitePerbesar
Suasana kota Les Brenets di hari Minggu. (Sumber: Dokumentasi pribadi)
ADVERTISEMENT
Hari Sabtu merupakan hari paling sibuk di Swiss bagi pegawai lajang seperti kami. Bukan kah hari Sabtu merupakan hari libur? Hari bersantai? Lalu mengapa kah?
ADVERTISEMENT
Sebagaimana di banyak negara lainnya, hari Sabtu dan Minggu adalah hari libur di Swiss. Namun, berbeda dengan di Indonesia dan mayoritas negara Asia, toko, pusat perbelanjaan, tempat hiburan, dan bahkan sebagian restoran tutup di hari Minggu.
Suasana kota Gstaad di hari Minggu. (Sumber: Dokumentasi pribadi)
Mulanya, realita ini cukup sulit diterima bagi orang-orang seperti kami yang terbiasa dengan kehidupan di Jakarta, di mana mudah mencari keperluan kapan saja, di mana saja, dan pusat perbelanjaan ramai di hari Minggu. Tinggal di Swiss mengharuskan kami mengelola waktu dengan baik. Meskipun letih setelah bekerja selama seminggu, jika telur atau susu habis-atau membutuhkan jasa pencucian mobil-maka kegiatan-kegiatan tersebut harus dikerjakan di hari Sabtu.

Hari Minggu: Hari banyak larangan

Suasana kota Lauterbrunnen di hari Minggu. (Sumber: Dokumentasi pribadi)
Rupanya, tidak hanya kegiatan usaha yang tutup di Swiss pada hari Minggu. Ternyata, kegiatan pribadi yang bising dan dapat mengganggu ketenangan orang lain dilarang di hari Minggu. Termasuk dalam kegiatan yang dilarang adalah memangkas rumput, mendaur ulang (biasanya barang yang terbuat dari kaca dijatuhkan ke dalam sebuah kotak daur ulang khusus), dan bahkan menjemur baju di luar rumah/ apartemen (1).
ADVERTISEMENT
Di beberapa komunitas, menggunakan mesin cuci dan mencuci mobil pun dapat berujung pada teguran dari tetangga.
Berdasarkan riset sederhana, ada tiga teori untuk menjelaskan suasana hari Minggu di Swiss:
ADVERTISEMENT

Situasi terkini

Suatu siang di hari Minggu, pengamatan dari apartemen penulis di kota Jenewa. (Sumber: Dokumentasi pribadi)
Konon, heningnya hari Minggu di Swiss mengakibatkan banyak penduduknya pergi ke negara tetangga untuk berbelanja jika ada keperluan mendadak. Hal ini sangat kondusif dilakukan di kota seperti Jenewa, di mana perbatasan Swiss-Prancis dapat ditempuh dalam waktu 20 menit saja. Selain itu, pada masa pra-pandemi, tak sedikit penduduk (termasuk ekspatriat) yang pergi ke negara lain di akhir pekan untuk keluar dari sunyinya suasana di Swiss.
ADVERTISEMENT
Menurut mereka yang sudah tinggal lebih dari 10 tahun di Swiss, keadaan saat ini sudah berubah. Toko swalayan dan beberapa toko lainnya di stasiun dan bandar udara buka di hari Minggu. Begitu pula dengan toko Asia dan toko swalayan di pom bensin. Hal ini memudahkan sekiranya terdapat keperluan belanja mendadak.
Selain itu, pasca terjadinya pandemi, pernah juga pusat perbelanjaan dibuka di suatu hari Minggu untuk membantu kegiatan usaha dan menggerakkan perekonomian.
Meskipun demikian, hari Minggu masih menjadi hari yang sangat tenang di Swiss. Walaupun awalnya merasa janggal, kini kami justru menikmati adanya hari yang tenang dan tidak digunakan untuk kegiatan komersial.
Lalu kegiatan apakah yang banyak dilakukan di hari Minggu? Jawabannya adalah mengunjungi kerabat/ teman, piknik, menikmati alam, atau... tidur!
ADVERTISEMENT