Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.1
Konten dari Pengguna
Konsep "Nakama" dari CEO Tokopedia William Tanuwijaya
16 November 2017 2:22 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:14 WIB
Tulisan dari Fachrizal Hutabarat tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Sesi On Boarding kumparan Batch 2 (15/11) di Ballroom Kuningan City, Jakarta menghadirkan berbagai tokoh-tokoh penting nasional yang berpengaruh terhadap perubahan negeri ini. Pada sesi kali ini hadir CEO Tokopedia William Tanuwijaya.
ADVERTISEMENT
Pada kesempatan kali ini, dirinya berkisah tentang awal mula membangun Tokopedia.Pria lulusan BINUS University ini berujar bahwa dulunya Tokopedia hanya berawal dari 4 orang saja, namun sekarang sudah berjumlah 1700 karyawan.
Dirinya berujar “Aset terbesar perusahaan adalah manusianya untuk membangun perusahaan kelas A anda perlu merekrut orang-orang kelas A pula, kalau anda merekrut orang kelas B maka kualitas perusahaan anda akan turun” ujarnya.
Setelah bekerja selama 6 tahun dirinya memutuskan untuk membangun Tokopedia karena melihat peluang dalam bidang e-commerce. “ketika saya memulai Tokopedia saya ke kampus-kampus untuk meyakinkan para alumni terbaik mereka untuk gabung sama saya. Mereka semua tidak ada yang datang” ujarnya.
Pria yang menggemari Anime One Piece ini menganggap para karyawannya adalah sebuah “Nakama” yang berati kawan dalam bahasa Indonesia. “Saya analogikan Tokopedia sebagai sebuah kapal yang sedang berlayar mencari harta karun. Semua bergabung dalam kapal yang sama mencari harta karun” menurutnya.
ADVERTISEMENT
Dirinya berharap Tokopedia sebagai perusahaan yang banyak beropini memberi ide namun tetap dengan satu tujuan, bukan perusahaan yang memiliki banyak pilihan dan arah yang justru membuat “kapal” tenggelam. William berharap dalam 10 tahun kedepan Tokopedia dapat membantu brand-brand lokal Go Internasional dan membangun Indonesia melalui ekonomi digital.