Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.1
Konten dari Pengguna
Serius Hadapi Isu Keamanan Digital, Advant Luncurkan Sistem Pertahanan Terbaru
16 November 2017 1:56 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:14 WIB
Tulisan dari Fachrizal Hutabarat tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Sesi On Boarding kumparan (15/11) selanjutnya adalah mengenai tren keamanan di dunia digital dengan narasumber dari GM Sales Advant Smartphone, Ellen Anggrani. Di sesi ini beliau berbicara mengenai sekuritas dunia internet yang penggunanya kini mencapai 63 juta orang.
ADVERTISEMENT
Pengguna internet di Indonesia kini sudah mencapai 47.6 persen dari seluruh total populasi. Menurutnya internet sudah menjadi kebutuhan dasar manusia dan hal ini menyebabkan manusia sudah terikat teknologi. Luasnya akses informasi menyebabkan rawannya proteksi dan keamanan bagi penggunanya.
Ellen berujar “Saat ini telah dikembangkan Artificial Intellegence seperti malware dan spamware” menurutnya hal ini yang dapat memicu terjadinya cyber crime.
Kemudian dirinya berujar “Do we need security? Advant selaku brand penyedia telepon seluler kini tidak hanya membuat barang yang profit oriented, namun juga memberikan perlindungan pada penggunanya” tuturnya.
Advant kini telah menciptakan Advant Secure yaitu system pertahanan pada telepon seluler yang kini hadir pada seri Advant 8. Fitur-fitur yang ditawarkan adalah mulai dari anti theft, tracking phone, auto lock, intruder selfie, face unlock sampai privacy system.
ADVERTISEMENT
Satu hal yang paling menarik dalam system privacy ini adalah intruder selfie dan tracking phone apabila telepon dicuri, foto muka si pencuri akan otomatis ketahuan tanpa sepengetahuannya. Tracking phone berfungsi sebagai penanda lokasi telepon yang terpisah dari pemilik.
Advant memang terlihat sangat serius dalam isu keamanan digital para penggunanya, hal ini patut mendapat acungan jempol mengingat belum banyak produsen smartphone yang serius menangani isu keamanan siber.