Manfaat Seni Drama yang Tidak Banyak Diketahui

Pementasan drama "Malam Botak" oleh para mahasiswa Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

Pengenalan Seni Drama

Mungkin beberapa orang tahu sebuah pementasan seni drama secara sepintas, namun apakah kamu sudah tahu apa itu seni drama?

Seni drama atau drama berasal dari bahasa Yunani “draomai” yang berarti berbuat, belaku, bertindak, atau bereaksi dan sebagainya (Harymawan, 1988:1). Adapun istilah lain drama berasal dari kata dreame, sebuah kata yang berasal dari bahasa Perancis yang diambil oleh Diderot dan Beaumarchaid yaitu drama bermaksud untuk menjelaskan lakon-lakon mereka tentang kehidupan kelas menengah.

Jadi, dapat disimpulkan bahwa drama merupakan sebuah seni yang menggambarkan lakon (peristiwa) dan berisi dialog-dialog yang memerhatikan aspek-aspek gerak (tindakan) untuk dipentaskan di atas panggung.

Berbagai Manfaat Seni Drama

Sama halnya seperti kegiatan kesenian yang lainnya, kegiatan seni drama juga memiliki manfaat antara lain adalah menanamkan sikap bertanggung jawab, menambah relasi pertemanan, dapat menumbuhkan rasa percaya diri, serta menambah hal baru.

Sikap bertanggung jawab dalam seni drama dapat kita temukan saat kita terlibat langsung dalam produksi sebuah pementasan drama yang akan menampilkan sebuah cerita dari sebuah naskah. Tanggung jawab terhadap peran masing-masing menjadi faktor penting terhadap kesuksesan suatu pementasan. Dari rasa tanggung jawab tersebut kita dapat belajar menerima peran yang sudah kita pilih baik peran di depan panggung maupun di balik panggung. Serta rasa tanggung jawab tersebut dapat menimbulkan sifat ulet, rajin, pantang menyerah, serta kerja sama tim yang baik.

Adapun relasi yang dapat timbul akibat suatu pertunjukkan seni drama ini adalah ketika kita tergabung dengan suatu tim pementasan drama yang sebelumnya mungkin belum saling bertemu. Lalu, jika kita memiliki hobi yang sama akan seni drama, banyak sekali komunitas-komunitas nonton bareng yang pastinya memiliki hobi yang sama, yaitu menonton pertunjukkan drama yang bisa saja relasi pertemanan semakin luas karena kesamaan hobi tersebut.

Selanjutnya, menumbuhkan rasa percaya diri menjadi manfaat paling banyak dirasakan. Sebab pementasan drama ini merupakan kegiatan yang menggunakan penonton atau audiens sebagai salah satu faktor penting penyelenggaraannya. Para tokoh yang berperan dalam sebuah pementasan, dituntut untuk maksimal memerankan apa yang sudah menjadi perannya. Ini bukanlah hal mudah, sebab tak banyak orang yang memiliki kepecayaan diri tinggi untuk mampu tampil di hadapan banyak orang. Oleh karena itu pertunjukkan seni drama dapat menjadi salah satu alternatif untuk melatih kepercayaan diri.

Mungkin bagi sebagian orang, terlibat langsung dalam suatu pementasan drama adalah hal baru yang sebelumnya belum pernah mereka lakukan. Karena untuk bagian tata rias dan kostum saja, kedua hal tersebut hanya bisa didapatkan ketika kita berada dalam kegiatan yang berfokus pada permodelan. Bentuk permodelan dalam pementasan drama pada dasarnya adalah tokoh. Menata rias wajah seseorang sehingga menggambarkan sosok yang antagonis pastilah berbeda dengan tokoh yang protagonis, tokoh yang digambarkan sebagai konglomerat pasti berbeda dengan tokoh gelandangan. Begitu pun dengan busana atau kostum yang menjadi ciri khas utama dalam proses visualisasi pada pementasan. Para penonton akan bisa mengetahui macam-macam karakter tokoh dari kostum atau busananya. Sehingga memang keahlian dalam menata rias wajah dan memilih kostum bagi tiap-tiap tokoh dalam suatu pementasan, hanya bisa kita temukan pada kegiatan seni pementasan drama.

Lalu, apa manfaat seni drama yang tidak banyak diketahui orang?

Istilah "psikodrama" nampaknya tidak banyak diketahui orang. Psikodrama adalah metode pembelajaran dengan bermain peran yang bertitik tolak dari permasalahan-permasalahan psikologis (Eliyyil, 2020: 99).

Metode psikodrama ini biasa digunakan sebagai terapi bagi siswa agar mereka memperoleh pemahaman yang lebih baik tentang dirinya, menemukan konsep diri, serta agar mampu menyatakan reaksi terhadap tekanan-tekanan yang dialaminya.

Beberapa keunggulan metode psikodrama adalah mengembangkan kreativitas siswa, memupuk keberanian berpendapat dalam forum/kelas, serta melatih agar siswa mampu menganalisis suatu masalah dengan mengambil kesimpulan atau keputusan dalam waktu singkat, dengan beberapa manfaat sebagai metode meepaskan emosi dan mampu melihat sesuatu dari sudut pandang orang lain.

Pada proses pelaksanaannya, siswa diminta aktif dalam mengoptimalkan alat-alat indra, kognisi, emosi, serta psikomotoriknya. Bahkan tak jarang melibatkan spiritualitasnya. Dengan demikian, maka psikodrama ini adalah metode yang (juga) tepat untuk pendidikan karakter.