Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
Bupati Aceh Utara Apresiasi Kreativitas Kepala Desa Pencetus Parfum
21 November 2019 13:06 WIB
Tulisan dari Fadel Aziz Pase tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
ACEH UTARA – Bupati Aceh Utara H. Muhammad Thaib mengapresiasi kreativitas Geuchik (Kepala Desa) Kilometer VIII Kecamatan Simpang Keuramat, Mahyeddin Abubakar alias Nyakdin. Pasalnya, tangan dinginnya telah berhasil melahirkan produk Parfum dengan bahan baku minyak nilam terbaik di dunia yang berasal dari Aceh Utara.
ADVERTISEMENT
“Ini patut kita apresiasikan, dan perlu perhatian khusus pemerintah dalam pengembangan produk-produk seperti ini. Kami juga meminta kepada Kadis DPMG untuk lebih produktif dalam hal pengembangan ekonomi gampong,” ungkap Bupati yang akrab dengan sapaan Cek Mad tersebut, Kamis (21/11/2019).
Dirinya berharap, kedepan lebih banyak lagi Geuchik yang produktif melahirkan produk-produk dengan cara menghidupkan Usaha Peningkatan Perekonomian Keluarga Sejahtera (UPPKS) dan Kader Pembangunan Manusia Gampong (KPM-G).
“Kreasi inovasi Geuchik Nyakdin memiliki manfaat yang baik untuk peningkatan perekonomian, ini motivasi kepada para Geuchik untuk menciptakan produk dan menghidupkan perekonomian gampong, sekali lagi kami minta kepada Dinas terkait untuk membantu pengembangan produk tersebut,” ujar Bupati Cek Mad.
Secara terpisah Geuchik Nyakdin mengatakan, usahanya tersebut dilakukan karena tidak mau menyia-nyiakan bahan baku minyak nilam asal Aceh Utara yang diketahui memiliki varietas terbaik di dunia sesuai SK Menteri Pertanian nomor: 320/Kpts/SR.120/8/2005 dengan daya produktivitas terna 42,59 – 64,67 ton/ha. Sementara produksi minyak 273,49 - 415,65 kg/ha. Dengan kandungan kadar pathchouli alcohol 34,46 persen.
ADVERTISEMENT
“Saya mengucapkan terimakasih kepada Bapak Bupati H. Muhammad Thaib atas apresiasinya, namun kami juga meminta kepada Pemkab Aceh Utara untuk lebih serius membantu para petani salah satu tanaman penghasil minyak atsiri di gampong yang saya pimpin, yang telah berkembang sejak tahun 1996 silam. Bahkan pada 1998 dampak puncaknya krisis moneter dunia tidak dirasakan oleh petani nilam di sana karena saat itu harga minyak nilam di atas Rp1 juta/kg,” ungkap Geuchik Kilometer VIII tersebut.
Menurutnya lagi, 90 persen kebutuhan minyak nilam dunia itu dipasok dari Indonesia, dan 70 persennya berasal dari Aceh. Nilam Aceh (pogostemon cablin benth) merupakan nilam unggul dengan kualitas terbaik di dunia karena menghasilkan minyak dengan rendemen 3 persen dan kandungan patchouly alcohol (pa) di atas 30 persen. Minyak nilam ini mutlak dibutuhkan dalam industri parfum sebagai bahan fixatif pengikat aroma, sehingga wanginya bisa bertahan lebih dari 12 jam.
ADVERTISEMENT
“Bermodalkan jerih triwulan ketiga tahun 2019 yang saya terima, bersama Kader Pembangunan Manusia Gampong (KPM - G) saya mengimplementasikan racikan parfum dengan kandungan minyak nilam sebagai pengikat aroma, parfum “Mangat Bee” Produk UPPKS (Usaha Peningkatan Perekonomian Keluarga Sejahtera) KM VIII – Simpang Keuramat mulai dilepas ke pasar sejak 18 November 2019 meski belum mengantongi izin resmi. Namun bahan-bahan yang terkandung di dalam racikan minyak wangi tersebut salah satunya adalah cetearyl alcohol yang merupakan jenis alkohol nonkhamr dan mendapat sertifikasi halal dari LPPOM-MUI,” demikian Mahyeddin Abubakar alias Nyakdin. []