Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.94.0
Konten dari Pengguna
CEO Kumparan, Josua Simanjuntak dan Saya
14 November 2017 19:35 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:14 WIB
Tulisan dari Fadel Aziz Pase tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
ACEH - Pagi tadi, Selasa (14/11/2017), saya menunda mengantarkan kacang ke warkop-warkop yang berlangganan kacang produksiku, Kacang Kulit Nibong British namanya, sejak saya berhenti menulis pada tahun 2015 lalu di The Globe Journal, itulah usahaku saat ini untuk mengumpulkan pundi-pundi supaya di dapur tetap berasap. Saya putuskan untuk tidak mengantarkan kacang tersebut bukan tanpa alasan, beberapa hari lalu saya membaca bahwa pagi ini akan berlangsungnya acara Onboarding Batch 2. Saya hanya memilih mendengarkan sambutan dari orang yang telah setahun berteman di media sosial facebook. Benar, Mas Hugo Diba. Beliau adalah CEO Kumparan.
ADVERTISEMENT
The Globe Journal adalah media online pertama di Aceh yang saat ini sudah tutup. Seperti mimpi saya saat ini untuk dapat bekerja dan menjadi salah satu bagian dari Kumparan, saat itu juga saya bermimpi hal yang sama agar dapat menjadi salah satu jurnalis di The Globe Journal. Berangkat dari Pers Kampus, saya mengikuti banyak pelatihan tentang kepenulisan sejak tahun 2008. Bermodal hal tersebut, saya memberanikan diri melamar menjadi wartawan di The Globe Journal pada tahun 2012. Saya diterima dan mulai bekerja untuk wilayah peliputan Aceh Utara dan Kota Lhokseumawe, sebuah daerah penghasil migas terbesar yang pernah dijuluki Petro Dolar. Di Daerah tersebut pula rumah dan makam Cut Meutia, serta berdirinya kerajaan Samudera Pasai. Setahun kemudian, saya diangkat menjadi kepala biro. Ada tiga wartawan The Globe Journal di daerah tersebut yang menjadi tanggungjawab saya serta mendukung kemajuan perusahaan tempat saya bekerja. Melalui The Globe Journal pula saya diutuskan untuk mengikuti Sekolah Jurnalisme Indonesia (SJI) Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) dan saya tercatat sebagai salah satu lulusan terbaik.
ADVERTISEMENT
Acara Onboarding Batch 2 Kumparan yang berlangsung di Kuningan City, Jakarta Selatan, pagi ini membuat saya iri. Pertama, saya ingin sekali bergabung dengan orang-orang hebat di Kumparan. Pastinya, jika saya berada dan menjadi keluarga Kumparan dapat menyerap ilmu dari para master-master angkatan pertama media online di Indonesia itu. Kedua, Ceo Kumparan mengajak langsung Josua Simanjuntak untuk foto bersamanya yang diambil langsung oleh Pemimpin Redaksi Kumparan.
“Ada hal menarik beberapa hari lalu, saya membaca beberapa story dari teman-teman kita, tentang bagaimana sebuah perjuangan, kerja keras itu tidak akan pernah mengkhianati hasil. Saya tertegun dengan quote itu, saya belajar dengan banyak orang sukses, dan quote itu selalu berlaku,” ungkap Hugo Diba saat memberikan sambutan pada acara tersebut.
ADVERTISEMENT
Kemudian, dirinya memanggil Josua Simanjuntak untuk ke atas panggung. Beruntung sekali Josua . Saya merinding, live streaming tetap berlangsung di layar smartphone. Saya dan Josua sama-sama berasal dari Pulau Sumatera, saya di Aceh dan Josua di Medan. Jika Allah SWT mengabulkan doa-doa saya untuk dapat bergabung dengan Kumparan, saya berniat untuk dapat foto bertiga dengan Mas Hugo Diba dan Josua Simanjuntak. Demikian pikirku pagi tadi saat meliat langsung walaupun bukan di lokasi acara tersebut berlangsung.
Saya menyimak secara teratur bait kata demi kata yang disampaikan Mas Hugo Diba, dari cara penyampaiannya saya menyimpulkan beliau orang yang bersahabat dan pastinya sangat akrab dengan karyawan dan para wartawan di kantor Kumparan. Inilah kali pertama saya mendengarkan suaranya, walaupun di facebook sudah berteman sejak setahun lalu. Dan jika HRD Kumparan menghubungi meminta saya untuk ke Jakarta mengikuti pelatihan, orang pertama yang akan saya jumpai adalah Mas Hugo Diba, akan saya bawakan kacang kulit Nibong Britis produksi saya dan kami menikmatinya dengan menyeruput secangkir kopi sambil bincang-bincang. Demikian pula cara yang saya lakukan untuk ‘mencuri’ ilmu dari banyak orang hebat.
ADVERTISEMENT
Pemanggilan saya oleh HRD bukan tanpa alasan, pekan lalu saya sudah diwawancarai oleh Mas Madinn, saat itu sudah saya tumbahkan semua isi kepala dan pengalaman saya di dunia jurnalistik. Saya sangat bersemangat menunggu, menunggu, dan terus menunggu. Jika pun gagal, saya pasti akan mencobanya kembali. Itulah mimpi, harus tetap diperjuangkan.
Menulis bagi saya adalah kehidupan, menulislah sebelum kehilangan segalanya. Dari menulis pulakaki saya dapat memijak Istana Negara pada upacara HUT RI ke 70 tahun 2015 silam, undangannya pun masih saya simpan baik-baik sebagai bukti kehidupan. Kehidupan masa depan saya ada di Kumparan, saya sudah lama menulis di media lokal di provinsi tempat saya dilahirkan, saat ini sudah seharusnya saya naik kelas untuk menulis di media nasional.
ADVERTISEMENT
Saya adalah pecinta tantangan, menjual kacang kulit juga sebuah tantangan. Bermodal satu jutaan, saat ini sudah berlipat ganda. Itulah perjuangan dan tantangan saya sebagai kepala keluarga setelah pada tahun 2011 lalu Ayah saya menghadap Allah SWT. Kedepannya usaha saya juga akan berlangsung oleh sistem, tak mungkin mati pula usaha tersebut jika saya harus menjadi bagian di Kumparan.
Di story ini sengaja saya tidak menuliskan semua isi paparan Mas Hugo Diba, pastinya sudah dituliakan oleh tim dari Kumparan itu sendiri. Mas Hugo Diba dan tim lainnya adalah orang-orang hebat, saya ingin menjadi bagian dari tim tersebut. Motto kehidupan saya adalah; Jadilah anak muda yang anggun, jujur yang dapat dipercayai oleh orang-orang besar untuk ditugaskan melakukan hal-hal yang besar. Ide hebat itu bukan ide yang tidak dipikirkan oleh banyak orang, tapi ide hebat itu adalah ide yang tidak mau dilakukan oleh banyak orang.
ADVERTISEMENT
Semoga saya mendapatkan kabar baik dan segera bisa bergabung dengan para orang-orang optimis serta yakin akan meraih kesuksesan di Kumparan. Menariknya, story selanjutkan akan saya tulis adalah; CEO Kumparan, Kacang Nibong British dan Segelas Kopi Aceh. Semoga! []
Live Update
Gedung Glodok Plaza yang terletak di Jalan Mangga Besar II Glodok Plaza, Kecamatan Tamansari, Jakarta Barat, terbakar, pada Rabu (15/1) malam. Kebakaran dilaporkan terjadi pada pukul 21.30 WIB. Api diduga bersumber dari lantai 7.
Updated 16 Januari 2025, 0:59 WIB
Aktifkan Notifikasi Breaking News Ini