Konten dari Pengguna

Uang Anda Cepat Habis? Bisa Jadi, Beberapa Hal Ini Penyebabnya

19 Oktober 2017 12:06 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:14 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Fadel Siswanto tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
“Baru seminggu gajian, tapi kok uang sudah mau habis?”, mungkin Anda sering mengeluhkan hal itu. Kalau saya? Yes. Saya cukup sering mengalaminya, walau tidak setiap bulan. Sebetulnya hal ini bisa dikatakan wajar, apalagi bagi kita yang masih cukup muda yang inginnya happy-happy terus.
ADVERTISEMENT
Bukan hanya itu yang bisa membuat uang kita cepat habis kalau sering dilakukan. Hal-hal yang sekiranya sepele, juga bisa membuat dompet menipis, lho. Berikut contoh-contohnya.
1. Membabi buta dalam belanja bulanan
Setelah menerima gaji di awal atau akhir bulan, tentu kita langsung menggunakannya untuk memenuhi kebutuhan. Tak jarang juga kita tidak sadar membeli barang dalam jumlah yang banyak dengan alasan ‘biar sekalian’. Apalagi kalau ada yang terlihat menarik, pasti langsung dibeli. Berawal dari niat membeli kebutuhan bulanan, bisa jadi kebablasan, deh. Tentu hal ini malah membuat kita menjadi lebih boros.
2. Sering makan di luar rumah
Sering merasa bosan dengan masakan yang dimasak Ibu di rumah? Sering delivery makanan cepat saji? Atau sering hangout dengan teman-teman? Nah, hal-hal seperti ini bisa membuat kantong cepat kering. Apalagi sesudah gajian, hawanya ingin memuaskan perut dan hasrat akan kebutuhan yang sebetulnya tidak terlalu penting. Saya sering mengalaminya. Saat sudah menemukan tempat kuliner yang unik, tanpa pikir panjang, saya akan langsung datang ke tempat tersebut. Begitu dompet mulai cekak, baru deh kepikiran untuk makan yang murah-murah saja, atau praktisnya, mi instan, hehehe.
ADVERTISEMENT
3. Memiliki handphone lebih dari satu
Hal yang satu ini sering juga dialami. Satu orang memiliki handphone lebih dari satu. Biasanya sih, tujuannya untuk memisahkan urusan pekerjaan dan urusan pribadi. Tapi, biaya yang dikeluarkan akan semakin besar karena harus mengisi dua baterai (charging), pulsa, dan service jika bermasalah.
4. Kredit motor
Untuk saya pribadi, ini yang paling terasa. Bagi karyawan biasa seperti saya yang bekerja di kota besar, motor adalah kebutuhan utama. Tanpa motor, saya merasa tidak punya ‘kaki’. Meskipun kredit, saya bela-belain untuk punya motor supaya lebih menghemat biaya jika harus setiap hari naik kendaraan umum atau ojek online.
Pernah suatu waktu saya hampir nunggak bayar cicilan motor karena uangnya saya gunakan untuk service handphone. Bingung sebingung-bingungnya memikirkan cara bagaimana harus bayar cicilan motor.
ADVERTISEMENT
Mau minta sama orangtua malu rasanya, Jadi dengan muka yang tebal, saya coba pinjam uang sama teman, tapi tidak ada yang bersedia pada saat itu. Akhirnya ada salah satu teman yang menyarankan saya untuk pinjam uang ke Dr Rupiah. Pinjaman ini sistemnya pinjaman tunai via online. Jadi saya tidak harus datang ke sana untuk mengisi data, karena semua terselesaikan secara online. Untungnya, pinjaman ini prosesnya sangat cepat. Tidak sampai 2 hari, uang sudah sampai ke tangan saya. Alhamdulillah, saya berhasil menyelamatkan motor saya karena pinjaman di Dr Rupiah ini cepat cair, saya jadi bisa bayar cicilan tepat waktu, tanpa telat, dan tanpa denda.
5. Mudah tergoda promo
Tidak salah kalau promo sering disebut ‘jurang kemiskinan’ memang. Sekali saja kita terkena godaan, dijamin ketagihan! Contohnya, saat ada promo dari e-commerce yang lagi buka sale besar-besaran lalu kita tertarik, yang awalnya cuma niat beli satu barang karena besarnya godaan promo yang datang, bisa-bisa barang yang dibeli jadi banyak. Kalau tidak bisa menahan diri, siap-siap bangkrut sebelum gajian datang lagi ya.
ADVERTISEMENT
6. Mengikuti tren kekinian
Rasanya tidak maksimal kalau kita hidup jaman sekarang tapi tidak mengikuti gaya-gaya kekinian yang ada, mulai dari cara berpakaian, berkomunikasi, hingga gaya hidup. Nge-gym contohnya. Anda termasuk orang yang rutin nge-gym? Jika ya, jangan sampai Anda ikut gym hanya karena tren, ya. Gym baik untuk kesehatan jika kita memang serius, bukan hanya ikut-ikutan agar terlihat keren. Saat mendaftar gym, biasanya kita akan diminta membayar untuk satu bulan penuh, ditambah dengan biaya administrasi keanggotaan awal. Ini akan mubazir kalau di tengah-tengah bulan ternyata kita jarang datang. Saat datang cuma numpang treadmill sebentar terus foto-foto pamer di Instagram. Wah, badan tidak jadi sehat, dompet juga semakin tidak sehat.
ADVERTISEMENT
Dari keenam hal di atas, ada yang pernah Anda alami? Jika Anda pernah mengalaminya, saatnya untuk berpikir kembali saat akan bertindak, ya. Jangan sampai uang simpanan Anda lenyap dalam sekejap karena hal-hal yang sebetulnya tidak darurat.