Luang Waktu Production Mengubah Stigma Masyarakat terhadap Teater

Fadhilah Ahlan Efendi
Mahasiswa Sastra Indonesia 2021, Universitas Padjadjaran. Gemar menulis, membaca dan berdiskusi. Memiliki kecenderungan dalam bidang sastra, budaya dan sejarah.
Konten dari Pengguna
19 Maret 2023 6:01 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Fadhilah Ahlan Efendi tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Mendengar kata teater, tentunya dalam benak kita sudah tergambar sebagai sebuah pertunjukan diatas panggung yang bersifat satu arah. Para pemain menyuguhkan pertunjukan sandiwara kepada penonton. Penontonnya menyimak dan menikmati teater tersebut sebagai hiburan selayaknya sedang menonton film. Hal berbeda ditawarkan oleh Luang Waktu Production dalam pentasnya. Dengan tajuk pentas “Tentang Jika dan Maka” Luang Waktu Production menawarkan bentuk pertunjukan teater interaktif berbasis teknologi.
ADVERTISEMENT

"Tentang Jika dan Maka" besutan sutradara Jonathan J. Heisenberg/ unggahan akun instagram @luangwaktuprod
Sekilas tentang “Tentang Jika dan Maka”. “Tentang Jika dan Maka” berkisah tentang sepasang kekasih yang saling mencintai. Sepasang kekasih itu adalah Raden Roro dan Mawarman. Nahasnya hubungan mereka terhalang oleh restu dari orang tua Raden Roro sendiri, karena ibu dari Raden Roro ingin menikahkan anaknya dengan orang kaya yang disebut-sebut sebagai “Si Tua Bangkot”. Ibu Raden Roro menyuruh anaknya untuk menikahi “Si Tua Bangkot” bukan tanpa alasan. Ibu Raden Roro mengincar harta “Si Tua Bangkot” karena anggapannya umur dari “Si Tua Bangkot” tidak akan lama lagi, dan elak segala harta kekayaan yang dimiliki oleh “Si Tua Bangkot” akan dikuasai olehnya.
Di sisi lain Joko, yang merupakan pelayan keluarga Raden Roro sekaligus uwa (kakak dari ibu) Mawarman merencanakan pembalasan dendam terhadap keluarga Raden Roro. Hal ini didasari kematian yang menimpa ibu Mawarman bertahun-tahun sebelumnya. Di akhir cerita Roro dan Mawarman mati karena meminum racun yang tadinya dimaksudkan untuk membunuh Raden Roro.
Akhir cerita ketika Raden Roro dan Mawarman meninggal dunia sebab menegak racun/ foto oleh Fadhilah Ahlan Efendi
"TentangTentang Jika dan Maka" disutradarai oleh Jonathan J. Heisenberg dan tayang selama 2 hari berturut-turut terhitung tanggal 15-16 Maret 2023 dibagi ke dalam 3 sesi pertunjukan, di Gedung Rumentang Siang, Kota Bandung. Dalam pementasan “Tentang Jika dan Maka” Penonton berkesempatan untuk ikut andil dalam pertunjukan teater dengan dijembatani oleh teknologi.
ADVERTISEMENT
Penonton ditemani oleh seorang moderator (sekaligus sutradara) yang memandu jalannya cerita, hampir mirip seperti konsep pertunjukan teater tradisional Lenong. Namun, pentas ini tidak secara spontan menampilkan interaksi antara pemain dan penonton selayaknya pertunjukan Lenong. Moderator menyuguhkan berbagai pilihan kepada penonton tentang keberlangsungan jalannya cerita.
Sutradara sekaligus moderator Jonathan J. Heisenberg memberikan arahan kepada penonton tentang teater interaktif yang dipentaskan/ foto oleh Fadhilah Ahlan EfendiEfendi
Misalnya pada saat salah satu pemain hendak bermonolog. Penonton ditawarkan untuk menentukan gaya monolog seperti apa yang akan diperankan oleh pemain. Apakah gaya akting tiktok, akting mirip artis pemenang Oscar, akting seperti ibu Putri, akting seperti Srimulat atau akting seperti seorang selebgram. Semua itu menjadi pilihan yang ditawarkan oleh moderator guna membangun cerita yang penonton inginkan. Selain dipandu oleh moderator menonton juga dapat berinteraksi dengan pemain melalui fitur chat yang disediakan oleh Luang Waktu Production di websitenya.
Gambar ketika penonton disuguhkan pilihan oleh moderator untuk turut membangun jalan cerita/ tangkapan layar website https://www.luangkanwaktu.com/teater-interactive/user
Pentas teater interaktif berbasis teknologi yang Luang Waktu Production tawarkan memberikan pengalaman baru bagi para penikmat teater. Jika biasanya penonton hanya dapat menyaksikan sebuah teater sebagai seni pertunjukan, maka kali ini penonton merasakan bagaimana rasanya turut bermain dalam teater yang mereka tonton. Pentas teater interaktif berbasis teknologi ini tentunyadapat mengubah stigma masyarakat yang menganggap bahwa pertunjukan teater moton dan membosankan.
ADVERTISEMENT