Belajar dari Abdi Dalem untuk Menciptakan Loyalitas dalam Hubungan Kerja

Fadhillah Indah Nur Pratiwi
Mahasiswa S-1 Fakuktas Hukum Universitas Gadjah Mada.
Konten dari Pengguna
6 September 2022 18:42 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Fadhillah Indah Nur Pratiwi tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Tiga mahasiswa Universitas Gadjah Mada (Reza, Dhilla, Whafiq) melakukan wawancara pada abdi dalem Karaton Ngayogyakarta Hadiningrat.
zoom-in-whitePerbesar
Tiga mahasiswa Universitas Gadjah Mada (Reza, Dhilla, Whafiq) melakukan wawancara pada abdi dalem Karaton Ngayogyakarta Hadiningrat.
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Hukum telah memberikan perlindungan terhadap pekerja dan pemberi kerja dengan menempatkan keduanya pada posisi yang setara, meskipun realitanya pemberi kerja memiliki posisi tawar yang lebih tinggi dibandingkan pekerja sehingga hal tersebut dapat memicu timbulnya konflik ketenagakerjaan yang terjadi di Indonesia. Peran loyalitas menjadi penting untuk menjaga kepercayaan dan hubungan baik antar pekerja dan pemberi kerja agar tercipta suatu hubungan kerja yang harmonis. Dalam hal ini, loyalitas menjadi salah satu faktor yang dapat meminimalisir adanya konflik yang timbul antara pekerja dan pemberi kerja.
ADVERTISEMENT
Apabila kita membicarakan loyalitas, maka abdi dalem dapat dikategorikan sebagai pribadi yang loyal terhadap Karaton Ngayogyakarta Hadiningrat. Hal tersebut tak luput dari peran abdi dalem yang mengabdi dengan sepenuh hati pada karaton. Di samping itu, penerapan nilai-nilai budaya oleh abdi dalem karaton menjadi suatu hal yang sarat akan kesetiaan abdi dalem terhadap karaton dalam menciptakan suatu loyalitas, termasuk penerapan nilai budaya pada falsafah rumongso melu handarbeni.
Melalui Program Kreativitas Mahasiswa Bidang Riset Sosial dan Humaniora (PKM-RSH), Tim PKM-RSH UGM yang terdiri dari Whafiq Azizah Fadilla (Hukum 2019), Fadhillah Indah Nur Pratiwi (Hukum 2019), Vicky Mayreza Antoni (Filsafat 2019), Danu Saifulloh Rahmadani (Filsafat 2020), dan Fariz Azhami Ahmad (Sosiologi 2020) telah melakukan penelitian tentang “Menelisik Falsafah Rumongso Melu Handarbeni pada Abdi Dalem Karaton Ngayogyakarta Hadiningrat terhadap Loyalitas dalam Hubungan Kerja”.
ADVERTISEMENT
Berdasarkan hasil penelitian kelima mahasiswa UGM yang tergabung dalam Tim PKM-RSH UGM tersebut, bahwa falsafah rumongso melu handarbeni (rasa ikut memiliki) merupakan suatu nilai yang hidup dan senantiasa dipegang teguh dalam Karaton Ngayogyakarta Hadiningrat. Falsafah rumongso melu handarbeni dapat dimaknai sebagai nilai yang mewajibkan abdi dalem untuk nguri-uri (merawat), ngrumat (ikut menjaga), dan nglestantunaken (ikut melestarikan) setiap kebudayaan luhur yang dimiliki Karaton Ngayogyakarta Hadiningrat.
Dalam hal ini, contoh nyata penerapan falsafah rumongso melu handarbeni pada abdi dalem dapat dilihat dalam keseharian para abdi dalem ketika menunaikan jejibahan (kewajiban) masing-masing, misalnya menjaga kebersihan lingkungan karaton, menceritakan nilai-nilai luhur dalam kebudayaan karaton kepada para tamu/pengunjung dengan senang hati, mematuhi suba sita/ ungah ungguh sebagai sarana pembentukan karakter abdi dalem, menjaga artefak-artefak karaton, seperti pusaka; piranti makan; dan benda karaton lainnya yang memiliki muatan nilai sejarah tersendiri, serta menjaga peralatan-peralatan biasa milik karaton yang digunakan untuk pengabdian sehari-hari.
ADVERTISEMENT
Bedasarkan hasil penelitian, penerapan nilai-nilai pada falsafah rumongso melu handarbeni pada abdi dalem terhadap loyalitas dalam hubungan kerja tersebut tercipta melalui penghayatan abdi dalem terhadap falsafah rumongso melu handarbeni, internalisasi nilai spiritualitas oleh abdi dalem, penyakralan karaton, rasya syukur abdi dalem terhadap berkah yang dirasakan abdi dalem sebagai bagian dari karaton (berkah dalem), kekeluargaan dalam karaton, dan nama pemberian karaton (asma paring dalem) pada abdi dalem.
Penerapan nilai-nilai falsafah rumongso melu handarbeni pada abdi dalem dilatarbelakangi oleh tendensi yang sifatnya spiritualitas, bukan bertendensi materialis layaknya hubungan kerja pada konstruksi modern. Adanya loyalitas abdi dalem yang bertendensi pada spiritualitas dapat diproyeksikan menjadi suatu penyeimbang dari loyalitas pada konstruksi ketenagakerjaan modern yang berorientasi material sehingga tercipta loyalitas dalam hubungan kerja.
ADVERTISEMENT