Diet Rendah Garam Bisa Mengatasi Hipertensi

Fadila Nur Istiqomah
Mahasiswa Fakultas Kedokteran UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Konten dari Pengguna
27 November 2022 15:25 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Fadila Nur Istiqomah tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Sumber : Pixabay
zoom-in-whitePerbesar
Sumber : Pixabay
ADVERTISEMENT
Istilah hipertensi atau tekanan darah tinggi sudah tidak asing didengar di telinga kita. Penyakit ini dikenal sebagai penyakit yang diam-diam dapat mematikan. Kondisi ini dapat meningkatkan risiko terjadinya penyakit jantung, stroke, diabetes mellitus, dan lain sebagainya. Lalu, kapan seseorang dikatakan bahwa ia menderita hipertensi?
Sumber : Pixabay
Seseorang dikatakan menderita hipertensi tahap satu ketika memiliki tekanan darah dalam rentang 140/90 mmHg hingga 159/99 mmHg. Kemudian, seseorang dikatakan menderita hipertensi tahap dua apabila tekanan darahnya berada dalam rentang 160/100 mmHg hingga 179/109 mmHg. Apabila tekanan darahnya berada di atas angka tersebut maka dikatakan orang tersebut menderita hipertensi tahap tiga.
ADVERTISEMENT
Banyak faktor risiko yang dapat menyebabkan terjadinya hipertensi. Salah satu penyebabnya adalah konsumsi garam yang berlebih. Garam memiliki sifat dapat mengikat air sehingga konsumsinya yang berlebihan dapat meningkatkan volume darah. Ketika volume darah naik maka akan terjadi peningkatan pompa jantung. Kemudian, denyut jantung pun akan meningkat dan diikuti oleh peningkatan tekanan darah.
Pada saat ini, hipertensi banyak diderita oleh masyarakat. Namun, tidak sedikit orang yang mengalami hipertensi memilih untuk tidak meminum obat. Biasanya penderita hipertensi tahap satu yang tidak memiliki penyakit jantung akan disarankan untuk melakukan perubahan pola hidup. Modifikasi tersebut dilakukan selama empat hingga enam bulan.
Salah satu tipe diet yang dapat diterapkan adalah diet rendah garam. Diet tipe ini dapat menjadi solusi untuk mengatasi hipertensi karena telah terbukti dapat membantu menurunkan tekanan darah. Tipe diet ini dilakukan dengan banyak mengonsumsi sayur-sayuran, buah-buahan, biji-bijian, unggas, ikan, produk susu rendah lemak, dan kacang-kacangan, serta mengurangi konsumsi daging merah dan minuman atau makanan yang mengandung gula sederhana.
Sumber : Pixabay
Selain itu, modifikasi pola hidup diiringi juga dengan melakukan diet rendah garam. Berikut merupakan tingkatan diet rendah garam berdasarkan tingkat hipertensi:
ADVERTISEMENT

Diet Rendah Garam 1

Diet rendah garam ini dilakukan untuk penderita hipertensi tingkat berat. Konsumsi garam dibatasi 200-400 mg/hari. Ketika mengonsumsi makanan olahan, seperti sosis dan sarden tidak perlu ditambahkan garam lagi.

Diet Rendah Garam 2

Diet rendah garam ini dilakukan untuk penderita hipertensi tingkat sedang. Konsumsi garam dibatasi setengah sendok teh garam dapur per hari atau sekitar 600-800 mg/hari.

Diet Rendah Garam 3

Diet rendah garam ini dilakukan umtuk penderita hipertensi tingkat ringan. Konsumsi garam dibatasi kurang lebih satu sendok teh garam dapur dalam sehari atau sekitar 1000-1200 mg/hari.
Selama melakukan diet ini terdapat beberapa makanan yang dapat menjadi pilihan untuk dikonsumsi, yaitu:
ADVERTISEMENT
Beberapa manfaat yang bisa didapat dengan melakukan diet rendah garam, diantaranya:
Ketika melakukan diet tipe ini pastikan agar tetap memenuhi kebutuhan nutrisi tubuh. Terakhir, perlu dipahami bahwa keberhasilan diet ini terhadap penurunan tekanan darah berkaitan dengan kepatuhan melaksanakan diet dan tergantung kepada kondisi masing-masing pasien.