Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
Transformasi Halaman Rumah : Menanam Tanaman Produktif di Lahan Kosong
30 Desember 2024 14:07 WIB
·
waktu baca 5 menitTulisan dari Aenul Fadilah tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Di pedesaan, lahan kosong di halaman rumah seringkali tidak dimanfaatkan secara maksimal. Banyak warga desa yang hanya menggunakannya untuk keperluan lain seperti tempat bermain anak-anak atau penyimpanan barang bahkan dibiarkan begitu saja. Namun, seiring dengan meningkatnya kebutuhan akan ketahanan pangan dan keberlanjutan lingkungan, banyak orang mulai menyadari pentingnya memaksimalkan penggunaan ruang yang ada, termasuk di halaman rumah. Salah satu cara yang efektif untuk mewujudkan hal ini adalah dengan menanam tanaman produktif di lahan kosong halaman rumah. Pemanfaatan ruang yang ada ini tidak hanya dapat memberikan manfaat ekonomi, tetapi juga mendukung keberlanjutan lingkungan dan meningkatkan kualitas hidup penghuni rumah. Untuk lebih memahami manfaat dan tantangan dari transformasi ini, saya berbicara dengan Ibu Tuslikhatun seorang ibu rumah tangga sekaligus penduduk desa di Kecamatan Lebaksiu yang sudah mempraktikkan menanam tanaman produktif di halaman rumahnya selama beberapa tahun terakhir.
ADVERTISEMENT
Mengurangai Ketergantungan pada Pasokan Pangan Eksternal
Menanam tanaman produktif seperti sayuran, buah-buahan, atau rempah-rempah di halaman rumah dapat mengurangi ketergantungan pada pasokan pangan eksternal. Dengan memiliki kebun kecil di rumah, kita bisa memenuhi sebagian kebutuhan pangan sehari-hari, mengurangi pengeluaran, serta memastikan bahwa makanan yang kita konsumsi bebas dari bahan kimia berbahaya. Tanaman seperti tomat, cabai, kangkung, bayam atau terong bisa tumbuh dengan baik di lahan terbatas dan memberikan pasokan pangan segar tanpa perlu mengandalkan supermarket. Ibu Tuslikhatun mengungkapkan bahwa sejak mulai menanam berbagai jenis sayuran dan buah-buahan di halaman rumah, keluarganya mulai merasakan manfaat langsung. "Dulu, kami sangat bergantung pada pasar untuk memenuhi kebutuhan sayuran sehari-hari. Tapi sejak saya mulai menanam kangkung, tomat, dan cabai di halaman rumah, pengeluaran kami untuk bahan pangan berkurang signifikan," ujar Ibu Tuslikhatun. Menurut Ibu Tuslikhatun, selain mengurangi biaya belanja, tanaman yang ditanam di halaman rumah juga memberikan kepastian akan kualitas pangan yang dikonsumsi. "Kami tahu persis bagaimana cara merawat tanaman dan tidak menggunakan pestisida berbahaya, jadi kami merasa lebih aman mengonsumsi hasil kebun sendiri," tambahnya.
ADVERTISEMENT
Mendukung Keberlanjutan Lingkungan dan Kesehatan
Pemanfaatan halaman rumah untuk menanam tanaman juga berdampak positif bagi lingkungan. Tanaman dapat menyerap karbondioksida, menghasilkan oksigen, serta membantu menjaga keseimbangan ekosistem di sekitar rumah. Tanaman juga dapat mengurangi efek polusi udara dan meningkatkan kualitas udara di sekitar kita. Selain itu, dengan menanam di halaman rumah, kita dapat mengurangi limbah plastik yang biasa digunakan untuk membeli bahan makanan yang kemasannya tidak ramah lingkungan. Ibu Tuslikhatun juga menyebutkan dampak positif terhadap lingkungan. "Dengan menanam berbagai tanaman, kita tidak hanya mendapatkan pangan, tetapi juga membantu menjaga keseimbangan alam. Tanaman menyerap karbon dioksida dan menghasilkan oksigen yang membuat udara di sekitar rumah menjadi lebih segar," ujar Ibu Tuslikhatun, yang juga menanam beberapa pohon buah seperti Buah Naga, Kelengkeng, Sawo, rambutan dan mangga di halaman rumahnya. Lebih lanjut, menanam tanaman di halaman rumah dapat menciptakan suasana yang lebih asri dan sehat.
ADVERTISEMENT
Meningkatkan Ekonomi Keluarga
Menanam tanaman di halaman rumah juga memberikan manfaat psikologis yang tidak bisa diabaikan. Berkebun dapat menjadi aktivitas yang menyenangkan dan menenangkan. Kegiatan ini bisa melibatkan seluruh anggota keluarga, yang tidak hanya mempererat ikatan keluarga, tetapi juga memberikan kesempatan untuk belajar tentang pertanian dan keberlanjutan. Selain itu, keberadaan tanaman di sekitar rumah memberikan rasa bangga dan kepuasan tersendiri saat melihat hasil panen yang dapat dinikmati bersama. Tidak hanya menguntungkan dari segi konsumsi keluarga, menanam tanaman produktif di halaman rumah juga dapat membuka peluang ekonomi. Ibu Tuslikhatun, yang mengelola kebun kecil di halaman rumahnya, kini dapat menjual hasil panen ke pasar, tetangga, dan warung-warung terdekat rumahnya. "Kami menjual sayuran dan buah, keuntungan tambahan ini sangat membantu untuk memenuhi kebutuhan lainnya," jelasnya. Dengan modal yang relatif kecil, Ibu Tuslikhatun menunjukkan bahwa pemanfaatan lahan kosong di halaman rumah dapat memberikan hasil yang cukup signifikan.
ADVERTISEMENT
Mengubah Lahan Kosong Menjadi Ruang yang Berguna
Lahan kosong di halaman rumah yang biasanya tidak dimanfaatkan bisa diubah menjadi kebun produktif yang memberi banyak manfaat. Dengan sedikit kreativitas dan perencanaan yang tepat, lahan yang semula hanya berfungsi sebagai ruang kosong bisa menjadi ladang yang bermanfaat. Misalnya, penggunaan vertikal garden untuk tanaman merambat, atau bahkan penggunaan pot dan rak untuk menanam sayuran. Teknik ini memungkinkan kita untuk memanfaatkan ruang secara maksimal, meskipun halaman rumah kita terbatas.
Tantangan yang Harus Dihadapi
Tentunya, mengubah halaman rumah menjadi kebun produktif juga memiliki tantangan. Faktor seperti kualitas tanah, paparan sinar matahari, dan pengelolaan air harus diperhatikan agar tanaman dapat tumbuh dengan baik. Selain itu, bagi sebagian orang, berkebun mungkin terasa membebani karena membutuhkan waktu dan tenaga. Namun, tantangan ini bisa diatasi dengan pemilihan tanaman yang mudah perawatannya dan dengan melibatkan seluruh keluarga dalam proses berkebun.
ADVERTISEMENT
Ibu Tuslikhatun menambahkan bahwa pemilihan jenis tanaman yang tepat juga sangat penting. Tanaman yang cocok dengan iklim setempat dan mudah dirawat akan memberikan hasil yang optimal. "Kami menanam tanaman yang tidak memerlukan perawatan rumit, seperti cabai, tomat, bayam dan kangkung. Hasilnya cukup baik dan bisa dipanen berkali-kali," katanya.
Transformasi halaman rumah menjadi kebun produktif bukan hanya menguntungkan dari sisi pangan dan ekonomi, tetapi juga memberikan dampak positif terhadap lingkungan dan kualitas hidup keluarga. Walaupun ada tantangan pemilihan tanaman yang tepat, manfaat jangka panjang yang didapatkan jauh lebih besar. Oleh karena itu, sudah saatnya masyarakat mulai memanfaatkan lahan kosong di halaman rumah untuk menanam tanaman produktif, menciptakan ketahanan pangan lokal, dan mendukung keberlanjutan lingkungan yang lebih baik. Dengan sedikit kreativitas dan usaha, halaman rumah bisa berubah menjadi ladang yang bermanfaat bagi keluarga dan komunitas sekitar.
ADVERTISEMENT
Aenul Fadilah, Mahasiswa Institut Teknologi dan Bisnis (ITB) Ahmad Dahlan Jakarta Fakultas Ekonomi & Bisnis (FEB) Program Studi Manajemen SDM,