Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.103.0
Konten dari Pengguna
Stres dan Jerawat: 2 Masalah Kesehatan yang Saling Berhubungan
8 November 2023 10:59 WIB
·
waktu baca 4 menitTulisan dari Fadilah Martiza Rafa tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

ADVERTISEMENT
Setiap orang pasti pernah mengalami stres yang berlebihan. Kondisi ini merupakan hal yang menyebalkan. Lalu bagaimana jika stres mulai berdampak pada kulit kita? Akan semakin menyebalkan, bukan? Stres seringkali dikaitkan dengan timbulnya jerawat di wajah. Hal ini bisa berlanjut ke masalah yang lebih besar, termasuk stigma buruk masyarakat tentang jerawat.
ADVERTISEMENT
Masalah ini menjadi isu yang cukup sering terjadi terutama di kalangan remaja. Apabila tidak diperhatikan lebih lanjut, permasalahan ini dapat memuncak pada gangguan kesehatan mental hingga kematian karena bunuh diri.
Meskipun stres tidak secara langsung menyebabkan jerawat, tetapi stres memang mengubah kadar hormon yang akan menyebabkan kita lebih sering berjerawat. Hal tersebut bukan hanya sekadar asumsi semata, tetapi telah dibuktikan oleh penelitian di Singapura dan Arab Saudi yang menunjukkan bahwa stres berhubungan kuat dengan peningkatan keparahan jerawat.
Masalah jerawat pada wajah menimbulkan pandangan negatif di masyarakat. Sebanyak 36,4% wanita di Indonesia mendapatkan komentar negatif akibat memiliki kulit wajah yang berjerawat. Orang dengan wajah yang berjerawat berpotensi besar mengalami dampak pada kesehatan mental mereka, termasuk gangguan pikiran, emosi, stres, menutup diri, hingga depresi bahkan pernah berencana untuk mengakhiri hidupnya karena tingkat depresi yang timbul akibat jerawat di wajah.
ADVERTISEMENT
Benarkah Stres Menyebabkan Jerawat?
Stres psikologis merupakan salah satu faktor pemicu timbulnya akne vulgaris. Secara fisiologis, kondisi ini akan mengakibatkan teraktivasinya HPA (Hypothalamus Pituitary Axis). Sel-sel kulit memiliki reseptor atas hormon stres, kemudian reseptor ini akan meningkatkan konsentrasi ACTH (adrenocorticotropic hormone) yang berperan dalam merangsang peningkatan produksi sebum.
Sebum merupakan substansi yang terbentuk dari kumpulan bakteri yang menutup pori, sel kulit mati, serta debu dan kotoran. Saat sebum menyumbat pori-pori, maka jerawat dan komedo terbentuk.
Sebum dan minyak di kulit akan diproduksi lebih banyak ketika seseorang sedang stres. Maka dari itu, stres dan jerawat berhubungan erat karena ketika seseorang stres, jerawat akan semakin banyak muncul di kulit.
Ciri-ciri Jerawat Akibat Stres
Umumnya, jerawat akan muncul apabila mendekati periode haid. Hal ini menjadi pembeda dengan jerawat akibat stres karena jerawat akibat stres cenderung akan muncul di lokasi yang bervariasi dan pada area wajah yang paling berminyak, termasuk zona T atau hidung hingga dahi. Jerawat jenis ini biasanya disertai dengan pori-pori yang membesar, berkilau, komedo putih, kulit tidak rata atau berbintik.
ADVERTISEMENT
Selain itu, jerawatnya lebih cepat memerah dan berkembang banyak jumlahnya. Jerawat akibat stres biasanya sulit disembuhkan dengan obat jerawat dan ada rasa gatal di dalamnya. Biasanya muncul secara tiba-tiba seperti habis begadang, kurang tidur, atau sedang punya masalah.
Siklus Stres dan Jerawat
Jerawat yang terus muncul dapat mempengaruhi kesehatan mental penderitanya. Hal ini disebabkan karena adanya stigma negatif di masyarakat tentang jerawat. Jerawat dianggap sebagai kekurangan fisik sehingga orang dengan jerawat yang parah seringkali dipandang sebagai orang yang tidak bisa merawat dirinya.
Padahal, tidak semua jerawat disebabkan oleh kurangnya menjaga kebersihan kulit. Seperti yang telah dibahas pada poin di atas, jerawat juga bisa disebabkan karena stres. Anggapan negatif yang terus menerus dilontarkan oleh masyarakat akan memicu timbulnya penurunan tingkat kepercayaan diri yang berlanjut pada gangguan mental berupa stres, kecemasan, hingga depresi yang malah akan memperparah kondisi jerawat penderitanya.
ADVERTISEMENT
Selain itu, seseorang yang sedang mengalami gangguan mental biasanya menerapkan gaya hidup yang kurang sehat, termasuk dalam pola makan. Kondisi inilah yang akan membentuk suatu siklus stres–jerawat–stres.
Cara Mengelola Stres dan Mengobati Jerawat
Stres merupakan gangguan mental yang tidak mudah untuk dilewati. Lebih parahnya lagi, apabila stres sampai menimbulkan jerawat yang juga memerlukan penanganan.
Akan tetapi, terdapat beberapa cara yang dapat dilakukan untuk mengurangi permasalahan ini agar tidak sampai terjadi siklus yang sulit dihentikan. Beberapa cara tersebut antara lain:
ADVERTISEMENT
---------------------------------------------------------------------
Penulis: Devina Nafis Alodia dan Fadilah Martiza Rafa, FKM UI 2023.