Konten dari Pengguna

Cinta Sebagai Musibah Atau Anugerah

Padilah Ramadan
Mahasiswa STKIP PGRI Situbondo
29 April 2024 9:45 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Padilah Ramadan tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi Cinta. https://pixabay.com/id/images/search/?search=cinta
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Cinta. https://pixabay.com/id/images/search/?search=cinta
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Cinta merupakan satu hal yang tidak pernah hilang dalam setiap genggaman seorang hamba, pun merupakan suatu hal yang tuhan ciptakan bagi seorang hambanya agar tetap merasakan kenyamanan dalam hidupnya. Quraish Shihab dalam bukunya yang berjudul Jawabannya adalah Cinta, menjawab teka teki apa itu cinta, baginya cinta adalah keajaiban tuhan yang dirasakan oleh semua mahluk hidup termasuk hewan dan tumbuhan sekalipun.
ADVERTISEMENT
banyak orang yang mengatakan cinta itu buta namun itu bisa kita ketahui melalui sudut pandang kita masing-masing, dari sini kita merajut satu asa bahwa cinta memang benar-benar buta. Membahas tentang cinta memang tidak akan ada habisnya, akan tetapi cinta menjadi pembahasan yang sering dijumpai oleh semua kalangan salah satunya adalah remaja-remaja saat ini. Dimana cinta menjadi bagian penting dalam kehidupannya, namun saat ini, cinta yang dimaksud sudah tidak sejalan dengan praktikalnya, dimana ketika seseorang sedang merasakan jatuh cinta maka semua yang terlihat akan menjadi indah, pertemuan antara api dan air sering dirasakan oleh seseorang ketika mengalami jatuh cinta tapi itu tidak menjadi perdebatan di awal munculnya cinta itu.
Dalam ilmu psikologi perempuan disebut sebagai mahluk auditori dan pria sebagai mahluk visual untuk itu perempuan dipaksa agar lebih bisa memahami seorang pria, nihilnya pria-pria slalu memaksakan dirinya untuk difahami meski sudah qudratnya sebagai mahluk visual, hal ini akan menjadi perdebatan ketika dua insan sudah melalui masa-masa eforia diawal masa jatuh cinta.
ADVERTISEMENT
Apakah kita sudah merasakan kebahagiaan dalam menjalani sebuah kesepakatan untuk jatuh cinta.? atau malah kita merasakan kondisi dan situasi yang sebaliknya.? Maka cinta apa yang sebenarnya kita maksud.?
Alih-alih cinta yang dihadirkan adalah sebuah musibah dari sang kuasa. Lantas jika seperti itu, mengapa kita tidak pernah berfikir bahwasannya cinta adalah sebuah anugerah dari sang kuasa ketika diawal kita merasakannya. Berfikir negatif memang perlu kita lakukan akan tetapi sekali-kali kita refleksi apakah berfikir positif juga penting.?
Berfikir negatif biasanya membawa kita dalam hubungan tertekan dan banyak pengekangan dengan alibi ini adalah bentuk sebuah cinta yang sebenarnya, dimana rasa kepedulian muncul setelah kehawatiran dalam setiap hati seseorang. Tidak ada kata yang paling indah dan megah melebihi seorang pujangga yang sedang dilanda cinta, mengakibatkan hati dan otak menyetabilkan sebuah perasaan dalam jiwa yang sering kita sebut itu adalah sebuah jatuh cinta. Lebih ekstrim dalam sebuah perjalanan jatuh cinta adalah memanipulatif sebuah rasa untuk dikatakan itu adalah cinta, cinta tidak dapat berkumpul dalam satu jiwa jika masih memanipulatif layaknya dua tuhan berada dalam satu jiwa, akankah sebuah anegurah atau musibah yang hadir dalam setiap cinta manusia.
ADVERTISEMENT
sebenarnya cinta dapat menjadi sebuah anugerah jika kita menjalaninya sesuai dengan syari'at agama, begitupun akan menjadi sebuah musibah jikalau kita menjalaninya diluar aturan agama. Dimana cinta yang kita maksud dapat membawa kita kejalan yang lebih aestethic dimata tuhan bukan dimata setan.
M Padilah R, Mahasiswa pendidikan Ekonomi Semester VI STKIP PGRI Situbondo