Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.99.1
3 Ramadhan 1446 HSenin, 03 Maret 2025
Jakarta
imsak04:10
subuh04:25
terbit05:30
dzuhur11:30
ashar14:45
maghrib17:30
isya18:45
Konten dari Pengguna
Mahasiswa Merdeka Para Pemberontak Tuhan Kecil
27 Februari 2025 9:36 WIB
ยท
waktu baca 2 menitTulisan dari Padilah Ramadan tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT

Dalam peradaban dunia, telah menjadi suatu kesatuan bahwa mahasiswa merupakan tonggak yang berperan sangat penting dalam lingkungan sosial masyarakat. Oleh karena itu, mahasiswa perlu terus berperan aktif dalam kemajuan peradaban dunia agar tercermin konsep mahasiswa merdeka.
ADVERTISEMENT
Seiring perkembangan zaman, kebutuhan yang harus dipenuhi oleh mahasiswa dalam kontribusi terhadap perkembangan dunia semakin meningkat. Mahasiswa tidak lagi hanya terfokus pada nilai-nilai yang tercantum dalam IPK dan IPS semata. Namun, ada hal-hal lain yang perlu ditekankan, yaitu mahasiswa perlu memahami dan membaca keadaan di sekitar mereka. Dengan demikian, ketika saatnya tiba mahasiswa dapat berkontribusi dalam perkembangan dunia melalui arus teknologi yang berkembang pesat.
Sangat disayangkan jika seorang pendidik melakukan komunikasi dengan mahasiswa melalui sikap arogannya, dengan alasan ini adalah bentuk kepeduliannya. Tidak sepatutnya seorang pendidik melakukan itu, karena bagi kami, itu mencerminkan kegagalan seorang pendidik. Mahasiswa merdeka tentunya tidak akan menerima secara spontan setiap perintah yang diberikan, melainkan melalui proses kajian dan penyaringan terhadap apa yang disampaikan oleh seorang pendidik. Meski pendidik memiliki jabatan yang tinggi, bukan berarti ia dapat bertindak sewenang-wenang dalam memberikan kebijakan. Sikap semacam ini merupakan bentuk kekerasan psikologis atau yang dalam istilah mahasiswa merdeka disebut sebagai "psikologi gelap."
ADVERTISEMENT
Psikologi gelap merupakan cara bagi mereka yang haus akan kehormatan (Sindrom Power). Playing victim menjadi strategi mereka untuk mengelabui orang lain. Namun, bagi kami sebagai mahasiswa merdeka sama sekali tidak menimbulkan rasa iba, melainkan lebih kepada kekecewaan atas tindakan yang dilakukan, terlebih jika hal itu datang dari seorang pendidik.
Kerangka berpikir perlu kita asah agar mampu menganalisa dan memposisikan diri sebagai mahasiswa merdeka yang tidak lagi memuja "tuhan-tuhan kecil." Pendidik yang terlalu terobsesi dengan jabatannya hingga menumbuhkan rasa keangkuhan dalam dirinya, serta mengharuskan semua instruksi dilaksanakan tanpa terkecuali, hanya akan menciptakan hiperrealitas. Akibatnya, terjadi distorsi atas representasi kepercayaan terhadap pendidik. Maka dari itu, di sinilah peran mahasiswa merdeka dalam memperjuangkan idealismenya, tanpa adanya tumpang tindih kepentingan di dalamnya.
ADVERTISEMENT
M.Padilah R. Mahasiswa