Konten dari Pengguna

Organisasi, Kebebasan Bertindak, dan Pudarnya Tanggung Jawab

Padilah Ramadan
Mahasiswa STKIP PGRI Situbondo
24 Maret 2024 8:40 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Padilah Ramadan tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi gambar dunia Organisasi (https://pixabay.com/id/)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi gambar dunia Organisasi (https://pixabay.com/id/)
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Organisasi dapat didefinisikan sebagai hubungan-hubungan yang terpolakan diantara orang – berurusan dengan aktivitas-aktivitas ketergantungan yang diarahkan ada suatu tujuan tertentu. Saat ini studi tentang organisasi merupakan suatu usaha interdisi atau pliner meliputi bidang-bidang yang luas, dimana teori-teori yang memaparkan dan melukiskan struktur dan proses-proses organisasi. Pun kolaborasi adalah hal utama dalam upaya menjalankan roda organisasi.
ADVERTISEMENT
Konsep organsasi tergantung pada dimana ia tinggal atau pada lingkungannya dalam banyak hal. Maka organisasi harus menyesuaikan diri terhadap perubahan-perubahan dalam lingkunganya agar supaya tetap hidup dan mendapat keuntungan. Organisasi yang tidak mendapatkan subsidi sangat tergantung pada efisiensi dari proses transformasinya, dimana kekuatan yang dibangun dalam berorganisasi perlu barometer dalam menentukan arah gerak organisasi itu sendiri. Pun demikian organisasi harus bisa dapat menumbuhkan sikap bijak kepada setiap anggotanya, kualitas menganalisis dan menentukan keputusan secara matang perlu dihadirkan dalam setiap diri anggota organisasi itu sendiri.
Setiap person dapat mempertimbangkan pikiran yang ia kemukakan dalam setiap langkah mengambil keputusan, dimana kebebasan bertindak menjadi timbal balik dalam setiap analisa yang dilakukan. Namun kebebasan bertindak yang dimaksud memiliki karakteristik yang tidak melenceng dari aturan organisasi tersebut, maka dalam hal ini acuan terhadap kebebasan bertindak tidak serta merta menjadi solusi yang signifikan, akan tetapi ini sebagai acuan dalam langkah barometer keputusan yang di anggap layak dan tidaknya. Kebebasan bertindak adalah hasil dari pada proses seseorang dalam organisasi, secara khusus pengamatan kita terhadap tindakan –tindakan non verbal seseorang serta cara berbicara seseorang membantu memahami apa yang dikatakannya. Hal ini sering menambah arti pesan tersirat dan memberikan pengertian yang lebih baik dari apa yang dimaksud. Sehingga persatuan dan kesatuan tumbuh dengan sendirinya dalam setiap diri anggota organisasi.
ADVERTISEMENT
Tanggung jawab merupakan bagian dari pada proses ber-organsasi setelah ia dapat memahami teori dan konsep kebebasan bertindak, kebebasan bertindak yang menjadi out put dalam menjalankan roda organisasi dapat memberikan stimulus untuk menjalankan tanggung jawab seseorang sebagai anggota organisai. Namun banyak hal yang menjadi dinamika dalam berorganisasi, sering kali kebebasan bertindak menjadi problem dalam menjalankan tanggung jawab seseorang sebagai anggota organisasi. Ketika kebebasan bertindak yang dilakukan tidak sejalan dengan job description organisasi, maka kecenderungan seorang organisatoris lalai dalam menjalankan tanggung jawabnya. Sehingga tujuan organisasi tidak lagi utuh dikarenakan kebebasan bertindak yang disalah gunakan.
Interaksi dalam suatu tatanan organisasi, prilaku mereka mencerminkan status atau kekuasan relatifnya. Orang yang berstatus tinggi cenderung mendominasi dan orang yang rendah statusnya cenderung tidak berani, hal ini menjadi awal dari miskomunikasi dalam tatanan ber-organisasi. Alih alih menunjukan rasa hormat kepada seseorang yang memiliki hak preogratif, menunjukan rasa hormat secara formal. Demikian pula dengan pudarnya tanggung jawab dala setiap anggota karena merasa terasingkan. Seutuhnya dalam dunia organisasi tanggung jawab tidak hanya dimiliki oleh seorang pimpinan atau pemangku kebijakan, akan tetapi setiap anggota yang ada didalam organisasi tersebut juga memiliki tanggung jawab yang sama. Kolaborasi dan komunikasi adalah hal yang paling spesifik dalam menumbuhkan persatuan dan kesatuan dalam menjalankan roda organisasi, sehingga tumbuh interaksi yang layak dalam dunia organisasi itu sendiri.
ADVERTISEMENT
Dalam hal ini perlu setiap anggota organisasi memahami konsep dan teori yang selaras, dengan tujuan menciptakan keharmonisan dalam berorganisasi dan menjalankan tanggung jawabnya sesuai kemampuan pun tupoksi dalam berorganisasi. Dengan ini seseorang yang berintegritas dan memiliki nilai juang yang tinggi akan menumbuhkan organisasi yang berkualitas dimana penghuni didalamnya memiliki kualitas rata rata dan mampu membawa organisasi itu sendiri menjadi lebih baik
M Padilah R, Mahasiswa Pendidikan Ekonomi STKIP PGRI Situbondo