Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.92.0
Konten dari Pengguna
Mengenal Kehidupan di Laut Dalam
22 Juni 2022 16:02 WIB
Tulisan dari Fadiyah Nabilah tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Pernahkan anda berpikir kehidupan apa yang ada di dasar laut yang dalam? Adakah makhluk hidup yang tinggal di sana? Lalu, bagaimana mereka hidup dan berkembang biak pada keadaan tekanan yang sangat besar di kedalaman yang yang ekstrem tersebut? Pertanyaan-pertanyaan tersebut mungkin pernah terlintas di pikiran anda saat membahas mengenai laut dalam. Akan tetapi, sebelum kita mengenal makhluk hidup yang tinggal di sana, kita lebih baik mengenal apa laut dalam itu sendiri.
ADVERTISEMENT
Laut dalam merupakan suatu ekosistem air yang berada di kedalaman yang cukup ekstrem berbeda dengan ekosistem laut dangkal. Selain karena kedalaman yang berbeda jauh, tetapi juga pada laut dalam ini cahaya matahari yang masuk sangat minim atau sedikit hingga di beberapa zona bahkan tidak ada sama sekali. Seperti yang kita tahu bahwa sebenarnya kehidupan dalam ekosistem laut ini masih menjadi misteri, karena kendala pada teknologi kita yang belum dapat menunjang penelitian lebih lanjut di sana. Namun, dalam penelitian dan penemuan yang sudah dilakukan sampai saat ini kita ketahui bahwa makhluk hidup yang tinggal di ekosistem ini rata-rata merupakan hewan predator (pemakan bangkai), dan nyaris tidak ada tumbuhan yang hidup di sana dikarenakan cahaya yang minim.
ADVERTISEMENT
Ekosistem laut dalam ini terdiri dari beberapa zona sesuai dengan kedalamannya. Pertama, zona twilight atau mesopelagik yaitu zona laut dalam dengan kedalaman 200 hingga 1.000 meter. Penamaan twilight pada zona ini karena cahaya yang masuk ke dalam sangat minim yang terlihat seperti senja. Makhluk hidup yang dapat bertahan untuk hidup di zona ini merupakan makhluk hidup yang tidak membutuhkan cahaya matahari yang banyak. Hewan yang dapat bertahan pada kedalaman ini adalah penguin kaisar, coelacanth, king crab, paus sperma dan lainnya.
Penguin kaisar (Aptenodytes forsteri) ini seperti jenis penguin pada umumnya, yang membedakannya yaitu garis kuning yang samar pada lehernya. Lalu, penguin ini memiliki lemak yang tebal pada kulitnya dan penglihatan yang sangat baik dalam kegelapan yang memungkinkan mereka menyelam lebih dalam daripada penguin jenis manapun. Karena penguin merupakan hewan berjenis burung, maka cara reproduksi atau berkembang biaknya yaitu dengan bertelur.
Lalu ada coelacanth (Latimera menadoensis) merupakan ikan purba yang masih ada sampai sekarang dan hidup di kedalaman 690 hingga 2.300 meter yang dapat hidup hingga 60 tahun. Ikan ini dapat berukuran sangat besar mencapai lebih dari 6.5 kaki atau 200 cm dengan berat bisa mencapai 198 pounds atau 90 kg. Mereka hidup di perairan Indonesia lebih tepatnya di perairan Sulawesi. Coelacanth memiliki karakteristik yang unik, salah satunya yaitu ikan ini memiliki organ rostral elektro sensor di moncongnya sebagai alat mendeteksi mangsa. Cara reproduksinya yaitu ovovivipar.
ADVERTISEMENT
Berikutnya yang kedua ada zona midnight atau batial yaitu zona laut dalam pada kedalaman 1.000 hingga 4.000 m. Sama seperti sebelumnya penamaan zona memiliki arti yang sesuai dengan keadaan di dalamnya, kata midnight digunakan karena pada zona ini sinar matahari hampir tidak ada yang masuk (gelap gulita) dan memiliki suhu rata-rata berkisar 4 derajat celcius. Karena semakin dalam lautan maka semakin jarang ada makhluk hidup yang dapat bertahan di sana. Hal tersebut menyebabkan hewan yang hidup di zona ini adalah pemakan plankton atau sisa-sisa makhluk hidup yang mati (bangkai). Hewan tersebut adalah anglerfish, big red jellyfish, jewel squid, telescope octopus dan lainnya.
Anglerfish (Lophius piscatorius) merupakan ikan predator atau karnivora yang hidup di laut dalam pada kedalaman 1.035 hingga 3.300 meter dengan 200 macam spesies yang hidup di Lautan Atlantik dan Antartika yang dalam. Ikan ini dapat berukuran 8 sampai 40 inchi dengan berat mencapai 110 pounds atau 50 kg, dan berkembang biak dengan cara bertelur. Karakteristik yang unik pada ikan ini yaitu ikan jantan berukuran lebih kecil dan bahkan tidak memiliki umpan pancingan cahaya di kepalanya yang hanya dimiliki oleh betina.
Ekosistem laut dalam ini masih terdapat dua zona yang memiliki kedalaman paling ekstrem atau terdalam di lautan. Ketiga, zona lower midnight atau abisal yaitu zona laut dalam yang berada pada kedalaman 4.000 hingga 6.000 meter yang membuat zona ini sangat gelap dan dingin dengan suhu berkisar 2 sampai 3 derajat celcius. Ilmuwan mempercayai makhluk hidup yang dapat bertahan di zona ini merupakan predator seperti gurita raksasa, ikan fangtooth dan ikan hiu purba megalodon.
ADVERTISEMENT
Ikan fangtooth (Anoplogaster) merupakan ikan laut dalam yang hidup pada kedalaman 4.700 sampai 5.000 meter di bawah permukaan laut. Seperti namanya fangtooth memiliki arti gigi taring, ikan ini memiliki gigi tajam yang terbesar di lautan sampai mulutnya tidak dapat menutupi bagian giginya. Akan tetapi, giginya itu menghalangi penglihatannya yang membuat ikan ini mencari mangsa dengan menabrakannya langsung yang kemudian dihisap ke dalam mulutnya dan dijepit erat-erat.
Selanjutnya, zona laut dalam terakhir adalah hadopelagic atau zona trench yang merupakan zona laut dalam yang paling bawah dengan kedalaman lebih dari 6.000 meter. Penemuan James Cameron pada kedalaman 10.000 meter di Palung Mariana ditemukannya makhluk hidup yaitu hadal amphipod. Hewan tersebut memiliki bentuk menyerupai udang dan hanya mengandalkan sisa makanan sebagai makanan mereka. Karena hidup di lautan terdalam, hewan ini memiliki kemampuan untuk menahan kelaparan untuk waktu yang lama. Karakteristik yang unik pada hadal amphipod ini yaitu dapat memproduksi suatu komponen yang termasuk selulosa yang biasanya hanya ada pada tumbuhan.
ADVERTISEMENT