Konten dari Pengguna

Mengembangkan Kreativitas Anak Pesisir Melalui Fotografi

Fadlan Fauzan
Mahasiswa Jurnalistik UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
21 Juli 2024 11:13 WIB
·
waktu baca 4 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Fadlan Fauzan tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Jakarta - Komunitas Kelas Jurnalis Cilik (KJC) mengadakan hunting foto bagi anak-anak pesisir. Anak-anak antusias memotret kehidupan sehari-hari di pinggiran pantai, menampilkan keindahan alam serta kegiatan masyarakat lokal dalam gambar-gambar yang mereka abadikan. Kegiatan ini diadakan selama 4 bulan dengan pertemuan setiap hari Sabtu di Pesisir Pantai Kalibaru Cilincing (13/7).
ADVERTISEMENT
Dengan dukungan dari Syamsudin Ilyas, seorang pewarta berpengalaman. Kini Kelas Jurnalis Cilik telah memasuki angkatan ke-7 sejak didirikan tahun 2018. Program ini telah menginspirasi puluhan anak untuk belajar jurnalisme dan fotografi, serta membawa mereka lebih dekat dengan keahlian dalam bidang komunikasi dan dokumentasi.
Hunting foto Kelas Jurnalis Cilik setiap hari Sabtu. (Foto: Fadlan Fauzan)
Kelas Jurnalis Cilik memberikan kesempatan kepada anak-anak pesisir Kalibaru Cilincing, untuk mengeksplorasi kreativitas mereka dalam menulis dan mengambil gambar. Mereka belajar menulis berita tentang lingkungan sekitar mereka, membagikan cerita inspiratif, dan mengambil peran sebagai penyampai informasi bagi komunitas mereka. Kelas ini telah menginspirasi mereka untuk lebih peduli terhadap lingkungan dan mengembangkan keterampilan.
"Kegiatan ini sebagai wadah khususnya bagi anak-anak Kalibaru Cilincing, yang kebetulan saya punya basic foto jurnalistik dan ingin menyalurkan ilmu-ilmu tersebut kepada anak-anak usia Sekolah Dasar (SD) berupa pembelajaran tentang foto jurnalistik," kata Syamsudin Ilyas selaku pendiri Kelas Jurnalis Cilik (13/7).
ADVERTISEMENT
Syamsudin Ilyas juga menambahkan, banyak tantangan yang dihadapi bagaimana mengenalkan dunia jurnalistik kepada anak-anak dan masyarakat timur itu sangat sulit. Latar belakang mereka yang tidak mengetahui tentang sejarah jurnalistik dan pemerintah yang belum cukup mendukung kegiatan KJC yang sudah berjalan selama 7 tahun.
Wawancara bersama pendiri Kelas Jurnalis Cilik (Foto: Fadlan Fauzan)
Setiap minggunya, Kelas Jurnalis Cilik kerap mengundang pemateri, yang seringkali adalah seorang jurnalis atau pewarta dari media terkemuka. Kehadiran para pemateri ini tidak hanya bertujuan untuk memberikan wawasan tentang dunia jurnalisme secara teoritis, tetapi juga untuk memberikan pengalaman praktis kepada anak-anak KJC. Mereka diajak untuk memahami proses peliputan berita, etika dalam jurnalisme, dan tantangan yang dihadapi oleh para jurnalis dalam menjalankan tugas mereka sehari-hari.
Tim dan relawan dengan penuh semangat turut mendampingi anak-anak dalam setiap aktivitas mereka, memberikan bimbingan dan dukungan yang diperlukan. Keberadaan mereka menjadi penunjang utama dalam memastikan keselamatan dan kesejahteraan anak-anak selama proses belajar dan bermain.
ADVERTISEMENT
Salah satu dari mereka, Siti mengungkapkan alasannya bergabung menjadi relawan di KJC. "Ingin ikutan saja karena untuk mengisi waktu luang yang cuma belajar di kampus dan ikut organisasi, tiba-tiba keterima di KJC yang sesuai sama jurusan aku yaitu jurnalistik, aku ngerasanya kaya kita ngajar, tapi ternyata relawan cuma mendampingi adik-adiknya, karena kan bahasa yang dipakai jurnalistik itu memang agak sulit dipakai oleh anak-anak seusia SD, ibaratnya sebagai relawan kita coba membantu menerjemahkan bahasa dari pemateri kepada adik-adiknya seperti itu," ujar Siti salah satu relawan Kelas Jurnalis Cilik (13/7).
Siti juga menceritakan bagaimana pengalamannya mendampingi anak-anak memotret. “Dari pengalaman aku sendiri, bersyukur banget karena yang dulunya aku nggak suka anak kecil, terus karena ikut ini aku jadi suka anak kecil, dan alhamdulilah anaknya dari tahun ke tahun beda-beda dan sifatnya juga beda-beda, jadi enak saja gitu berkenalan,” tuturnya (13/7).
ADVERTISEMENT
Relawan menghadapi tantangan dengan sikap anak-anak yang bervariasi selama kegiatan pendampingan. Beberapa menghadapi ketidakpatuhan atau kurangnya minat, sementara yang lain kurangnya konsentrasi. Meskipun demikian, relawan bertekad untuk mengatasi hambatan ini dengan kesabaran dan pendekatan yang mendukung, memastikan pengalaman yang positif dan bermanfaat bagi semua.
“Hambatannya mungkin sifat anak-anaknya yang kurang sesuai sama yang kita mau, pas di awal-awal memang sedikit susah, ngomongnya kayak kasar, perilakunya sedikit arogan, jadi lama-kelamaan kita harus menjelaskan gak boleh kayak gini, gak boleh kayak gitu,” ujar Siti (13/7).
Hunting foto ini sebagai tugas akhir setelah mereka belajar dasar-dasar jurnalisme seperti penulisan berita, wawancara, dan foto jurnalistik. Hasil karya kreativitas mereka, nantinya akan dipamerkan dalam pameran dan menjadi syarat kelulusan dari Kelas Jurnalis Cilik. Karya-karya ini tidak hanya menyoroti keahlian fotografi mereka, tetapi juga cerita-cerita yang mereka dokumentasikan dengan penuh antusiasme dan kecerdasan.
ADVERTISEMENT
Anak-anak pesisir Cilincing tidak hanya melihat tantangan, tetapi juga peluang untuk tumbuh dan berkembang. Mereka membuktikan bahwa dengan pendidikan dan dukungan yang tepat, mereka dapat mencapai impian mereka dan membawa perubahan positif bagi komunitas mereka sendiri serta masyarakat luas.
Syamsudin Ilyas memiliki harapan besar untuk Kelas Jurnalis Cilik, yang ditujukan khusus bagi anak-anak di daerah pesisir.
"Mudah-mudahan dengan kegiatan ini anak-anak bisa mempelajari hal-hal baru yang memang tidak didapat di sekolah-sekolah mereka. Mereka bisa mempraktikkan Ilmu yang didapat dari pengampu-pengampu selama kegiatan ini. Berharap anak-anak bisa lebih maju menggapai cita-citanya, khususnya di bidang foto jurnalistik," tutup Syamsudin Ilyas (13/7).