Bob Marley: Makna Kesetaraan Hukum dalam Lagu Reggae Berjudul WAR

Sumber: Sumber: https://pixabay.com/id/photos/kolaborasi-kesetaraan-rakyat-5353018/

Kesteraan dalam dunia hukum dan Hak Asasi Manusia berati kedudukan setiap Individu adalah sama, yang berati tidak ada sikap membeda-bedakan yang di mana dalam dunia hukum hal ini dikenal sebagai asas Equality Before The Law.

Makna asas Equality Before The Law dalam dunia hukum pada dasarnya merupakan pedoman atau kaidah yang artinya adalah persamaan di hadapan hukum, yang di mana jika dilihat dari maksud kaidah tersebut pada dasarnya semua individu kedudukannya adalah sama dimata hukum tanpa membeda-bedakan status individu tersebut, yang artinya kaya ataupun miskin, penjabat atau bukan kedudukannya sama dihadapan hukum. Jadi dapat disimpulkan pada dasarnya kodrat dari manusia dihadapan hukum adalah sama atau setara, yang artinya pada dasarnya hukum tidak memandang status dari individu yang di mana seluruh individu diperlakukan sama di hadapan hukum.

Dalam hal ini Asas persamaan di hadapan hukum ini merupakan kaidah atau dasar yang harus diutamakan dalam praktik hukum, yang di mana jika melihat dari eksitensi asas ini pada dasarnya persamaan di hadapan hukum itu harus diutamakan demi terwujudnya keadilan yang adil bagi para individu tanpa memandang status dari individu tersebut.

Jika melihat wujud dari asas tersebut kaidah atau dasar mulia tersebut harus dijunjung tinggi dan salah satu cara untuk memperkenalkan asas tersebut dengan menyuarakannya dengan saksama, misalnya seperti yang dilakukan oleh salah satu musisi reggae terkenal yaitu Bob Marley, beliau menyuarakan asas tersebut dalam lagu-lagunya, tetapi salah satu yang cocok untuk pembahasan ini adalah lagu Bob Marley yang berjudul “WAR”.

Makna Kesetaraan dalam Lagu Bob Marley Berjudul "WAR"

Secara filosofinya lagu “WAR” ditulis oleh Bob Marley bedasarkan pidato dari salah satu pemimpin Ethiopia yang dipaparkan pada salah satu sidang PBB, nama pemimpin tersebut adalah Haile Selassie, yang secara garis besar pidato tersebut memuat terkait diskriminasi terkait rasialisme, yang di mana jika dilihat lebih dalam masalah tersebut menyangkut asas Equality Before The Law ini, karena dalam pidatonya dikatakan bahwa diskriminasi rasial tersebut memicu terjadinya ketidakadilan dan penindasan, sehingga hal tersebut memicu terjadinya perperangan.

Dalam lagu tersebut Bob Marley menjelaskan bahwa Hak Asasi manusia adalah yang diutamakan dalam hukum, dan dalam lagu tersebut dijelaskan bahwa diskriminasi dari mulai warna kulit, ras, warna mata dan lainnya itu adalah kodrat dari manusia dan hal tersebut tidak perlu dipermasalahkan, karena pada dasarnya hal tersebut tidak berlaku dihadapanebut sesuai dengan slogan yang selalu disuarakannya yaitu “peace”.

Pada dasarnya memang benar persamaan di hadapan hukum merupakan upaya untuk mewujudkan keadilan, karena dalam hal ini semua individu diberlakukan sama tanpa adanya diskriminasi, karena kodrat atau dari dasar dari keadilan tersebut adalah persamaan tanpa membeda-bedakan, dengan begitu secara tidak langsung keadilan akan terwujud, walaupun pada dasarnya untuk mewujudkan suatu keadilan itu sangat sulit, tetapi paling tidak terdapat upaya untuk mewujudkan suatu keadilan.

Dalam lagu ini juga telah dijelaskan bedasarkan realitas yang ada, yang di mana diskriminasi dapat menyebabkan ketidakadilan, karena hal tersebut dapat membawa pada suatu ketidaksetaraan dalam pelaksanaan hukum, sehingga dapat menyebabkan perperangan, yang di mana hal tersebut dimuat dalam liriknya yaitu “War in east, War in West…”.

Yang artinya dalam hal ini menurut Bob Marley Equality Before The Law harus diutamakan demi terwujudnya keadilan dan juga kedamaian, karena pada dasarnya individu itu kodratnya adalah sama, jadi diskriminasi tidak perlu dilakukan, oleh karena itu diskriminasi dari mulai rasis dan lainnya harus dihilangkan, dan dapat disimpulkan juga bahwa Equality Before The Law atau persamaan di mata hukum adalah dasar dari pengimplementasian hukum dan juga Hak Asasi manusia.