Konten dari Pengguna

Peran Hukum Administrasi Negara Dalam Menanggulangi Kasus Korupsi di Indonesia

Fadli Firdaus
Mahasiswa aktif jurusan Hukum Universitas Pamulang
21 Oktober 2024 14:24 WIB
·
waktu baca 5 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Fadli Firdaus tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
https://media.istockphoto.com/id/1188602155/id/vektor/menyuap.jpg?s=612x612&w=0&k=20&c=TBMFNPzEvRblclIEPOiMN6QupR3m6d5Rxs_8YZKJGxE=
zoom-in-whitePerbesar
https://media.istockphoto.com/id/1188602155/id/vektor/menyuap.jpg?s=612x612&w=0&k=20&c=TBMFNPzEvRblclIEPOiMN6QupR3m6d5Rxs_8YZKJGxE=
ADVERTISEMENT
Hukum Administrasi Negara merupakan salah satu pilar cabang hukum yang sangat penting dalam mengatur hubungan antara pemerintah dengan masyarakat. Hukum administrasi negara sendiri adalah sekumpulan norma dan aturan yang mengatur organisasi dan tata cara penyelenggaraan pemerintahan, serta hubungan antara pemerintah dan masyarakat. Hukum ini bertujuan untuk memastikan bahwa tindakan pemerintah dilakukan sesuai dengan prinsip-prinsip demokrasi, keadilan, dan akuntabilitas. Dalam konteks ini, hukum administrasi negara memiliki peran yang krusial dalam mengatur dan mengawasi tindakan pemerintah untuk mencegah penyalahgunaan wewenang. Hukum administrasi negara menyediakan kerangka kerja yang memastikan bahwa keputusan dan kebijakan pemerintah dijalankan secara transparan dan akuntabel.
ADVERTISEMENT
Namun, budaya itu sendiri sudah menjamur didalam pemerintahan yang membuat hal pelanggaran seperti itu menjadi sebuah kebiasaan yang wajar. Dalam konteks ini juga, Hukum administrasi negara mengatur dan juga untuk menutup terjadinya kejadian Penyalahgunakan wewenang yang selalu terjadi yakni, Korupsi.
Seperti yang kita semua tahu, akar atau target utama para pelaku penyalagunakan wewenang itu mengarah kepada keuntungan pribadi yang menjerumus ke kata Korupsi. Dalam perspektif Hukum administrasi Negara tindakan pidana korupsi sendiri merupakan penyalahgunaan kekuasaan atau wewenang yang dilakukan oleh pejabat pemerintah di mana berdampak pada kerugian keuangan atau perekonomian negara korupsi dalam Hukum administrasi Negara sendiri diatur dalam Undang-Undang Nomor 31 Tahun 1999 juncto Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2001, gimana secara singkat di jelaskan bahwasanya tindakan korupsi itu sendiri adalah suatu perbuatan melawan hukum dan berdampak pada kerugian dalam keuangan perekonomian negara dengan tujuan untuk memperkaya diri sendiri maupun orang lain. Korupsi mencakup berbagai bentuk perilaku tidak etis, seperti suap, penipuan, penyalahgunaan anggaran, dan penggelapan, yang terjadi dalam pelaksanaan fungsi pemerintahan. Korupsi sendiri merupakan permasalahan umum yang seringkali terjadi didalam kerangka pemerintahan di negeri kita.
ADVERTISEMENT
Di artikel ini akan membahas peran hukum administrasi negara dalam mengatasi permasaalahan korupsi yang kerap terjadi melalui prinsip-prinsipnya dan tantangan yang dihadapi dalam proses implementasinya.
Prinsip-Prinsip Hukum Administrasi Negara dalam Mengatasi Korupsi
https://media.istockphoto.com/id/168518544/id/foto/empat-persegi-tangan-antar-ras-terkait-dalam-persatuan.jpg?s=612x612&w=0&k=20&c=qpfNYkk6CTWeVEBya9D_XkskoubaUiHcQAUoQ4_KAxQ=
Transparansi adalah salah satu prinsip fundamental dalam hukum administrasi negara. Hal ini mendorong mekanisme keterbukaan informasi kepada publik agar masyarakat memiliki kesempatan untuk bisa mengakses informasi terkait kebijakan yang ada dan juga ikut andil dalam mengawasi kebijakan, keputusan, dan penggunaan anggaran pemerintah yang dilakukan oleh aparatur Negara. Ini membantu mencegah tindakan korupsi, karena pejabat publik akan lebih berhati-hati dalam pengambilan keputusan yang dapat diawasi oleh publik.
Akuntabilitas mengharuskan pejabat publik untuk bertanggung jawab atas tindakan dan keputusan mereka. Dalam konteks hukum administrasi negara, prinsip ini memastikan bahwa semua tindakan pemerintah dapat dipertanggungjawabkan, baik kepada masyarakat maupun lembaga pengawas. Dengan adanya audit dan evaluasi berkala, potensi penyalahgunaan kekuasaan dapat diminimalisasi.
ADVERTISEMENT
Keadilan dan kepastian hukum menjamin bahwa setiap individu, termasuk pejabat publik, diperlakukan sama di hadapan hukum. Penerapan hukum yang konsisten dan adil memberikan jaminan bahwa pelanggaran yang terjadi akan mendapatkan sanksi yang sesuai. Ini menciptakan deterrence effect bagi pejabat yang berpotensi melakukan korupsi. Penerapan prinsip keadilan ini juga dalam penyelenggaraan pemerintahan harus mengurangi diskriminasi dan praktik korupsi yang merugikan masyarakat.
Partisipasi masyarakat dalam proses pengambilan keputusan merupakan prinsip penting dalam hukum administrasi negara. Dalam hal ini dapat Mendorong masyarakat untuk ikut berpartisipasi dalam proses pengambilan keputusan dan membantu menciptakan kontrol sosial yang lebih baik dengan melibatkan masyarakat dalam perencanaan dan evaluasi program. Masyarakat juga berhak untuk terlibat dalam proses pengambilan keputusan yang berkaitan dengan kebijakan publik. Partisipasi ini dapat dilakukan melalui konsultasi publik, forum, atau mekanisme lain yang memfasilitasi suara masyarakat. Masyarakat yang aktif berperan dalam pengawasan akan lebih siap melaporkan praktik korupsi yang terjadi.
ADVERTISEMENT
Tantangan dalam Implementasi Prinsip-Prinsip Hukum Administrasi Negara
https://st3.depositphotos.com/16451578/19074/i/450/depositphotos_190749496-stock-photo-chess-horses-ii.jpg
Salah satu tantangan utama adalah kompleksitas birokrasi yang sering kali mempersulit implementasi prinsip-prinsip hukum administrasi negara itu untuk dijalankan. Proses yang panjang dan berbelit-belit dapat menciptakan celah bagi praktik korupsi itu sendiri. Penyederhanaan prosedur dan penggunaan teknologi informasi menjadi penting untuk mengatasi masalah ini.
Sumber daya manusia yang tidak memadai dan kurangnya pelatihan bagi pejabat publik dapat menghambat penerapan prinsip-prinsip hukum administrasi. Tanpa pemahaman yang baik tentang hukum dan etika pemerintahan, risiko penyalahgunaan kekuasaan menjadi lebih tinggi. Oleh karena itu, investasi dalam pelatihan dan pendidikan bagi pegawai negeri sangat diperlukan.
Budaya korupsi yang telah mengakar dalam beberapa aspek pemerintahan menjadi tantangan besar. Meskipun hukum administrasi negara memiliki prinsip-prinsip yang jelas, perubahan perilaku dan mindset aparat pemerintah memerlukan waktu dan upaya yang konsisten. Program reformasi yang melibatkan semua elemen masyarakat sangat penting untuk menciptakan budaya anti-korupsi.
ADVERTISEMENT
Terkadang, terdapat ketidakselarasan antara hukum administrasi negara dan penegakan hukum yang dilakukan oleh lembaga-lembaga terkait. Lemahnya koordinasi antara institusi penegak hukum dan lembaga administrasi dapat menyebabkan kasus korupsi tidak tertangani secara optimal. Sinergi yang baik antara semua pihak diperlukan untuk memastikan penegakan hukum yang efektif.
https://png.pngtree.com/thumb_back/fw800/background/20230704/pngtree-stack-of-law-books-with-courtroom-scales-image_3721829.jpg
Hukum administrasi negara memainkan peran kunci dalam menciptakan pemerintahan yang baik dan bersih. Dengan memahami pengertian dan prinsip-prinsip hukum administrasi negara, diharapkan masyarakat dapat lebih aktif dalam mengawasi dan menuntut akuntabilitas dari pemerintah, serta berpartisipasi dalam pembangunan bangsa. Namun, untuk mencapai tujuan tersebut, diperlukan kerjasama antara pemerintah, masyarakat, dan lembaga penegak hukum. Hanya dengan komitmen bersama, Indonesia dapat menciptakan lingkungan pemerintahan yang bersih dan bebas dari korupsi. Prinsip-prinsip ini tidak hanya menjadi pedoman bagi pejabat publik, tetapi juga sebagai landasan untuk mewujudkan pemerintahan yang adil dan transparan. Kolaborasi antara pemerintah dan masyarakat adalah kunci untuk mewujudkan pemerintahan yang bersih dan berintegritas.
ADVERTISEMENT
Reference:
Wati, R., Wilda, R., Roulina, M. S., Dianita, R. S., & Ridwan, C. (2024) Tindak Pidana Korupsi Dalam Perspektif Hukum Administrasi Negara, Vol. 2 No. 1.