Konten dari Pengguna

Quick Count Memprediksi Hasil Pemilu dan Pilkada, Kok Bisa? Ya Dengan Survei

Fadly Muhamad Akbar
Seorang yang sedang dalam penjalanan mencari jati diri dan mencoba menjadi lebih baik dan lebih baik.
28 November 2024 17:52 WIB
·
waktu baca 4 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Fadly Muhamad Akbar tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

Survei dapat memberikan gambaran dari populasi secara akurat tanpa pendataan seluruh populasi. Yuk pelajari tahapannya

ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Apakah kalian pernah terpikir kenapa quick count (perhitungan cepat) dalam pilkada atau pemilu bisa memprediksi angka perolehan suara masing-masing calon kepala daerah/negara dengan cepat? Padahal hasil resmi KPU itu biasanya jauh lebih lama diumumkannya. Terlebih kita juga mengetahui bahwa hasil quick count dan perhitungan resmi KPU hasilnya tidak jauh berbeda. Hal tersebut dapat terjadi karena quick count mengadopsi konsep survei dalam penghitungannya. Namun, sebenarnya apa sih survei itu? Mari kita bahas lebih lanjut mengenai survei.
Survei merupakan suatu kegiatan pengumpulan data yang dilakukan pada sebagian dari populasi terpilih (sampel). Dalam pelaksanaan survei terdapat beberapa tahapan yang perlu dilakukan sebelum sampai pada tahap pengumpulan data. Berikut merupakan beberapa tahapan dalam melaksanakan survei.
Sumber: Hasil generate AI di Canva mengenai proses pendataan survei.
1. Hal pertama yang perlu dilalui sebelum melakukan survei adalah menentukan tujuan survei. Proses tersebut berkaitan menentukan topik atau permasalahan apa yang ingin di angkat sehingga survei dapat memberikan insight jelas dan terarah. Tujuan survei perlu ditentukan sebelum masuk ke proses yang lebih lanjut. Banyak sektor atau bidang yang dapat dijadikan sebagai topik survei seperti ekonomi, demografi, sosial, dan lingkungan. Kita dapat menentukan tujuan survei berdasarkan permasalahan yang sering dihadapi masayarakat umum atau permasalahan yang ingin kita angkat.
ADVERTISEMENT
2. Setelah menentukan tujuan, kita bisa beranjak pada menentukan populasi yang akan kita teliti. Misalnya dalam penelitian yang bertujuan mengetahui kondisi kesejahteraan di Kabupaten Kuningan, populasi yang dapat dipilih adalah rumah tangga di Kabupaten Kuningan. Hal yang perlu dijadikan catatan adalah populasi yang dipilih itu menyesuaikan dengan kebutuhan dan tujuan penelitian yang kita lakukan.
3. Berikutnya, tahapan yang tidak kalah penting adalah menentukan beberapa jenis unit dalam survei yaitu unit pengamatan, unit sampling dan unit analisis. Unit pengamatan (observation unit) adalah unit yang memberikan data mentah (raw data) atau unit yang menjadi objek penelitian. Kedua, unit sampling adalah unit yang digunakan atau dipilih setelah proses pengambilan sampel dari populasi. Misalnya dalam sebuat survei dengan populasi rumah tangga yang ada di Kabupaten Kuningan, maka unit sampling-nya adalah semua rumah tangga yang terpilih menjadi sampel dalam kegiatan survei tersebut. Terakhir, unit analisis adalah unit yang memang ditujukan untuk dilakukan analisis. Misalnya dalam sebuah survei yang bertujuan mengetahui pola pengeluaran rumah tangga dengan unit pengamatan rumah tangga di Kabupaten Kuningan. Unit analisis yang digunakan dalam survei tersebut adalah karakteristik pengeluaran rumah tangga yang menjadi sampel dalam survei yang dilakukan.
Sumber: Hasil generate AI di Canva mengenai persiapan dalam pelaksaan survei.
4. Setelah mengetahui dan menentukan beberapa hal tersebut, barulah kita dapat masuk pada tahapan menentukan metode pengambilan sampel. Pengambilan sampel yang dilakukan perlu merujuk pada konsep probabilistik atau non-probabilistik. Metode pengambilan sampel yang dilakukan mengikuti konsep probabilistik disebut dengan probability sampling method. Sedangkan metode pengambilan sampel dengan konsep non-probabilistik disebut dengan non probability sampling.
ADVERTISEMENT
- Probability sampling sederhananya adalah metode pengambilan sampel yang mengasumsikan bahwa setiap anggota unik dari suatu populasi mempunyai peluang probabilitas untuk terpilih menjadi sampel. Terdapat beberapa jenis probability sampling seperti simple random sampling (SRS), stratified random sampling, systematic sampling, dan cluster sampling.
- Non-probability sampling merupakan suatu metode pengambilan sampel yang digunakan pada saat terjadi keterbatasan saat melakukan probability sampling. Dalam metode ini, pengambilan unit dari suatu populasi untuk menjadi sampel tidak dilakukan dengan memasukan peluang probabilistik tetapi dengan beberapa pertimbangan tersebut yang lebih bersifat subjektif. Beberapa jenis metode non-probability sampling adalah convinience sampling, judgmental/purposive sampling, quota sampling, snowball sampling.
Masing-masing jenis metode pengambilan sampel akan kita bahas lebih mendalam dalam pembahasan berikutnya.
ADVERTISEMENT
5. Pada saat metode pengambilan sampel sudah ditentukan dengan jelas sesuai dengan kebutuhan penelitian, tahapan selanjutnya yang perlu dilakukan adalah menentukan ukuran sampel. Tahapan ini berkaitan dengan menentukan confidence interval (tingkat kepercayaan), margin of error, dan variabilitas populasi.
6. Setelah semua tahapan sebelumnya siap, sebelum melakukan pendataan tentunya peneliti perlu menyusun instrumen survei. Tahapan ini berkaitan erat dengan penyusunan kuesioner yang perlu menyusun jenis pentanyaan, pertanyaan terkait dengan penelitian, dan informasi lain yang terkait dengan pelaksanaan survei yang dilakukan.
7. Terakhir, saat semua sudah tersusun secara sistematis, proses pengumpulan data dapat dilakukan. Setelah data berhasil dikumpulkan, tahapan selanjutnya adalah pengolan dan analisis data sesuai dengan penelitian yang sedang dilakukan.
Sumber: Hasil generate AI di Canva mengenai data statistik yang dihasilkan survei.
Cukup menarik bukan? Kita dapat mengestimasi gambaran populasi total hanya dengan bagian data saja yang dihitung. Dengan adanya survei, proses pendataan dapat dilakukan tidak hanya dengan sensus yang mendata seluruh populasi. Artinya banyak keuntungan yang bisa diperoleh, seperti hemat biaya, efisiensi waktu, pengolahan data yang cepat, dan topik permasalahan yang lebih luas. Survei memang banyak keunggulannya tetapi masing-masing metode pengumpulan data baik survei dan sensus punya keunggulan dan kelebihan. Lebih lanjut, mari kita bahas topik menarik lainnya seperti metode pengambilan sampel dan sensus di tulisan berikutnya.
ADVERTISEMENT