Konten dari Pengguna

Pasang surut air laut dan dampaknya

Ilmi Fahdi Rasman
Mahasiswa ITS
9 November 2020 12:56 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Ilmi Fahdi Rasman tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Perbandingan Tanah Lot saat keadaan pasang dan surut air laut. (Foto kanan : https://www.indonesiakaya.com/jelajah-indonesia/detail/pura-besakih)(Foto Kiri : https://arahjalan.com/tempat-wisata/pura-tanah-lot/)
zoom-in-whitePerbesar
Perbandingan Tanah Lot saat keadaan pasang dan surut air laut. (Foto kanan : https://www.indonesiakaya.com/jelajah-indonesia/detail/pura-besakih)(Foto Kiri : https://arahjalan.com/tempat-wisata/pura-tanah-lot/)
Sudah menjadi pengetahuan umum bahwa permukaan bumi terdiri dari daratan dan lautan, lautan mendominasi dengan mencakup kurang lebih 70% permukaan bumi dan daratan dengan 30%. Indonesia sebagai salah satu negara/wilayah yang ada di bumi merupakan negara kepulauan terbesar di dunia, terbentang dari Sabang hingga Merauke, Indonesia memiliki 17.499 pulau dengan luas total wilayah Indonesia sekitar 7,81 juta km2. Dari total luas wilayah tersebut, 3,25 juta km2 adalah lautan dan 2,55 juta km2 adalah Zona Ekonomi Eksklusif. Hanya sekitar 2,01 juta km2 yang berupa daratan. Dengan adanya geografis Indonesia seperti ini aktivitas berkaitan dengan Laut bukanlah hal yang asing bagi masyarakat Indonesia.
ADVERTISEMENT
Aktivitas kelauatan sangat bergantung pada keadaan laut itu sendiri, seperti cuaca dan gelombang. Fenomena yang sangat sering terjadi tidak hanya di Indonesia maupun di lautan bumi manapun yaitu fenomena pasang surut air laut. Untuk masyarakat Indonesia pasang surut air laut bukanlah hal yang asing.
Pasang surut air laut adalah fenomena naik dan turunnya tinggi permukaan laut secara periodik. Fenomena ini dapat di amati sepanjang hari dan malam, dan terjadi di lautan dalam maupun di pantai.
Pasang surut air laut Indonesia November 2020 (Foto : Peta Maritim BMKG)
Pasang surut disebabkan oleh adanya interaksi antara gravitasi bulan dan matahari terhadap bumi. Dikarenakan bulan jauh lebih dekat dengan bumi dibandingkan matahari maka dampak gravitasinya pun lebih besar terhadap bumi dibandingkan matahari. Dikarenakan adanya pengaruh posisi di permukaan bumi, perbedaan batimetri dan struktur pantai maka pola pasang surut dapat berbeda antara satu wilayah dengan wilayah yang lain. Ada 3 tipe pasang surut, yaitu :
ADVERTISEMENT
Pola tipe pasang surut yang ada di bumi (Foto : https://oceanservice.noaa.gov/education/tutorial_tides/tides07_cycles.html)
Fenomena ini merupakan hal yang lumrah terjadi di Indonesia maupun belahan bumi lainnya. Fenomena ini memiliki sisi positif yang dapat dimanfaatkan manusia maupun negatif bahkan ekosistem dan lingkungan laut sendiri.
Sisi positif pasang surut air laut :
ADVERTISEMENT
Adapun sisi negatif dala beberapa kasus :
Dengan adanya manfaat positif bagi manusia, pasang air laut dapat berguna, namun dibalik itu ada pun sisi negatifnya, manusia tidak bisa mengontrol hal ini namun dengan teknologi yang ada sekarang, gelombang pasang surut air laut dapat diprediksi dan tindakan pencegahan dapat dilakukan.
ADVERTISEMENT
Refrensi :
https://darilaut.id/berita/gelombang-pasang-di-anyer-dan-lampung-selatan-satu-meninggal-11-luka-luka
https://langitselatan.com/2017/06/13/seluk-beluk-pasang-surut-air-laut/
https://ilmugeografi.com/ilmu-bumi/laut/manfaat-pasang-surut-air-laut
https://peta-maritim.bmkg.go.id/index.php/area/pelayanan
https://www.kompas.com/skola/read/2020/06/01/100000969/sumber-energi-pasang-surut-air-laut?page=all