Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
Komunikasi dari Sudut Pandang Filsafat
19 Juni 2024 10:49 WIB
·
waktu baca 2 menitTulisan dari Fahira Herwina tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Persoalan Komunikasi Jika Dilihat dari Sudut Pandang Filsafat
ADVERTISEMENT
Komunikasi dalam sudut pandang filsafat dapat didefinisikan sebagai suatu proses yang melibatkan pengiriman pesan dari satu entitas ke entitas lainnya. Namun, persoalan komunikasi tidak hanya terbatas pada pengiriman pesan, tetapi juga melibatkan banyak aspek lainnya seperti pemahaman, interpretasi, dan bahkan etika.
Dalam perspektif filsafat, komunikasi dapat dipandang sebagai suatu proses yang melibatkan banyak aspek. Salah satu aspek yang menjadi permasalahan dalam komunikasi adalah hakikat manusia sebagai seorang komunikan atau komunikator.
ADVERTISEMENT
Hakikat manusia sebagai seorang komunikan atau komunikator merupakan salah satu elemen yang menjadi masalah dalam komunikasi. Sebagai makhluk sosial, manusia tentunya dapat berinteraksi dengan makhluk lain yang ada di alam semesta.
Namun, apakah manusia benar-benar memiliki kemampuan untuk memahami realitas tersebut? Apakah manusia memiliki kemampuan untuk memahami situasi tersebut secara objektif? Pertanyaan-pertanyaan ini sangat penting untuk memahami persoalan komunikasi dari sudut pandang filsafat komunikasi.
Filsafat adalah bidang ilmu yang mempelajari nilai-nilai moral dan prinsip-prinsip yang digunakan untuk menilai tindakan manusia. Dalam konteks komunikasi, etika dapat membantu kita memahami persoalan dikarenakan etika dalam komunikasi merupakan suatu hal penting yang dapat mempengaruhi bagaimana pesan disampaikan dan diterima oleh orang lain.
Teori komunikasi Habermas adalah teori terkenal yang membagi komunikasi menjadi tiga kategori, yaitu komunikasi instrumental, komunikasi normatif, dan komunikasi dramaturgis.
ADVERTISEMENT
Komunikasi instrumental merupakan suatu komunikasi yang dilakukan untuk mencapai tujuan tertentu. Komunikasi normatif adalah komunikasi yang dilakukan untuk mendapatkan dukungan atau persetujuan orang lain. Sedangkan komunikasi dramaturgis adalah komunikasi yang dilakukan untuk memperlihatkan diri kita kepada orang lain.
Teori Habermas dapat membantu kita memahami bagaimana komunikasi dapat digunakan untuk mencapai tujuan tertentu dan bagaimana komunikasi dapat digunakan untuk mendapatkan dukungan atau persetujuan orang lain.
Dapat disimpulkan bahwasanya persoalan komunikasi jika dilihat dari sudut pandang filsafat merupakan suatu hal yang menarik dan bersifat kompleks. Dalam filsafat, komunikasi dapat dipandang sebagai suatu proses yang melibatkan banyak aspek. Oleh karena itu, dalam memahami persoalan komunikasi, kita perlu mempertimbangkan banyak aspek dan melihatnya dari berbagai sudut pandang.
ADVERTISEMENT