Berburu Buah Tangan di Pusat Oleh-oleh Banyuwangi, Osing Deles

Mampir ke bagian paling ujung Timur Pulau Jawa, Banyuwangi, wajib hukumnya untuk menikmati pesona alam yang terbentang di berbagai pelosok. Dan tak hanya itu saja, Banyuwangi juga dikenal dengan berbagai macam warisan kuliner dan budaya yang sangat beragam kayanya.

Tapi dalam segmen kali ini aku mau sedikit share pengalaman tentang salah satu pengalaman ketika melakukan perjalanan bareng tim ROAD TRIP Kumparan yang bekerjasama dengan Toyota Indonesia. Program ini mengundang para travel blogger, travel influencer, fotografer, hingga videografer untuk merasakan langsung pengalaman mengendarai All New Toyota Rush dengan rute Surabaya - Banyuwangi selama tiga hari. Para pesertanya pun ditunjuk langsung oleh Kumparan.com dari pusat. Beruntung.

Setelah melakukan perjalanan Surabaya - Banyuwangi yang ditempuh dalam 10 jam perjalanan, para peserta beristirahat di Hotel Santika Banyuwangi. Mereka diwajibkan untuk istirahat recovery tubuh sejenak karena besok paginya harus melanjutkan keseruan adventure bareng All New Toyota Rush di Taman Nasional Baluran.

Beberapa jam rombongan ROAD TRIP Kumparan menikmati hamparan Little Africa Van Java, Baluran, dan menikmati syahdunya Pantai Bama. Setelahnya para peserta rombongan ini melanjutkan berburu oleh-oleh di pusat oleh-oleh kenikian Banyuwangi, Osing Deles.

Tempat ini menyediakan kaos-kaos etnik Banyuwangi maupun pernak-pernik yang cocok dijadikan buah tangan kembali ke kampung halaman. Beberapa item andalan yang paling diburu oleh wisatawan yang berkunjung ke outlet yang berada di Jalan Agus Salim No 12A Banyuwangi ini adalah Sale Pisang, Ladrang Sabrang, Bagiak, Kaos Banyuwangian, Batik Banyuwangian serta Kopi khas Banyuwangi yang punya empat produk unggulan yaitu Kopi Kemiren, Kopi Lanang, Kopi Seblang, dan Kopi Pingit.

Menurut informasi yang didapat tempat ini ternyata bekerja sama dengan beberapa UMKM lokal sekitar untuk memproduksi item-item unggulan yang dijual di outlet ini. Tujuannya antara lain tak bukan adalah memajukan perekonomian lokal yang diangkat melalui sektor pariwisata.

Menurut arti kata Osing Deles sendiri berarti 'Using sekali' atau 'Using banget'. Using adalah suku asli di Banyuwangi. Dipadukan oleh tangan-tangan kreatif tempat ini memadukan City Branding Banyuwangi dengan menjadi salah satu sektor unggulan untuk memperlihatkan sisi ke-Banyuwangi-an dan secara tidak langsung jika para wisatawan yang beli fashion terutama kaos produk Oseng Deles, pemakai akan menjadi ambassador di lingkungannya untuk mengenalkan Banyuwangi ke masyarakat luas.

Masalah harga tak usah khawatir, karena harga produk Oseng Deles sangat relatif terjangkau mulai dari Rp 10.000 sampai dengan harga Rp 300.000 untuk kerajinan tangan. Untuk harga per kaos mulai Rp 75.000 sampai harga Rp 110.000. Uniknya lagi, di outlet ini tak menyediakan fasilitas pembelian barang secara online karena pihaknya menginginkan pembeli produknya benar-benar mengenal Banyuwangi dengan datang ke kabupaten ini. Cukup kreatif, bukan ?

Oh iya sampai kelupaan, adalah outlet Osing Deles ini menyediakan beberapa minuman lokal seperti Teh dan Kopi yang bisa didapatkan oleh pengunjung secara cuma-cuma dan bisa ambil sepuasnya.

Langsung saja deh, lihat beberapa keseruan beberapa kawan @ipangpong, @syarauliyaa, @ajengdamarasri, @windasunanto, @ulandari_ari dan @sigit_christian di sini :

Google Maps : Osing Deles Banyuwangi

––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––

Get Closer with Fahmi Adimara :

Instagram : @fahmiadimara