Wisata Religi Umbul Jumprit di Kaki Gunung Sindoro

Fahmi Anwar Yahya
sebagai mahasiswa pariwisata universitas gadjah mada menyukai kegiatan traveling serta berpariwisata ke seluruh daerah indonesia. karena tujuan saya ingin memperkenalkan objek wisata yang termasuk kedalam bagian cagar budaya menuju dunia global
Konten dari Pengguna
2 Desember 2022 16:40 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Fahmi Anwar Yahya tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Umbul Jumprit adalah salah satu warisan budaya serta objek wisata religi yang letaknya di kaki gunung Sindoro. Menurut letak geografisnya, Umbul Jumprit terletak Ngadirejo, Jumprit, Purbosari, Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah. Di sana juga terdapat Candi Jumprit yang merupakan salah satu candi di Jawa Tengah yang bercorak budha karena berasal dari kerajaan Majapahit. Tempat ini merupakan peninggalan daerah dari leluhur kita yang berasal dari Majapahit yaitu Ki Jumprit.
ADVERTISEMENT
Potret kedatangan wisatawan memasuki kawasan Candi Jumprit. (foto : Media Indonesia/Ardi Teristi Hardi)
Pengunjung yang sering datang ke tempat ini rata-rata adalah para wisatawan spiritual yang ingin bersemedi karena terdapat makam serta mata air yang diyakini beberapa masyarakat memiliki keuntungan jika datang ke tempat ini. Tak hanya wisatawan spiritual, ada juga wisatawan edukasi yang ingin belajar tentang sejarah tempat ini, ada juga para peneliti arkeologi yang ingin melihat keunikan tempat ini. Wisatawan umum juga bisa datang ke tempat ini sekadar mencari udara segar. Alasan para wisatawan datang ke Candi Jumprit ada beberapa alasan yaitu sarana penyucian diri dan juga sembahyang.
Pada malam 1 Suro, Umbul Jumprit akan sangat ramai karena bersamaan dengan diadakannya acara adat wisata di Sendang Sidukun yaitu acara tradisi Suran Traji dengan aneka ritual menyebar Jimat Pengantin Lurah Traji Umat Buddha juga menggunakan air dari Umbul Jumprit sebagai sumber mata air dalam rangkaian upacaranya. Ketika Hari Raya Waisak, yaitu ketika mendekati Hari Tri Suci Waisak, umat Buddha mengambil air dari Umbul Jumprit sebagai Tirta Suci untuk kemudian dibawa ke pelataran Candi Mendut, Candi Pawon, dan Candi Borobudur.
ADVERTISEMENT
Potret seorang biksu saat melakukan ritual di Umbul Jumprit (foto : merdeka.com/ Tyas Titi Kinapti)
Selain dari sisi religi, wisatawan dapat menikmati udara segar yang disajikan di daerah Jumprit karena berada di ketinggian 2.100 Mdpl. Udara segar ditambah rimbunnya pepohonan di sana akan memberikan suasana tenang ketika berkunjung ke Umbul Jumprit. Wisatawan juga bisa bermain dengan satwa asli Umbul Jumprit yaitu monyet. Di sini kawanan monyet sering bergelantungan di pepohonan sekitar Umbul Jumprit, jadi tak heran wisatawan bisa melihat belasan monyet di daerah ini. Jadi berhati - hatilah dengan barang bawaan ketika mengunjungi tempat ini!