Sebelum Membeli Pakaian Bekas, Perhatikan Hal Ini!

Foto pribadi | Lokasi: Pasar Senen

Istilah thrifting belakangan ini semakin populer, khususnya dikalangan anak milenial. Dikutip dari situs resmi Cambridge Dictionary bahwa istilah thrift memiliki arti the careful use of money, especially by avoiding waste atau yang berarti penggunaan uang secara hati-hati terutama dengan menghindari pemborosan.

Apa itu thrifting?

Oleh sebab itu, thrifting sendiri dapat diartikan sebagai kegiatan jual beli barang bekas, khususnya bagi mereka yang ingin menghemat dan menggunakan uang secara efisien.

Thrifting bisa berbentuk apapun, namun disini di Indonesia thrifting menjadi kegiatan yang lebih spesifik seperti jual beli pakaian bekas dengan harga yang lebih murah. Thrift dinilai lebih ramah lingkungan karena bisa memperpanjang masa pakai suatu barang sehingga dapat mengurangi sedikitnya sampah garmen.

Meskipun begitu pembeli tetap harus berhati-hati dalam berbelanja pakaian bekas, karena namanya saja bekas, kita tidak tahu sebelumnya pakaian ini digunakan oleh siapa? Apakah orang sebelumnya punya riwayat penyakit menular dan sebagainya?

Dari beberapa kasus pakaian thrift ini sering kali dikaitkan dengan jamur, bakteri bahkan tungau. Hal inilah yang menyebabkan pemerintah memberi aturan ketat terhadap aktivitas thrift.

Hal yang harus diperhatikan ketika membeli pakaian bekas

Ada hal-hal yang harus diperhatikan ketika kamu membeli pakaian bekas agar dapat meminimalisir resiko, antara lain:

1. Perhatikan kebersihan toko penjual baju bekas

Foto pribadi | Lokasi: Pasar Senen

Dikutip dari Tutorly, langkah pertama sebelum membeli pakaian bekas disuatu toko adalah dengan memperhatikan kebersihan dari toko tersebut. Utamakan membeli baju pakaian bekas di toko yang bersih.

2. Perhatikan baju bekas yang ingin dibeli

Foto pribadi | Lokasi: Pasar Senen

Saat berbelanja lihat benar-benar pakaian bekas yang ingin dibeli, perhatikan apakah pada baju tersebut terdapat bekas noda, bercak kotoran, jamur, darah atau bau. Mungkin beberapa hal dapat dibersihkan, namun untuk kasus jamur dan darah sebaiknya jangan dibeli, karena lebih rentan terkena penyakit kulit yang menular.

3. Hindari membeli barang-barang yang menyangkut privasi

Foto pribadi | Lokasi: Pasar Senen

Hindari pembelian pakaian seperti pakaian dalam, seprai, sarung bantal, atau handuk, karena jenis pakaian ini sangat beresiko menularkan penyakit kulit seperti eksim dan scabies.

4. Cuci menggunakan deterjen dan antiseptik

Foto pribadi | Ilustrasi disinfektan

Jika kadung membeli pakaian thrift jangan langsung digunakan, cuci pakaian bekas tersebut menggunakan deterjen dan cairan antiseptik, akan lebih bagus lagi jika di rendam atau semprot menggunakan disinfektan supaya baju terbebas dari kuman dan bakteri menular lainnya. Tambahkan pewangi untuk menghilangkan berbagai macam bau pada baju bekas.

5. Jemur langsung di bawah sinar matahari

Setelah melakukan serangkan cara untuk membersihkan baju pakaian bekas thrift maka selanjutnya adalah menjemur pakaian bekas langsung di bawah sinar matahari.

Sinar matahari mengandung sinar ultraviolet yang mampu membunuh bakteri dengan sangat efektif, selain itu sinar ultraviolet dapat menghilangkan bau apek yang menempel pada pakaian. Jika sudah di cuci dan dijemur maka langkah selanjutnya adalah menyetrika pakaian, barulah setelah itu pakaian digunakan.

Kesimpulan

Dengan memperhatikan langkah-langkah di atas tentunya kamu bisa mengurangi resiko terkena infeksi penyakit kulit. Aktivitas thrift memang seru, selain bisa mendapatkan baju dengan harga yang murah, bagi sebagian orang juga bisa menjadi pendapatan tambahan karena hampir semua merek terkenal dapat tersedia disana dengan harga yang sangat terjangkau. Dan yang terpenting tetap perhatikan sisi kesehatannya ya.