Konten dari Pengguna

Anak Berkebutuhan Khusus Tipe Hiperaktif

Fahra Purwan Dini
Mahasiswi S1 Prodi Pendidikan Islam Anak Usia Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Raden Fatah Palembang
3 Desember 2024 10:37 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Fahra Purwan Dini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi foto bersama anak hiperaktif. (sumber :di ambil pada tanggal 28 novenber 2024 di SLB Palembang)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi foto bersama anak hiperaktif. (sumber :di ambil pada tanggal 28 novenber 2024 di SLB Palembang)
ADVERTISEMENT
Anak berkebutuhan khusus memiliki kebutuhan belajar, perilaku, atau kesehatan fisik/mental yang berbeda dari anak-anak pada umumnya. Setiap anak unik dan membutuhkan pendekatan individual. Meskipun memiliki tantangan, mereka berpotensi berkembang dan belajar, serta berhak mendapatkan lingkungan belajar yang aman, suportif, dan sesuai kebutuhan mereka.
ADVERTISEMENT
Menurut Anantasari (2006: 85) "hiperaktif adalah suatu gangguan yang dialami oleh anak yang ditandai oleh perilaku agresif. tidak dapat tenang, impulsif, temper tantrum, salit memusatkan perhatian, dan senang mencari perhatian dari orang lain". Anak hiperaktif harus ditangani dengan sesegera mungkin agar tidak terjadi permasalahan disekitumya.
Menurut Green dan Rabiner (2012) "...given that at least 25% of college students with disabilities are diagnosed with ADHD...".. Yang dimaksud dari pernyataan tersebut adalah bahwa terdapat 25% siswa mengalami Hiperaktif atau ADHD (Attention Deficit Hyperactivity Disorder).
Zachor. Hodgens dan Patterson (2009) menyatakan bahwa "studies suggest that approximately 8-12% of children (9.2 in males and 3.0 in girls) meet diagnostic criteria for the clinical disorder of ADHD...". Yang dimaksud. dari pernyataan tersebut bahwa sekitar 8-12% dari anak-anak (9.2 pada pria dan 3,0 pada anak perempuan) memenuhi kriteria diagnosis untuk gangguan ADHD. Sesuai pernyataan tersebut, maka pendidikan serta penanganan untuk anak hiperaktif sangatlah penting.
ADVERTISEMENT
Menurut National Institute of Mental Health, Attention-Deficit/Hyperactivity Disorder (ADHD) adalah gangguan neurobehavioral yang ditandai dengan kesulitan mengontrol perilaku impulsif, kesulitan memperhatikan, atau hiperaktivitas. ADHD merupakan salah satu gangguan neurodevelopmental yang paling umum pada masa kanak-kanak. Gangguan ini mengganggu kemampuan seseorang untuk tetap fokus pada tugas dan mempertahankan konsentrasi. ADHD ditandai oleh pola berkelanjutan dari gejala inattention dan/atau hyperactivity-impulsivity yang mengganggu fungsi atau perkembangan individu yang bersangkutan.
Anak hiperaktif adalah anak yang melakukan aktivitasnya dengan sangat aktif dan cenderung sulit untuk dikendalikan. Kondisi ini biasanya ditandai dengan sulit memusatkan fokus dan konsentrasi, tidak bisa duduk tenang, dan berbicara terlalu cepat. Hiperaktivitas dapat terjadi akibat adanya masalah kesehatan tertentu. Beberapa kondisi yang dapat jadi penyebab hiperaktivitas adalah: Attention Deficit Hyperactivity Disorder (ADHD) Hipertiroidisme. Hiperaktif menyebabkan kesulitan dalam berkonsentrasi,belajar,dan berinteraksi sosial.Hiperaktif bisa menjadi ciri-ciri dapat terjadi sebagai akibat dari kondisi kesehatan lainnya seperti gangguan jiwa.
ADVERTISEMENT
Anak dengan Gangguan Perhatian dan Hiperaktivitas (ADHD), atau anak hiperaktif, menghadapi tantangan kompleks yang membutuhkan pemahaman, dukungan, dan intervensi yang tepat. Kolaborasi antara orang tua, guru, tenaga profesional, dan anak itu sendiri sangat penting agar anak ADHD dapat berkembang dan mencapai potensi maksimalnya.