Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.86.0
Konten dari Pengguna
Evolusi Martabak, Terang Bulan, dan Hok Lo Pan
6 Januari 2018 13:27 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:12 WIB
Tulisan dari Senja Malam tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Nama aslinya adalah Hok Lo Pan. Dulu banget di Bangka, kue ini dibikin oleh orang-orang Cina Hokkian. Orang-orang Hokkian juga dipanggil Hok Lo. Jadi 'Hok Lo Pan' berarti kuenya orang-orang Hokkian.
ADVERTISEMENT
Hok Lo Pan yang kemudian dikenal sebagai Martabak Manis/ Terang Bulan mulai ditemui juga di daerah-daerah lain. Dulu juga ada yang menyebut kue ini sebagai Kue Pangkalpinang. Walaupun sekarang banyak variannya, sebenernya versi otentik Martabak Manis Bangka cuma berisi wijen dan gula pasir.
Tapi yang paling menarik dari kisah Martabak Bangka, Terang Bulan, atau Hok Lo Pan ini adalah bagaimana kue ini sudah sekian lama berhasil menyatukan kami, orang Cina dan orang Melayu.
Kami orang-orang Melayu (yang Muslim) bahkan cuma mau Hok Lo Pan bikinan orang Cina. Beriringan dengan itu kami menaruh rasa percaya yang tinggi bahwa kue-nya halal.
Obrolan-obrolan hangat Cina-Melayu tercipta di tempat berjualan Hok Lo Pan. Mulai dari harga ikan sampai kabar Sandra Dewi.
ADVERTISEMENT
Kami diajari untuk 'tongin fangin jit jong'. Hok Lo Pan selalu mengingatkan kami, adonan gandum yang dicampur dengan bahan yang beda-beda: wijen, gula pasir, susu, bahkan cokelat, keju, bisa menyatu dengan baik, bahkan istimewa.
Akhirnya, selamat makan Hok Lo Pan!