Konten dari Pengguna

Rekomendasi 10 Software Terbaik untuk Web Developer

Fahri Firdausillah
Dosen Fakultas Ilmu Komputer Universitas Dian Nuswantoro Spesialisasi: Pemrograman Dasar, Pemrograman Web, dan Pemrograman Mobile (Android)
22 Februari 2023 15:47 WIB
·
waktu baca 14 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Fahri Firdausillah tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi web developer . Foto: Indypendenz/shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi web developer . Foto: Indypendenz/shutterstock
ADVERTISEMENT
Web development merupakan salah satu bidang yang sangat dinamis dan selalu berkembang. Dalam menjalankan pekerjaannya, web developer membutuhkan berbagai perangkat dan aplikasi untuk mempermudah dan mempercepat pengembangan aplikasi web.
ADVERTISEMENT
Artikel ini membahas 10 software penting untuk web developer yang harus dipasang dan digunakan dalam pengembangan aplikasi web. Dengan menggunakan software ini, pengembang dapat memastikan bahwa proyek yang dikerjakan dapat berjalan dengan lancar dan software berbasis web yang dihasilkan sesuai dengan kebutuhan pengguna dan standar industri.

1. Text Editor atau IDE

Software ini adalah yang terpenting untuk pemrograman, karena 85.74% waktu kerja dari seorang pemrogram akan dihabiskan untuk memelototi perangkat lunak ini. Oke, persentase tadi agak ngarang sih, tapi poinnya mayoritas pemrogram akan menghabiskan banyak waktu menggunakan perangkat lunak ini.
Text Editor adalah perangkat yang digunakan untuk menuliskan kode program. Software jenis ini biasanya memiliki beberapa fitur yang dikhususkan untuk pemrograman, antara lain syntax highlighting untuk mewarnai teks secara otomatis sesuai dengan komposisi strukturnya, auto completion untuk membantu melengkapi kode secara otomatis, dan snippet untuk membuat template baris kode yang sering digunakan.
ADVERTISEMENT
Adapun Integrated Development Environment (IDE) memiliki fungsi yang sama dengan text editor, namun dibekali dengan beberapa fitur yang lebih canggih seperti intelligent code completion untuk membantu melengkapi kode dengan lebih presisi, debugger untuk membantu pencarian kesalahan, dan build automation yang membantu melakukan kompilasi terhadap komponen program yang dibuat. Fitur yang lebih lengkap pada IDE biasanya membuat software ini lebih mahal dan memerlukan sumber daya komputasi yang lebih besar.
Contoh text editor yang banyak digunakan antara lain Visual Studio Code, Sublime Text, Vim, dan Emacs. Sedangkan contoh IDE yang banyak digunakan antara lain Intellij Idea, Web Storm, Eclipse, dan Netbeans.
ADVERTISEMENT

2. Peramban (Browser)

Pengembang web tentu saja harus menguji web yang dikembangkan browser yang banyak digunakan oleh calon pengguna untuk memastikan web yang dibuat sudah memiliki tampilan sesuai dengan harapan dan dapat digunakan dengan baik oleh calon pengguna. Peramban memang salah satu perangkat lunak yang sudah terpasang secara bawaan dari sistem operasi. Meski demikian, peramban yang tepat dapat membantu aktivitas pengembangan web.
Beberapa syarat yang harus dimiliki oleh sebuah peramban untuk memudahkan pengembangan web antara lain:
ADVERTISEMENT
Kabar baiknya, browser mainstream yang banyak digunakan di pasaran seperti Google Chrome, Opera, dan Mozilla Firefox sudah memenuhi ketiga persyaratan tersebut. Meski demikian, beberapa pemrogram memiliki preferensi peramban yang berbeda karena alasan performa, penggunaan memori, dan kompatibilitas dengan spesifikasi web modern.

3. Paket Compiler Pemrograman dan Basis Data

Koding yang sudah dibuat baru bisa dijalankan setelah diterjemahkan ke dalam bahasa komputer oleh perangkat lunak yang bernama compiler/interpreter. Kedua istilah tersebut (compiler dan interpreter) memiliki tujuan yang sama namun memiliki implementasi yang berbeda sesuai dengan bahasa pemrogramannya.
Compiler mengubah kode pemrograman ke dalam bentuk executable file terlebih dahulu untuk kemudian dapat dijalankan. Jika dilakukan perubahan pada kode sumber maka harus dilakukan kompilasi ulang untuk membuat excecutable file baru dan menjalankannya. Bahasa pemrograman yang menggunakan compiler antara lain C++, Java, dan Golang.
ADVERTISEMENT
Interpreter akan menerjemahkan kode pemrograman dan menjalankannya sekaligus tanpa proses pembuatan file executable terlebih dahulu. Bahasa pemrograman yang menggunakan interpreter antara lain PHP, Python, dan Javascript. Karena tujuannya sama, di sini kita akan menggunakan istilah compiler saja untuk memudahkan.
Compiler biasanya tidak memiliki antar muka grafis seperti kebanyakan aplikasi yang kita gunakan, untuk menjalankannya compiler harus dipanggil melalui terminal/command prompt. Meski demikian, jika kita menggunakan IDE atau text editor yang cukup canggih (seperti VS Code), kita bisa mengkonfigurasi agar compiler tersebut dijalankan otomatis dengan cukup satu klik tombol run saja.
Selain compiler, perangkat lunak berbasis web biasanya memerlukan tempat penyimpanan data, sehingga kita memerlukan perangkat lunak untuk manajemen basis data (DBMS). Dalam keseharian, kita biasa menggunakan perangkat lunak spreadsheet seperti Ms. Excel untuk menyimpan dan manipulasi data, namun ada beberapa fitur penting yang tidak tersedia pada perangkat spreadsheet tersebut seperti pengaksesan (baca tulis) secara massal dan kongkuren, kemudahan integrasi dengan bahasa pemrograman yang kita gunakan, serta limitasi ukuran data yang bisa disimpan. Di sinilah peran DBMS diperlukan sebagai perangkat lunak penyimpanan data yang terstruktur dan dapat diakses bersama-sama.
ADVERTISEMENT
Contoh DBMS yang banyak digunakan pada perangkat lunak berbasis web adalah MySQL, Postgre SQL, Oracle, dan MS SQL.
Kedua jenis perangkat lunak tersebut biasanya dipasang secara terpisah dengan installer masing-masing. Namun jika kita menggunakan bahasa pemrograman PHP, terdapat software yang memaketkan 3 perangkat lunak yaitu PHP interpreter, Apache web server, dan DBMS MySQL. Salah satu contoh pemaketan yang populer adalah XAMPP.

4. Container (Docker)

Pengembang web terkadang tidak bekerja hanya menggunakan satu jenis bahasa pemrograman dan DBMS saja, sehingga harus memasang beberapa perangkat compiler dan DBMS sekaligus. Lebih repot lagi terkadang ada beberapa proyek yang dibuat dengan bahasa pemrograman atau DBMS yang sama, namun menggunakan versi berbeda dan keduanya akan error jika dipindah pada versi lain. Di sisi lain, pemasangan beberapa versi compiler atau DBMS pada satu mesin komputer / laptop yang sama seringkali menimbulkan bentrok dan berakibat perangkat tersebut tidak dapat digunakan.
ADVERTISEMENT
Salah satu alternatif solusi permasalahan tersebut adalah menggunakan teknologi container. Perangkat ini memungkinkan kita membuat lingkungan pengembangan yang terisolir dari perangkat lunak lain di mesin yang sama, sehingga permasalahan konflik antar versi dapat teratasi dengan mudah.
Container memiliki beberapa manfaat dan keunggulan dibandingkan lingkungan pemrograman tradisional. Antara lain:
ADVERTISEMENT
Meski memiliki banyak kelebihan, adopsi penggunaan container ini juga diikuti dengan konsekuensi logis antara lain:

5. FTP / SFTP Client

Ilustrasi developer web. Foto: REDPIXEL.PL/shutterstock
Setelah aplikasi selesai dibuat, tahap selanjutnya yang harus dilakukan adalah melakukan deployment ke server, baik itu shared hosting, virtual server, atau dedicated server. File Transfer Protocol (FTP) client memungkinkan kita untuk mengirim, menerima, dan mengelola file melalui jaringan internet. Dalam web development, FTP client sangat penting karena memungkinkan developer untuk:
ADVERTISEMENT
Meski kebanyakan penyedia server hosting telah menyediakan file manager di halaman administrasi CPanel, namun hingga saat ini file manager yang disediakan memiliki banyak limitasi baik dari sisi performa maupun integrasi dengan software yang kita pasang di mesin lokal. Dengan FTP client, developer dapat bekerja dengan lebih cepat dan mudah dalam mengelola file dan server hosting.
Versi aman dari FTP ini bisa berupa Secure File Transfer Protocol (SFTP) atau FTP Secure (FTPS), jika server hosting yang kita gunakan menyediakan salah satu protokol tersebut (atau keduanya), maka sebaiknya kita mengatur FTP client untuk terkoneksi melalui jalur yang lebih aman tersebut.
ADVERTISEMENT
Contoh FTP / SFTP client yang banyak digunakan antara lain Filezilla, WinSCP, dan MobaXterm.

6. Terminal & SSH Client

Terminal adalah aplikasi yang memungkinkan developer menjalankan perintah-perintah dasar sistem operasi melalui command line interface (CLI). Dalam dunia web development, terminal memungkinkan developer untuk mengelola file dan direktori secara cepat, menginstal paket dan dependensi, serta menjalankan skrip pendukung pengembangan seperti task runner atau bahkan menjalankan program server lokal.
Saat ini memang sudah banyak aplikasi berbasis grafis yang dibuat sebagai alternatif pengaksesan perintah melalui terminal, meski demikian saat ini banyak developer yang merasa lebih nyaman menggunakan terminal karena beberapa alasan, antara lain:
ADVERTISEMENT
Secure Shell (SSH) client adalah alat yang memungkinkan developer mengakses dan mengelola server melalui jaringan aman. Dengan kata lain, SSH adalah perangkat untuk mengeksekusi perintah terminal pada mesin server dari jarak jauh (remote). Dengan menggunakan SSH client, developer dapat bekerja dengan lebih cepat dan efisien dalam mengelola server hosting.
Saat ini semua sistem operasi desktop sudah memiliki terminal yang dilengkapi dengan SSH Client, namun untuk mendapatkan beberapa fitur tambahan biasanya developer akan memasang Terminal atau SSH Client tambahan seperti Putty, CMder, Git Bash, Termius, dan lain sebagainya.

7. Code Versioning Tools

Code versioning sudah menjadi skill wajib yang harus dikuasai oleh pemrogram. Versioning sangat membantu developer dalam proses pengembangan terutama ketika bekerja dengan tim. Beberapa hal yang bisa dilakukan dengan versioning tools antara lain:
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Ada beberapa jenis software code versioning yang dapat digunakan seperti Subversion dan Mercurial, meski demikian saat ini yang paling umum digunakan adalah Git. Salah satu faktor yang membuat Git ini lebih banyak digunakan adalah tersedianya beberapa server hosting Git yang dapat digunakan secara gratis seperti Github, Gitlab, dan Bitbucket.
Software Git client dapat diunduh melalui website resmi git.scm, namun perangkat yang disediakan hanyalah git client berbasis terminal dan berbasis Grafis sederhana. Developer yang menginginkan perangkat git client yang lebih lengkap biasanya membutuhkan software tambahan seperti Source Tree, Github Desktop, atau plugin integrasi git pada Text Editor.

8. UI Design Tool

Ilustrasi seorang developer. Foto: comzeal images/Shutterstock
User Interface Design Tool adalah aplikasi atau software yang digunakan untuk membuat dan mengelola desain antarmuka pengguna (UI) dalam pengembangan aplikasi atau situs web. Ini memungkinkan developer untuk membuat prototipe UI, memvisualisasikan elemen antarmuka seperti tombol, form, dan navigasi, dan memastikan bahwa desain tersebut sesuai dengan harapan sebelum diimplementasikan pada kode pemrograman.
ADVERTISEMENT
Terdapat beberapa pilihan UI design tool yang tersedia di pasaran, beberapa kriteria yang dapat digunakan untuk memilih tool tersebut adalah:
ADVERTISEMENT
Beberapa contoh dari interface design tool adalah: Sketch, Figma, Adobe XD, InVision Studio, dan Axure. Selain itu ada juga alternatif aplikasi open source dan gratis seperti Penpot dan Quant-UX.

9. Framework / Library Pemrograman

Perkembangan teknologi browser dan server sangat masif, secara konseptual kita bisa mengikutinya dengan membaca artikel dan dokumentasi, namun untuk mengimplementasikan teknologi tersebut secara mandiri akan menghabiskan banyak waktu dan tenaga. Hal tersebut yang menjadi salah satu alasan mengapa framework pemrograman penting untuk dipelajari dan digunakan oleh web developer.
Framework pemrograman adalah kumpulan dari beberapa kode dan alat yang dirancang untuk membantu pengembang dalam membuat aplikasi. Framework memudahkan pengembangan aplikasi dengan menyediakan struktur, proses, dan alat yang dibutuhkan untuk menyelesaikan tugas-tugas spesifik yang seringkali muncul dalam pengembangan aplikasi.
ADVERTISEMENT
Sebuah framework biasanya menyediakan standardisasi struktur aplikasi untuk memastikan kumpulan kode pemrograman tersimpan dalam struktur yang optimal, serta beberapa library dan reusable function yang sering digunakan dalam proses pengembangan untuk menyederhanakan kode pemrograman.
Framework tersebut dapat membantu programmer web untuk mempermudah dan mempercepat proses pengembangan aplikasi web agar sesuai dengan teknologi dan standar baru. Lebih jauh lagi, beberapa alasan mengapa framework penting untuk developer web adalah:
ADVERTISEMENT
Framework pemrograman ini selalu bersifat language dependant, artinya setiap bahasa pemrograman memiliki frameworknya sendiri. Sebagai contoh Javascript memiliki framework React, Angular, Vue, dan Svelte. CSS memiliki framework Bootstrap, Tailwind, dan Foundation. PHP memiliki framework Laravel, CodeIgniter, dan Symphony. Python memiliki framework Django, Flask, dan FastAPI. Serta masih banyak lagi contoh framework sesuai bahasa pemrograman yang digunakan.

10. Perangkat Manajemen Proyek

Salah satu hal yang sering dilupakan oleh pemrogram pemula adalah manajemen proyek yang baik. Manajemen proyek ini cukup penting untuk seorang pemrogram karena biasanya seorang pemrogram memiliki target besar yang harus dipecah ke dalam sub target yang lebih kecil. Berikut adalah beberapa alasan mengapa perangkat manajemen proyek penting:
ADVERTISEMENT
Dengan menggunakan perangkat manajemen proyek, developer web dapat memastikan bahwa proyek berjalan dengan efisien, teratur, dan sesuai dengan rencana. Ini memastikan bahwa proyek selesai tepat waktu, dalam anggaran, dan sesuai dengan spesifikasi.
Beberapa tool manajemen proyek yang sering digunakan adalah Notion, Trello, Asana, dan Jira. Kesemua tool tersebut bersifat cloud dan berbayar, namun tersedia skema penggunaan gratis dengan berbagai macam limitasi.

Penutup

Dalam artikel ini, kita telah membahas 10 aplikasi yang sangat penting bagi web developer, mulai dari software terminal, FTP client, UI design tool, hingga perangkat manajemen proyek. Beberapa aplikasi ada yang bersifat wajib digunakan dan ada yang opsional namun sangat bermanfaat untuk mempermudah dan menambah efisiensi proses pengembangan aplikasi web.
ADVERTISEMENT
Selain itu, dengan memiliki dan menggunakan aplikasi-aplikasi ini, pengembang dapat memastikan bahwa hasil yang dihasilkan adalah berkualitas dan sesuai dengan standar industri. Oleh karena itu, sangat penting bagi setiap pengembang web untuk berinvestasi dengan mempelajari atau bahkan membeli/menyewa software tersebut.