Konten dari Pengguna

Wisma Mualaf Dompet Dhuafa Sulawesi Utara Gelar Dialog Moderasi Beragama

Dompet Dhuafa Sulawesi Utara
Filantropi islam yang bergerak memberdayaan masyarakat dari dana zakat, infak, sedekah, wakaf, kurban, csr, dan dana halal lainnya demi membantu dan mensejahterakan sesama.
3 Januari 2023 10:57 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Dompet Dhuafa Sulawesi Utara tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Wisma Mualaf Dompet Dhuafa Sulawesi Utara Gelar Dialog Moderasi Beragama
zoom-in-whitePerbesar
ADVERTISEMENT
Manado, Wisma Mualaf Indonesia Dompet Dhuafa Sulawesi utara menggelar kegiatan Silaturahmi Akbar dan dialog “Moderasi Beragama” di balai diklat keagamaan untuk seluruh binaan mualaf dompet dhuafa sulawesi utar demi menjalin silaturahmi dan menguatkan pemahaman agama islam (17/12/23)
ADVERTISEMENT
Kegiatan ini dihadiri lansung oleh Pengurus Pusat Dompet Dhuafa, Kemenag Manado yang diwakili oleh Kasie. Pendis, Pengurus MUI Manado, perwakilan Baznas Prov. Sulut dan mitra-mitra dompet dhafa lainnya.
Turut Hadir sebagai Narasumber Dialog Interaktif Ustadz Yaseer Bahmid selaku ketua MUI Manado, DR. KH Ahmad Selaku akademisi IAIN Manado, dan Ustadz Rio Effendi selaku pembina mualaf Kota Bitung
Kementrian Agama yang diwakili oleh Kasie. Pendis Manado Bpk. Usran Mantau, menyambut baik dalam sambutanya sangat berterimah kasih kepada Dompet Dhuafa atas Program yang sudah dijalankan & kegiatan dialog Moderasi beragama ini yang notabenenya adalah program Kementrian Agama untuk membangun kerukunan umat beragama di kota Manado.
“Sosiaisasi moderasi beragama adalah program unggulan Kementrian Agama dan kini program tersebut sudah dibantu oleh dompet dhuafa untuk realisasi ke masyarakat. Harapanya Manado menjadi barometer kerukunan beragama” (Pak Usran Mantau).
ADVERTISEMENT
Dalam sambuatan ketua wisma muallaf, Ustadz Juaeni menyampaikan tujuan baik dari kegiatan ini demi tercapainya kerukunan beragama di Kota Manado
“Semoga dengan kegiatan ini, para mualaf makin diperkuat ketahudan mereka dan selalu menjalin hubungan kekeluargaan dengan saudara non-muslim mereka dan dapat membangun kerukunan beragama di Kota Manado” (Ustadz Juaeni)