Indonesia Peringkat Empat Negara Tujuan Investasi Prospektif

Fahrul Roji
KONSULTAN MEDIA BERITA RILIS.ID
Konten dari Pengguna
16 Agustus 2017 13:31 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Fahrul Roji tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Jokowi dalam sidang tahunan MPR/DPR (Foto: Reuters/Beawiharta)
zoom-in-whitePerbesar
Jokowi dalam sidang tahunan MPR/DPR (Foto: Reuters/Beawiharta)
ADVERTISEMENT
RILIS.ID, Jakarta— Presiden Joko Widodo mengatakan posisi Indonesia naik ke peringkat empat sebagai negara tujuan investasi prospektif. Hal ini berdasarkan hasil survei bisnis oleh United Nations Conference on Trade and Development (UNCTAD).
ADVERTISEMENT
Prestasi ini kata Jokowi pertanda dengan semakin meningkatnya kepercayaan dunia internasional terhadap ketangguhan ekonomi Indonesia. Presiden juga mengatakan 15 Paket Kebijakan Ekonomi yang dijalankan sejak tahun 2015 telah memberikan hasil yang ditandai dengan semakin meningkatnya kepercayaan dunia internasional terhadap ketangguhan ekonomi Indonesia.
"Pemerintah telah memangkas berbagai regulasi dan pita birokrasi panjang yang selama ini telah membelenggu ekonomi Indonesia, terutama melalui 15 Paket Kebijakan Ekonomi," kata Presiden pada Pidato Kenegaraan Presiden RI dalam rangka HUT ke-72 Proklamasi Kemerdekaan RI, di depan Sidang Bersama DPD dan DPR RI, di Gedung MPR/DPR, Jakarta, Rabu (16/8/2017).
Menurut Presiden, dalam peringkat Kemudahan Berusaha (Ease of Doing Business/EODB), posisi Indonesia meningkat dari peringkat 106 pada tahun 2016, menjadi peringkat 91 pada tahun 2017.
ADVERTISEMENT
Begitu pula peringkat "investment grade" atau layak investasi dari tiga lembaga pemeringkat internasional yang kredibel, yaitu Standard and Poor's Global Ratings, Fitch Ratings, dan Moody's. Selain kepercayaan dunia internasional, pada pidato tersebut Presiden juga menyoroti pentingnya peningkatan daya saing bangsa.
"Kita akan menjadi bangsa maju yang diperhitungkan oleh bangsa-bangsa lain di dunia apabila kita memiliki daya saing. Salah satu penggerus daya saing kita adalah korupsi. Ini musuh kita bersama," katanya.
SUMBER: RILIS.ID