Innalillahi... 349 Bocah Tewas Akibat Serangan Sekutu Arab Saudi

Fahrul Roji
KONSULTAN MEDIA BERITA RILIS.ID
Konten dari Pengguna
18 Agustus 2017 17:57 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Fahrul Roji tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Innalillahi... 349 Bocah Tewas Akibat Serangan Sekutu Arab Saudi
zoom-in-whitePerbesar
ADVERTISEMENT
RILIS.ID, PBB— Jumlah kematian dan luka-luka akibat serangan sekutu militer pimpinan Arab Saudi sangat tinggi. Sebanyak 51 persen kematian dan luka-luka pada anak-anak di Yaman pada tahun lalu, kata rancangan laporan Perserikatan Bangsa-Bangsa, yang dilihat Reuters pada Kamis (17/8/2017).
ADVERTISEMENT
Rancangan laporan tentang anak-anak dan bentrokan bersenjata itu, yang masih harus disetujui Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres dan dapat berubah, menyebut jumlah kematian tersebut sangat tinggi dan tidak dapat diterima. Rancangan laporan itu menyalahkan sekutu pimpinan Arab Saudi untuk lebih dari 680 korban di kalangan anak-anak dan tiga perempat serangan terhadap sekolah dan rumah sakit di Yaman "Serangan udara menyebabkan lebih dari setengah dari semua korban di kalangan anak-anak, dengan setidak-tidaknya 349 tewas dan 333 terluka," kata rancangan laporan itu.
Sekutu itu memulai serangan udara di Yaman pada Maret 2015 untuk mengalahkan pemberontak Houthi Syiah, yang didukung Iran. Hal itu akan terserah kepada Guterres untuk memutuskan apakah akan menempatkan kembali koalisi yang dipimpin Arab Saudi ke daftar hitam hak anak yang dilampirkan pada laporan tersebut.
ADVERTISEMENT
Koalisi tersebut secara singkat ditambahkan tahun lalu dan kemudian dihapus oleh Sekretaris Jenderal PBB saat itu Ban Ki-moon menunggu sebuah peninjauan.
Pada saat itu, Ban menuduh Arab Saudi memberikan tekanan tidak semestinya setelah sumber mengatakan kepada Reuters bahwa Riyadh mengancam akan mengurangi pendanaannya untuk program PBB.
Arab Saudi membantah mengancam Ban Ki-moon. Koalisi dipimpin Arab Saudi disebutkan dalam daftar hitam pada tahun lalu setelah laporan PBB tersebut menyalahkannya atas 60 persen kematian dan luka-luka pada anak di Yaman pada tahun 2015 dan setengah serangan terhadap sekolah dan rumah sakit.
Misi Arab Saudi di PBB mengatakan dalam sebuah pernyataan pada Rabu bahwa "tidak ada pembenaran apapun" untuk memasukkan nama koalisi dalam daftar hitam. Misi ini menolak mengomentari temuan dalam rancangan laporan untuk tahun 2016. Laporan tersebut, yang menurut pejabat kemungkinan akan dipublikasikan bulan depan, dikeluarkan dengan nama Guterres namun disusun oleh utusan khusus untuk anak-anak dan konflik bersenjata, Virginia Gamba.
ADVERTISEMENT
Laporan ini diproduksi atas permintaan Dewan Keamanan PBB (DK PBB).
"Perserikatan Bangsa-Bangsa diberi tahu tentang tindakan yang diambil oleh koalisi pada tahun 2016 untuk mengurangi dampak konflik terhadap anak-anak," kata rancangam laporan tersebut, "Namun, terlepas dari tindakan ini, pelanggaran berat terhadap anak-anak berlanjut dengan harga tinggi yang tidak dapat diterima pada 2016."
Rancangan laporan tersebut mengatakan bahwa pemberontak Houthi dan pasukan terafiliasi bertanggung jawab atas hampir sepertiga dari total 1.340 korban anak-anak yang diverifikasi oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa.
Juru bicara PBB Farhan Haq mengatakan bahwa Guterres menerima rancangan laporan 2016 pada pekan ini dan akan membahasnya dengan Gamba pada Jumat. "Itu sedang berjalan," kata Haq. SUMBER: RILIS.ID