Jokowi Sudah Mulai 'Bergerilya' Manfaatkan Golkar?

Fahrul Roji
KONSULTAN MEDIA BERITA RILIS.ID
Konten dari Pengguna
16 Agustus 2017 12:30 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Fahrul Roji tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Jokowi Sudah Mulai 'Bergerilya' Manfaatkan Golkar?
zoom-in-whitePerbesar
ADVERTISEMENT
RILIS.ID, Jakarta— Presiden Joko Widodo dinilai sudah mulai 'bergerilya' memanfaatkan Golkar untuk kendaraan politiknya pada 'pesta demokrasi' 2019 mendatang.
ADVERTISEMENT
Kata peneliti Pusat Studi Politik dan Keamanan Universitas Padjajaran (Unpad), Nanang Suryana, hal tersebut tercermin dari kesepakatan Golkar berkoalisi dengan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) pada Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Jawa Barat 2018. "Jokowi tidak mungkin akan melepaskan 2018 sebagai momentum politik menjelang 2019. Salah satu pilarnya, Provinsi Jawa Barat, karena trennya setiap pemilihan, siapa yang menguasai Jawa Barat, dia akan lebih mudah memenangkan di level nasional," ujarnya kepada rilis.id di Jakarta, Selasa (15/8/2017). Namun, menurut Nanang, Jokowi harus melakukan upaya lebih jauh, agar peran Golkar maksimal membantunya pada Pemilihan Umum Presiden (Pilpres) 2019. Soalnya, dengan ditetapkannya ketua umum partai beringin, Setya Novanto (Setnov) sebagai tersangka, bakal berdampak pada momen elektoral nanti.
ADVERTISEMENT
Karenanya, politisi PDIP itu disarankan segera mencari pengganti Setnov sebagai pucuk pimpinan Golkar.
"Ini akan memberikan kepastian politik bagi DPD I dan DPD II dalam Pilgub (Pemilihan Gubernur) 2018 mendatang, pilkada serentak. Jadi, memberikan keputusan politik yang clear untuk Setnov sekarang," tandasnya.
Golkar dan PDIP bersepakat untuk berkoalisi pada Pilkada Jabar 2018. Hal tersebut ditandai dengan pertemuan pengurus kedua partai, 9 Agustus mendatang. Bahkan, Ketua DPD Golkar Jabar yang juga kandidat pada kontestasi 'kotak suara' di Jabar, Dedi Mulyadi, telah mengeluarkan surat resmi kepada pengurus di tingkat kabupaten/kota untuk menindaklanjuti hasil pertemuan di Sekretariat DPD PDIP Jabar itu.
Untuk diketahui, pada Pilpres 2014 silam, Jokowi yang berpasangan dengan Jusuf Kalla dikalahkan pasangan Prabowo Subianto-Hatta Rajasa di Jabar. Margin perolehan suaranya 4.637.066 suara (19,56 persen) dari total 23.697.696 pemilih.
ADVERTISEMENT
Jumlah pemilih di Jabar sendiri terbilang tertinggi dibandingkan provinsi lain. Di bawahnya, berdasarkan hasil rekapitulasi Pilpres 2014, Jawa Timur 21.946.401, Jawa Tengah 19.445.260, Sumatera Utara 6.326.349, dan Banten 5.591.302.
Di sisi lain, Golkar merupakan anggota Koalisi Indonesia Hebat (KIH) pendukung Istana yang pertama kali mendeklarasikan dukungan kepada Jokowi pada Pilpres 2019 mendatang. Keputusan tersebut ditelurkan pada rapat pimpinan nasional (rapimnas), Juli 2016.
SUMBER: RILIS.ID