Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Konten dari Pengguna
Wisatawan dalam Perkembangan Desa Kemiren Tahun 2013-2019
25 Mei 2022 16:24 WIB
·
waktu baca 4 menitTulisan dari Fahtur Rahman Syah tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Banyuwangi kini menyebut dirinya sebagai majestic Banyuwangi. Bukan tanpa alasan kota yang kerap disebut sebagai kota santet dan The Sunrise Of Java ini memiliki keindahan alam dan budaya yang menjadi daya tarik utama. Pada tahun 2013 hingga tahun 2017 menunjukkan kenaikan jumlah wisatawan yang ada di Banyuwangi.
ADVERTISEMENT
Jumlah kunjungan wisatawan pada tahun 2013 mencapai 45.280 kemudian naik pada tahun 2014 menjadi 50.244 orang. Pada 2015 wisatawan bertambah menjadi 59.597, kemudian naik pada 2016 64.102 dan pada 2017 menjadi 71.271 orang.
Kenaikan ini terjadi karena kegiatan dan sarana yang mendukung di Banyuwangi. Pemerintah juga menunjukkan keseriusan dan komitmen untuk menyelenggarakan kegiatan festival bersama seluruh masyarakat. Pada tahun 2012 sampai 2017 terjadi peningkatan penyelenggaraan festival yang awalnya hanya 12 sampai 20 festival menjadi 75 festival pada tahun 2018 dan tahun 2019 bertambah menjadi 99 festival.
Kemiren merupakan salah satu destinasi wisata desa unggulan di Banyuwangi. Desa ini telah muncul pada tahun 1830 di Banyuwangi. Desa Adat Using Kemiren menjadi desa wisata oleh pemerintah Kabupaten Banyuwangi sekitar tahun 1995 dan kini telah menjadi warisan budaya dalam rangka melestarikan kebudayaan masyarakatnya.
ADVERTISEMENT
Seiring dengan perkembangan zaman, adat-istiadat Desa Kemiren dikemas menjadi suatu komoditas yang cukup menguntungkan bagi desa dan pemerintah Kabupaten Banyuwangi. Penetapan Desa Kemiren menjadi desa wisata membentuk wajah yang membuat masyarakat desa ikut berpartisipasi dan mengembangkan potensi pariwisata yang ada di Desa Kemiren.
Rumah adat masih menggunakan arsitektur khas masyarakat Kemiren. Upacara adat dan barongan yang terus dilakukan setiap tahunnya. Selain itu masih banyak tradisi yang diwariskan turun temurun seperti Kuntulan, Jaran Kincak, Mocopatan, Gandrung dan lain sebagainya. Keseluruhan itu merupakan salah satu rangkaian dalam festival di Banyuwangi sebagai upaya menarik wisatawan.
Sejak menjadi sebuah desa wisata banyak perubahan sosial yang terjadi pada masyarakat Desa Kemiren. Dampak utama mempengaruhi jenis pekerjaan masyarakat yang membuka rumah makan dan penginapan. Perubahan lainnya terjadi pada interaksi sosial masyarakat dengan wisatawan yang membuat masyarakat Using kemudian menggunakan bahasa asing sebagai sarana komunikasi.
ADVERTISEMENT
Perkembangan tersebut tidak lepas dari keterlibatan komunitas destinasi dan pemerintah di Desa Kemiren. Hal ini kemudian menciptakan perubahan status dan fungsi baru dalam masyarakat Using yakni munculnya Pokdarwis yang membantu dalam pengembangan wisata di Desa Kemiren.
Hal tersebut dipengaruhi oleh peningkatan wisatawan dimana pada tahun 2017-2019 terjadi peningkatan yang signifikan. Tahun 2017 wisatawan yang mengunjungi Desa Kemiren berjumlah 4.228 jiwa kemudian naik menjadi 8.473 jiwa pada 2018 dan naik kembali menjadi 17.678 jiwa pada 2019.
Terjadinya peningkatan kunjungan wisatawan, menyebabkan peluang kerja dan perputaran ekonomi meningkat. Dengan munculnya pekerjaan baru seperti pedagang, jasa penginapan dan restoran. Tingkat pendidikan juga semakin tinggi akibat interaksi yang sering dan keterbukaan masyarakat terhadap masyarakat luar.
ADVERTISEMENT
Dalam penelitian yang dilakukan Isnina Dwi Ariyanti (2020:54) sebelumnya masyarakat yang menempuh tingkat Sekolah Dasar (SD) ini masih sangat rendah yaitu sekitar 255 jiwa dan hanya beberapa yang melanjutkan ke jenjang berikutnya. Namun sekarang setelah adanya pengembangan ini masyarakat yang bertingkat pendidikan SD meningkat sekitar 743 jiwa, dan masyarakat juga banyak yang melanjutkan hingga ke perguruan tinggi.
Sumber :
Ariyanti, I. D. 2020. Dampak Sosial Ekonomi Pengembangan Desa Wisata Osing Kemiren Kecamatan Glagah Kabupaten Banyuwangi. Skripsi. Program Studi Ekonomi Pembangunan Universitas Jember
Febrian, A.W. Dkk. 2019. Pembentukan Reputasi Desa Adat Using Kemiren melalui Image Rumah Adat Using. Journal of Tourism and Creativity Vol.3 No.1 : 89-100
Mabruri, K. dan Prabawati, I. 2019. Implementasi Desa Adat Osing Dalam Mengembangkan Potensi Pariwisata Di Desa Kemiren Kecamatan Glagah Kabupaten Banyuwangi. Publika Vol 6 No.7
ADVERTISEMENT
Purwowibowo. 2020. Banyuwangi: Kota Festival Menuju Destinasi Wisata Indonesia dan Dunia. Journal of Tourism and Creativity Vol.4 No.2 : 95-104
Sadi. 2019. Analisis Perkembangan Pariwisata Berbasis Event di Kabupaten Banyuwangi. Prosiding Seminar Nasional IPTEK Olahraga : 1-5
Wahyudiono, Dkk. 2021. Dampak Pariwisata terhadap Aspek Sosial Budaya Masyarakat Desa Adat Kemiren di Kabupaten Banyuwangi. Jurnal Representamen Vol 7, No 01 :30-40
Live Update