Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Konten dari Pengguna
Dampak Pandemi Covid-19
17 Agustus 2021 16:50 WIB
Tulisan dari Faiq Althof tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Pandemi Dan Dampaknya
Penulis : Ikhlima Noor Febriani
Sudah 2 tahun virus covid-19 tersebar di Indonesia. Hingga sekarang banyak korban berjatuhan, baik dari orang yang tertular virus covid-19 maupun tenaga kesehatan yang menjadi garda depan memutus penyebaran virus covid-19. Penyakit corona virus 2019 (COVID-19) berasal dari galur virus SARS-CoV-2. Kasus pertama terjangkit di Wuhan, Hubei, Republik Rakyat Tiongkok dengan kemunculan corona virus pada tanggal 1 Desember 2019. Dengan adanya berbagai kunjungan negara oleh masyarakat dunia virus yang semula hanya ada di Wuhan Tiongkok menyebar ke berbagai penjuru dunia hingga sampai ke Indonesia.
Penularan virus corona berasal dari droplet atau percikan pernafasan. Percikan pernafasan adalah lendir atau percikan dari saluran pernafasan yang menjadi jalan penularan virus covid-19. Sumber percikan berasal dari hidung dan mulut, pada saat orang berbicara, bersin, batuk. Sehingga orang yang berbicara, disamping orang yang terjangkit virus ataupun orang sehat yang memegang barang-barang yang terkena droplet dari orang yang terjangkit akan berpotensi dapat tertular virus covid-19 ini.
ADVERTISEMENT
Banyak solusi diberikan pemerintah untuk penghentian penularan virus covid-19 ini. Pemberlakuan protokol kesehatan yang menjadi dasarnya. Protokol kesehatan ada 5 yaitu :
1. Memakai masker dengan menutupi hidung dan mulut
2. Mencuci tangan sebelum menyentuh hidung dan mulut juga sebelum menyentuh makanan. Selain itu gunakan handsainitizer untuk mengganti mencuci tangan
3. Menjaga jarak maksimal 1 meter antara satu orang dengan orang lainnya
4. Menjauhi kerumunan
5. Mengurangi mobilitas dengan tidak bepergian jika tidak ada kegiatan ataupun acara penting.
Tidak mudah mengubah perilaku mengikuti 5 aturan protokol kesehatan dengan berbagai alasan yang ada. Namun jika kita terus memaksa diri kita untuk tetap patuh mengikuti protokol kesehatan maka tubuh kita akan mengingat itu dan akhirnya akan menjadi kebiasaan. Selain itu pengawasan terhadap kepatuhan covid-19 harus dilakukan kepada semua orang dengan ditambah peraturan dan sanksi supaya orang-orang yang tidak patuh protokol kesehatan menjadi jera. Berikutnya dengan peningkatan pengetahuan pencegahan covid dengan sosialisasi ataupun mencari informasi sendiri tentang segala sesuatu dari covid.
ADVERTISEMENT
Dampak dari berbagai bidang terjadi akibat menyebarnya virus ini. Beberapa yang sangat berpengaruh dari bidang ekonomi, pendidikan, serta sosial. Dampak dari berbagai bidang ini diakibatkan oleh adanya program guna memutus penularan virus ini. Seperti pembatasan sosial berbagai tipe, sekolah daring, work from home juga pemutusan hubungan kerja
Dampak sosial yang terjadi akibat covid-19 berasal dari minimnya interaksi antar warga sehingga memunculkan perbedaan pendapat antar warga ditambah muncul banyak berita hoax yang beredar di masyarakat. Berbagai macam pertemuan seperti pernikahan, seminar, workshop, bahkan beribadah di rumah ibadah menjadi sulit dilakukan sekarang.
Kebijakan pemerintah seperti pembatasan sosial menjadi faktor pemicu stress yang akhir-akhir ini dialami hampir semua warga. Seperti tidak diperbolehkannya keluar daerah ataupun menuju daerah. Dengan adanya berbagai pencegatan yang dilakukan polisi untuk mencegah peningkatan penularan covid di daerah dan berbagai macam peraturan yang berubah-ubah untuk mengunjungi suatu daerah dengan alasan pekerjaan ataupun penyaluran logistik.
ADVERTISEMENT
Selanjutnya dengan pembatasan waktu untuk usaha, waktu yang diberlakukan dari pukul 9 malam harus menutup toko. Hal ini menjadi masalah karena dalam berdagang adakalanya tidak ada pembeli dan tidak mendapatkan laba. Yang dapatvmengakibatkan usaha menjadi bangkrut.
Dampak lainnya yaitu pengaruh covid-19 bagi pendidikan di Indonesia. Semua kegiatan belajar mengajar dilakukan dengan tidak bertatap muka yaitu dengan pembelajaran daring. Berlakunya pembelajaran daring ini banyak yang menemui kesulitan didalamnya bagi murid maupun orang tua. Orang tua harus lebih mengawasi pembelajaran anak dan menyiapkan peralatan untuk pembelajaran. Sehingga orang tua banyak yang mengeluh. Pemberlakuan pembelajaran daring ini diberlakukan semua tingkat pendidikan dari TK sampai ke perguruan tinggi. Untuk jenjang pendidikan dari sekolah menegah pertama sampai perguruan tinggi untuk penerapan metode ini masih bisa berjalan karena mereka sudah mempunyai kemampuan dasar dan tinggal mengikuti pembelajaran yang diberikan guru. Namun untuk jenjang TK dan SD sangat tidak efektif karena pembelajaran tingkat itu merupakan pembelajaran dasar yang harus dipahami untuk menyambung pembelajaran ke tingkat selanjutnya. Dengan pembelajaran daring banyak pembelajaran yang sulit dimengerti dan akhirnya orang tua harus turun langsung untuk mengajari materi pembelajaran.Selain itu dalam pembelajaran daring harus ada fasilitas untuk mengikuti pembelajaran dan harus memiliki kemampuan mengikuti pembelajaran yang harus dipenuhi. Padahal tidak semua murid maupun orang tua yang dapat memenuhi itu. Tidak semua daerah juga memnuhi fasiltas jaringan internet untuk penggunaan pembelajaran daring.
ADVERTISEMENT
Melihat itu, pembelajaran daring harus disesuaikan dengan keadaan yang ada. Untuk jaringan internet yang bermasalah ataupun tidak ada jaringan internet maupun wifi. Bisa saja memang belum ada fasilitas jaringan internet di daerahnya dapat dilakukan dengan mengambil dan mengumpulkan soal ataupun materi pembelajaran di sekolah. Karena biasanya dengan suatu daerah tidak tersedianya jaringan internet merupakan daerah yang jauh dari perkotaan dan tingkat penularan virus covid-19 rendah. Selanjutnya untuk fasilitas pendukung pembelajaran dan kemampuan untuk mengoperasian dapat diatasi jika ada penyajian cara penggunaan fasilitas fasiltas tersebut. Dan jika cara itu tidak bisa digunakan maka harus menurunkan atau tidak ada pemakaian fasiktas pendukung pembelajarab.
Kemudian untuk pemberlakuan pembatasan sosial yang mengharuskan menutup usaha terutama usaha penyajian makanan dapat beralih ke penjualan online. Dengan melalui market place ataupun dari media sosial. Baik dari pemesanan dan pengiriman dengan online. Pembeli dapat memesan di market place dan pengantaran menggunakan ojek daring maupun fasilitas pengantaran dari toko. Dan toko penjual makanan harus tetap menerapkan ketat protokol kesehatan. Ataupun dengan solusi makanan dibawa ke rumah.
ADVERTISEMENT