Sudah Siapkah Kita Sekolah Tatap Muka?

Faiq Althof
Mahasiswa UIN Walisongo Semarang
Konten dari Pengguna
18 Agustus 2021 18:52 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Faiq Althof tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Penulis: Elis Mufarikhah
Pandemi yang terjadi di Indonesia saat ini berdampak pada berbagai bidang. Salah satunya yaitu dengan adanya pemberlakuan sekolah daring yang semua aktivitas pendidikan, mulai dari tingkat dasar sampai tingkat perguruan tinggi seharusnya dilakukan dengan bertatap muka, tetapi mengharuskan belajar dari rumah masing-masing. Hal tersebut dikarenakan adanya pandemi yang semua gerak kita dibatasi guna mencegah penyebaran COVID-19.
ADVERTISEMENT
Pembelajaran daring dilakukan secara online melalui media internet yang dilakukan secara tatap muka tidak langsung oleh guru dan peserta didik. Pembelajaran daring kunci utamanya berasal dari orang tua. Khususnya bagi jenjang TK ataupun SD. Seperti orang tua akan merasa kurang paham mengenai pelajaran yang diberikan oleh guru, karena kebanyakan orang tua hanya lulusan SD saja, sedangkan pelajaran SD sekarang lebih sulit dibandingkan SD dulu. Orang tua merasa kurang sabar dan jenuh dalam menangani kemampuan dan konsentrasi anak. Orang tua mengalami kesulitan untuk menjelaskan materi pelajaran ke anaknya.
mahasiswa KKN UIN Walisongo melakukankegiatan bimbel di sekitar rumah.
Dalam proses belajar, masing-masing anak memiliki kemampuan yang berbeda-beda dalam menangkap sebuah pelajaran yang telah diajarkan. Tidak semua anak mampu belajar sendiri tanpa dibantu oleh guru atau orang tua di rumah, dan tidak pula semua orang tua mampu menggantikan perannya sebagai guru di rumah bagi anak-anaknya.
ADVERTISEMENT
Belajar dari rumah memungkinkan sebagian orang tua mengalami emosional dalam mendampingi anak apabila kurang memahami karakter anak. Orang tua merasa bahwa anak susah diatur, maunya main gawai saja, dan malas belajar. Selain menghadapi perilaku anak dalam mendampingi pembelajaran online, orang tua juga dapat menjelaskan banyak hal terkait dengan materi pelajaran yang sudah di berikan oleh guru. Sementara tidak semua orang tua bisa menjelaskannya. Belum lagi orang tua harus bekerja mencari nafkah, tentunya hal tersebut menjadi hambatan para orang tua.
Cara menangani pembelajaran online yaitu dengan diperlukannya komitmen dari orang tua agar meluangkan waktunya untuk mendampingi anak didik ketika melakukan kegiatan pembelajaran. Melakukan proses pengecekan tugas setelah dikerjakan. Melakukan pengawasan supaya tidak bermain gawai dan tidak bermalas-malasan. Orang tua harus meluangkan waktu untuk anaknya dalam mendampingi belajar selama pembelajaran daring ini berlangsung.
ADVERTISEMENT
Kesabaran adalah kunci utama yang harus dimiliki oleh orang tua selama masa pandemi ini. Karena jika kita sabar, emosi kita akan terkendali dan tidak akan mudah marah tanpa alasan yang jelas kepada anak. Pada masa pembelajaran online, sangat dibutuhkan partisipasi orang tua agar pembelajaran online terlaksana dengan optimal. Selain itu, anak juga butuh motivasi dan dukungan dari orang tuanya selama belajar online. Orang tua juga harus lebih mengenal karakter anaknya, agar anaknya termotivasi dalam pembelajaran online.
Semoga di masa pandemi ini kita semua senantiasa diberi kesehatan, kesabaran, serta ketabahan, dalam menghadapi pandemi COVID-19 ini, dan semoga pandemi segera berlalu dan pendidikan segera dilakukan dengan bertatap muka. Hal ini bertujuan untuk menyelamatkan generasi penerus bangsa di masa mendatang.
ADVERTISEMENT