Konten dari Pengguna

Perubahan Politik Global: Dari Unilateralisme ke Multilateralisme

Faiq Jihannudin Alazmatkhan
Mahasiswa Fakultas Syariah dan Hukum Jurusan Perbandingan Mazhab UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
10 Juli 2024 16:47 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Faiq Jihannudin Alazmatkhan tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
https://pixabay.com/id/photos/tangan-wayang-manusia-salju-politik-784077/
zoom-in-whitePerbesar
https://pixabay.com/id/photos/tangan-wayang-manusia-salju-politik-784077/
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Perubahan dalam tatanan politik global merupakan salah satu dinamika yang paling signifikan di abad ke-21. Dalam beberapa dekade terakhir, kita telah menyaksikan pergeseran dari pendekatan unilateralisme, di mana satu negara bertindak sendiri tanpa konsultasi atau persetujuan dari negara lain, menuju multilateralismo, yang menekankan kerjasama dan dialog internasional. Pergeseran ini bukan hanya sebuah tren, tetapi juga mencerminkan kebutuhan mendesak untuk mengatasi tantangan global yang semakin kompleks dan saling terkait.
ADVERTISEMENT
Unilateralisme: Pendekatan yang Terbatas
Unilateralisme, meskipun kadang diperlukan, seringkali terbukti terbatas dalam efektivitasnya. Negara yang mengadopsi pendekatan ini cenderung mengutamakan kepentingan nasionalnya tanpa memperhitungkan dampak global. Sebagai contoh, keputusan sepihak untuk menarik diri dari perjanjian internasional atau menjalankan kebijakan luar negeri agresif tanpa koordinasi dengan sekutu, dapat menyebabkan ketegangan diplomatik dan ketidakstabilan regional.
Pendekatan unilateralisme juga sering mengabaikan kompleksitas isu-isu global seperti perubahan iklim, terorisme, perdagangan internasional, dan migrasi. Tantangan-tantangan ini memerlukan solusi yang tidak dapat dicapai oleh satu negara saja. Oleh karena itu, pendekatan ini sering kali menghasilkan kebijakan yang tidak berkelanjutan dan tidak efektif dalam jangka panjang.
Multilateralisme: Kunci untuk Kerjasama Global
Multilateralisme, di sisi lain, menawarkan kerangka kerja yang lebih inklusif dan kolaboratif. Dalam era globalisasi, masalah-masalah seperti perubahan iklim, pandemi, dan perdagangan internasional membutuhkan solusi kolektif yang melibatkan berbagai negara dan aktor non-negara. Melalui organisasi internasional seperti PBB, WTO, dan WHO, serta perjanjian multilateral seperti Paris Agreement, negara-negara dapat bekerja sama untuk mencapai tujuan bersama yang bermanfaat bagi semua pihak.
ADVERTISEMENT
Multilateralisme juga mendorong dialog dan negosiasi yang dapat mengurangi potensi konflik dan meningkatkan stabilitas global. Dengan mengedepankan prinsip-prinsip seperti kesetaraan, keadilan, dan transparansi, multilateralisme berusaha menciptakan tatanan dunia yang lebih adil dan damai.
Tantangan dan Peluang
Meskipun memiliki banyak keuntungan, multilateralisme juga menghadapi tantangan. Salah satu tantangan utama adalah perlunya kesepakatan di antara banyak pihak yang memiliki kepentingan dan perspektif berbeda. Proses negosiasi multilateral seringkali panjang dan rumit, dan hasil akhirnya mungkin tidak sepenuhnya memuaskan semua pihak.
Namun, tantangan ini juga menghadirkan peluang untuk inovasi dan pembaruan dalam sistem internasional. Melalui komitmen yang kuat untuk dialog dan kompromi, negara-negara dapat menemukan cara baru untuk berkolaborasi dan mengatasi perbedaan. Selain itu, meningkatnya peran aktor non-negara seperti organisasi non-pemerintah, perusahaan multinasional, dan komunitas lokal dalam proses multilateral menunjukkan bahwa kerjasama global tidak lagi terbatas pada negara saja.
ADVERTISEMENT
Kesimpulan
Perubahan dari unilateralisme ke multilateralisme adalah sebuah proses yang mencerminkan kebutuhan untuk adaptasi dan inovasi dalam menghadapi tantangan global. Meskipun penuh dengan tantangan, multilateralisme menawarkan jalan menuju kerjasama yang lebih inklusif dan efektif. Dalam dunia yang semakin terhubung dan kompleks, pendekatan multilateral adalah kunci untuk mencapai stabilitas, keadilan, dan kesejahteraan bersama. Negara-negara di seluruh dunia harus terus berkomitmen untuk memperkuat kerangka kerja multilateral dan mencari solusi kolektif untuk tantangan-tantangan ya