Konten dari Pengguna

Resensi Novel "Kanvas" Karya Bintang Purwanda

Fais Afifah
Mahasiswa Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta
27 Oktober 2022 13:18 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Fais Afifah tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Sumber ilustrasi: Hak Cipta Gambar Milik Penulis
zoom-in-whitePerbesar
Sumber ilustrasi: Hak Cipta Gambar Milik Penulis
Identitas Novel
Judul: Kanvas
Penulis: Bintang Purwanda
Penerbit: Bunyan (PT Bintang Pustaka)
ADVERTISEMENT
Tahun Terbit: 2015
Jumlah Halaman: 250 halaman
Harga Buku: Rp. 44.000
ISBN: 978-602-291-026-8
Pendahuluan
Novel Kanvas karya Bintang Purwanda Novel yang diterbitkan oleh penerbit Bunyan, cetakan pertama pada bulan juni 2015, novel setebal 250 halaman terdiri dari 24 bagian. Novel ini menceritakan kisah perjuangan, dan harapan yang sangat menyentuh, serta kasih sayang, kelembutan, dan kegigihan seorang gadis muslimah yang bernama lengkap Qayyima Salimah. Ibunya Qayyima sangat pandai melukis sehingga bakat tersebut diturunkan pada Qayyima, melalui hobi melukis Ia berkeinginan menjadi guru lukis yang memiliki jam terbang tinggi. Ia mendapatkan penghasilan yang cukup untuk menghidupi Ayahnya yang mengalami sakit stroke dan ketiga adiknya yang masih kecil. Meski banyak kepiluan setelah ibunya meninggal setengah tahun lalu karena melahirkan adik bungsunya, baginya, akhir dari segala hal akan selalu unik, karena di balik duka sedalam apapun pasti akan ada bahagia yang beriring pada saat yang tepat, hal tersebut membuat Qayyima semakin kuat sehingga menghidupkan lukisan sebuah kanvas. Selain itu, dalam novel ini memiliki nilai-nilai yang baik dalam kehidupan seperti nilai religi yang melekat, nilai seni seperti seni lukis, serta nilai moral yang berkaitan kepada Tuhan, sesama manusia, dan lain-lain.
ADVERTISEMENT
Sinopsis
"Qayyima gamang. Di kolong flyover Ciputat, ia duduk termenung di depan lukisan-lukisan yang dijualnya. Bayangan ayahnya yang sedang sakit dan ketiga adiknya berkelebatan di benaknya.
Bagaimana bisa dia mencukupi kebutuhan keluarga kalau tidak ada yang membeli lukisannya, lukisan yang dia buat di sela-sela sekolahnya?
Seandainya ibunya masih hidup, mungkin semua akan berbeda.
Kepergian ibunya menjadi titik balik yang menjungkirbalikkan hidupnya. Semua terenggut darinya, membuat Qayyima harus menjadi tulang punggung keluarga. Namun, jika ada satu hal yang selalu diyakini Qayyima, itu adalah bahwa hidup selayaknya dijalani dengan kerja keras, doa, tawakal, dan ikhlas.
Ketika kepiluan bertubi-tubi menghampirinya, Qayyima tak pernah mengira akan kembali merasakan kehilangan yang menyesakkan. Sekali lagi Qayyima diuji untuk kembali bangkit, bahkan setelah hidup mengempaskannya sebegitu rupa."
ADVERTISEMENT
Kelebihan
Kekurangan
Memiliki kesalahan dalam ejaan seperti kata "lolos" yang seharusnya "lulus" dan Terdapat nilai moral kurang baik yaitu tindakan kurang terpuji Guru terhadap Siswa.
ADVERTISEMENT