Konten dari Pengguna

Belajar dari Film M3gan soal Dampak Teknologi pada Anak

Faisal Ramzy
Mahasiswa Universitas YARSI - Fakultas Teknologi Informasi Progam Studi Perpustakaan dan Sains Informasi
18 Februari 2023 18:24 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Faisal Ramzy tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Source : https://www.youtube.com/watch?v=BRb4U99OU80
zoom-in-whitePerbesar
Source : https://www.youtube.com/watch?v=BRb4U99OU80
ADVERTISEMENT
Film pada era ini sudah sangat berkembang dan beberapa film sudah menggunakan teknologi 4.0 atau bisa dikatakan menggunakan robot. Di Amerika Serikat sudah banyak sekali film yang menggunakan teknik tersebut, salah satunya adalah film m3gan yang terlihat unik.
ADVERTISEMENT
Film m3gan yang bergenre horror thiller yang di distribusikan oleh Universal Pictures. Film ini mengisahkan tentang seorang ilmuwan robot yang bernama Gemma yang mengasuh keponakannya bernama Cady setelah orang tuanya meninggal akibat kecelakaan. Gemma merasa susah untuk mengatur waktunya untuk mengasuh keponakannya sementara pekerjaan Gemma sangat banyak. Maka dari itu, Gemma membuat robot AI (Artificial Intelligence) untuk menemani Cady selama Gemma bekerja.
Zaman sekarang anak-anak sudah senang dengan adanya teknologi seperti handphone yang sudah semakin canggih. Film tersebut juga memberikan hal yang sama yaitu dengan boneka robot layaknya pembantu sekaligus teman main untuk anak-anak. Dampak positif dengan hal tersebut adalah anak-anak bisa mempelajari banyak hal dalam gadget tersebut. Namun, apakah semuanya bernilai positif?
Source : https://www.youtube.com/watch?v=BRb4U99OU80
Dalam film tersebut digambarkan seorang pengasuh anak memberikan boneka robot sebagai teman bermain sekaligus membantu pengasuh tersebut untuk melakukan pekerjaannya. Intinya supaya tidak kewalahan. Robot tersebut bernama m3gan (Model 3 Generative Android) dengan bentuk rupa seperti anak perempuan yang sama tingginya dengan usia anak-anak umur 12 tahun ke bawah.
ADVERTISEMENT
Anak perempuan tersebut sebagai pengguna utama. Boneka tersebut awalnya memang membantu anak yang bernama Cady mengubah kebiasaannya, Hingga saat itu. Boneka tersebut sudah semakin gila dan harus diperbaiki oleh pembuat boneka tersebut bernama Gemma. Namun, Cady mengira kalau boneka tersebut ingin dihancurkan atau dipisahkan kepada dia. Cady pun marah hingga menampar pengasuhnya itu sendiri. Hingga saat itu, Cady pun sadar dan mengizinkan untuk memperbaiki boneka tersebut.
Ilustrasi anak menangis saat dilarang memakai gadget. Foto: Shutter Stock
Film tersebut menggambarkan dampak negatif untuk para orang tua yang memberikan teknologi kepada anak secara berlebihan. Pertama, yaitu sudah hilangnya komunikasi antara anak dan orang tua. Anak-anak lebih mementingkan bermain bersama gadget-nya daripada berkomunikasi kepada orang tua bahkan tidak mau berinteraksi kepada teman seusianya.
ADVERTISEMENT
Kedua, anak-anak tidak akan melepas gadgetnya. Jika dilepaskan, maka anak-anak akan tantrum atau menjadi gila karena sudah melepaskan gadget tersebut. Ketiga, anak-anak akan menjadi kecanduan bermain gadget hingga tidak mengenal waktu. Mungkin, masih banyak lagi dampak-dampak tersebut.
Film ini sangat relate terutama dalam keluarga yang memberikan anak-anak gadget tanpa membatasi waktunya. Untuk itu, para orang tua sudah seharusnya membatasi anak-anak bermain gadget. Misalnya, maksimal bermain gadget adalah 2 jam. Anak-anak yang masih di bawah umur disarankan untuk bermain di luar bersama teman-teman sebaya agar mereka bisa mengenal lingkungan luar. Sisi positif anak-anak bermain di luar untuk mengasah skill sosial dan komunikasi berbicara.
Jadi, untuk para orang tua, sangat disarankan untuk membatasi anak-anak bermain gadget agar mereka tidak lupa dengan kehidupan nyata. Keluarga yang baik adalah keluarga yang bisa menyempatkan waktunya untuk berkomunikasi dan bersosialisasi.
ADVERTISEMENT