Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.103.0
Konten dari Pengguna
Indonesia Darurat Membaca, Sudah Ada Larangan Masih Buang Sampah Sembarangan
19 Februari 2023 6:08 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari Faisal Ramzy tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

ADVERTISEMENT
Salah satu negara Indonesia yang harus ditingkatkan adalah membaca. Walaupun orang bisa membaca tetapi malas untuk memaknai dan memahami pada tulisan tersebut.
ADVERTISEMENT
Seperti contoh, ada tulisan bahwa tidak boleh membuang sampah di sini, tetapi masih saja banyak tumpukkan sampah yang seharusnya bukan tempatnya. Kejadian tersebut sudah menjelaskan bahwa negara Indonesia memang darurat membaca.
Saat itu, saya sedang menuju kampus menggunakan salah satu transportasi umum busway. Kalau di Jakarta namanya adalah transjakarta. Saya berjalan melewati JPO dan melihat banyak sekali sampah yang berserakan di sana, terutama pada sampah makanan ringan dan sampah botol plastik.
Padahal, di setiap fasilitas umum pasti tersedia tempat sampah. Dari hal tersebut, bisa membuktikan bawa orang-orang yang membuang sampah sembarangan sangat malas dan tidak peduli terhadap lingkungan sekitar.
Tak hanya sekali saja saya melihat seperti ini di Indonesia, terutama pada Jabodetabek. Transportasi umum yang seharusnya bersih menjadi kotor dan jalanan daerah Sudirman yang seharusnya bersih menjadi banyak sampah akibat adanya acara.
ADVERTISEMENT
Bukan hanya Sudirman saja yang menjadi korban. Acara seperti konser musik, festival taman bermain dan sebagainya pun bisa menjadi korban daerah banjir sampah.
Saya tak pernah menonton konser dan mengunjungi taman festival. Namun, saya melihat di media sosial bahwa banyak sekali sehabis konser sampah bertebaran di mana-mana, terutama sehabis hujan yang membuang sampah jas hujan plastik di sembarang tempat.
Taman festival pun kebanyakan sampah makanan ringan yang masih utuh beserta sampah plastik. Sayang sekali makanan yang masih utuh dibuang begitu saja.
Bioskop juga bangunan yang terlihat merah bisa menjadi salah satu korban banyaknya sampah botol atau gelas plastik beserta brondong jagung yang berserakan. Pada peraturan di Bioskop juga sudah terpampang jelas bahwa buanglah sampah yang sudah disediakan dekat pintu keluar dengan penjaganya. Namun, masih saja banyak orang yang menaruh sampah pada seat atau kursi setelah menonton film.
ADVERTISEMENT
Banyaknya sampah pada lingkungan sekitar bisa berdampak besar walaupun terlihat sepele. Sampah juga bisa membuat orang terluka seperti sampah tusuk sate yang bisa menusuk tangan manusia.
Membuang sampah sembarangan juga mengganggu pengguna jalan lainnya serta menambah beban kerja seorang pembersih jalanan. Memang pekerjaan dia adalah membersihkan sampah yang ada di jalan. Namun, apa salahnya jika kita membantu seorang pembersih jalanan dengan membuang sampah pada tempatnya.
Dari hal tersebut, sudah seharusnya bagi kita sadar terhadap lingkungan sekitar. Sebisa mungkin kurangi penggunaan barang plastik yang hanya sekali pakai jika keadaan tidak darurat.
Bawalah botol minum jika sekolah, kuliah, dan kerja. Jika kalian melihat sampah, kalian bisa ambil lalu buang ke tempat sampah terdekat.
ADVERTISEMENT
Bagi diri sendiri juga jika tidak melihat tempat sampah, simpan sampah anda sampai mendapatkan tempat sampah walaupun sampai rumah.