Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
Kami butuh Film Indonesia yang Berkualitas, bukan Popularitas
3 Desember 2023 9:26 WIB
Tulisan dari Faisal Ramzy tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Dalam beberapa tahun terakhir, industri perfilman Indonesia mengalami perkembangan yang cukup pesat. Hal ini terlihat dari meningkatnya jumlah produksi film, meningkatnya jumlah penonton film, dan meningkatnya prestasi film Indonesia di kancah internasional. Namun, terlepas dari pertumbuhan tersebut, masih ada satu tantangan besar yang dihadapi industri perfilman Indonesia, yaitu minimnya jumlah film yang berkualitas. Industri film Indonesia hanya mengincar popularitas sebagaimana berapa banyak jumlah penonton.
ADVERTISEMENT
Sampai tahun ini kita disuguhkan banyak sekali film Indonesia dari awal hingga akhir tahun. Akan tetapi masih saja film indonesia masih belum bisa berkembang dari segi penceritaan. Masih banyak yang perlu dibenahi pada industri film Indonesia dengan formula yang masih menggunakan yang lama dan tidak dikembangkan dari sebelumnya, bahkan sebagai penonton akan bisa menebak bagaimana film ini berakhir. Film Indonesia pun selalu mengeluarkan film Horror yang klise dan minim pembaharuan, hanya beberapa film Horror yang dikatakan berkualitas. Akibatnya, film Indonesia sering dianggap berkualitas rendah atau bahkan buruk. Persepsi ini merupakan hambatan utama bagi pertumbuhan industri film Indonesia.
Jika industri film Indonesia ingin mencapai potensi penuhnya, industri film Indonesia perlu memproduksi lebih banyak film berkualitas. Film-film ini harus dibuat dengan baik, dengan cerita, karakter, dan tema yang kuat. Film-film tersebut haruslah film yang menantang dan menarik perhatian penonton, serta meninggalkan kesan yang mendalam.
ADVERTISEMENT
Perlu Ada Kritikan dan Saran untuk Perfilman yang Sedang Tayang
Setiap karya atau film yang telah dibuat oleh sutradara, perlu adanya kritikan dan saran dari kritikus atau penonton. Penonton mempunyai hak untuk menilai sebuah film apakah layak atau tidak. Perlu ada masukkan seperti ini supaya industri film bisa mengembangkan lagi karya yang akan dibuat. Jadi, menilai sebuah film ini menjadi evaluasi bagi para industri film Indonesia.
Masyarakat Perlu Bisa Memilah Tontonan yang Berkualitas, tak hanya tinggi Popularitas
Sebagai penonton perlu bisa memilah tontonan yang berkualitas, tidak hanya sekadar popularitas. Film yang memiliki penonton terbanyak belum tentu menjadi film yang berkualitas bahkan memiliki pesan moral yang relate pada zamannya. Kreator Indonesia masih berkutat dengan genre yang sama, seperti menyukai film adaptasi atau cerita dari seseorang daripada original. Itu bukan hal yang salah, tapi bagi dunia perfilman Indonesia sudah terlalu banyak menggunakan film adaptasi. Apalagi, film horror yang sudah melekat tiap bulannya. Sebenarnya memang tidak salah Indonesia selalu berlomba-lomba untuk mengeluarkan film horror yang seram. Akan tetapi, mereka membuat suatu cerita yang minim pembaharuan. Hanya beberapa saja film maker yang membuat sebuah cerita horror yang layak.
ADVERTISEMENT
Film berkualitas dapat menjadi sarana untuk mengeksplorasikan identitas budata, penyampaian pesan sosial, dan merangsang pemikiran kritis penonton. Mendorong produksi film yang befokus pada kualitas dapat menjadi langkah penting untuk meningkatkan citra industri film. Film yang memiliki popularitas yang tinggi pun bisa menjadi faktor penting untuk berlanjutnya industri film tetapi, mendukung film yang berkualitas juga harus menjadi prioritas.
Dengan demikian, kita membutuhkan pemahaman yang seimbang dan antara popularitas dan kualitas dalam industri film Indonesia. Dukungan film yang berkualitas perlu adanya keberlanjutan untuk membantu menciptakan sebuah sinema Indonesia yang beragam dan mampu mengeskpresikan berbagai aspek kehidupan.