Kendaraan Bermotor Bukan Satu-satunya Penyebab Polusi Udara di Jakarta

Sejumlah kendaraan terjebak kemacetan di Jalan Jenderal Sudirman, Jakarta, Senin (16/3). Foto: ANTARA FOTO/Galih Pradipta

Dilansir CNN Indonesia, kualitas udara di Jakarta itu buruk. Parahnya, berdasarkan public expose datangnya polusi dimulai dari kendaraan bermotor.

Semakin tahun berjalan, polusi udara semakin tercemar dan tidak adanya udara segar bagi ibu kota. Salah satu yang polusinya paling panas sudah pasti Jakarta dan Bogor yang pernah saya alami.

Debu knalpot yang hitam membuat pengendara belakang terjaring penyakit seperti batuk-batuk hingga mendapat asma. Akan tetapi, banyak berpendapat bahwa kasus tercemarnya udara bagi tersangka pertama adalah pengendara jalanan.

Padahal, kendaraan bermotor tidak sepenuhnya penyebab tercemarnya udara. Masih banyak lagi yang bisa mencemarkan udara di perkotaan.

Ilustrasi cuaca mendung di Jakarta. Foto: Dok. Istimewa

Perkotaan yang saya pikirkan lingkungan yang bersih dan asri, tetapi nyatanya ekspektasi saya terlalu tinggi untuk melihat perkotaan secara mendalam.

Tercemarnya udara selain dari kendaraan, asap rokok bisa menjadi penyebab tercemarnya udara serta bahaya bagi kesehatan kita. Sebenarnya, bebas saja orang itu ingin merokok ataupun tidak. Akan tetapi, sesuaikan umur juga jika ingin merokok.

Banyak sekali anak-anak yang masih di bawah umur dengan gaya eksis merokok di pinggir jalanan. Saya melihatnya pun tepuk jidat. Merokok juga bisa menghabiskan uangmu secara diam-diam dan membuat kecanduan. Ibaratnya, jika kamu membeli rokok sama saja seperti membakar uang. Percuma saja.

Ilustrasi asap rokok Foto: Shutterstock

Selain merokok, asap dari pabrik industri juga bisa menjadi salah satu polusi yang sangat fatal. Saat saya SMP, posisi saya sangat dekat dengan kawasan industri. Tidak setiap hari tetapi pernah sesekali dibuat kabut polusi akibat dari pabrik industri. Mata dibuat perih dan batuk-batuk secara terus menerus hingga sesak napas.

Membakar sampah juga bisa terjadinya pencemaran udara. Terlihat sepele tetapi bisa membuat fatal udara. Sama seperti pengguna rokok. Orang-orang yang membakar sampah serta daun-daun yang jatuh dari pohon supaya lebih cepat katanya. Namun, orang tersebut tidak memikirkan orang sekitar dan hanya memikirkan diri sendiri saja.

Masih banyak lagi yang menyebabkan polusi seperti pabrik batu bara, petasan hingga penggunaan listrik yang berlebihan bisa saja menyebabkan udara tercemar karena pemanasan global.

Dampak Penyebab Polusi Udara

Ilustrasi Polusi Udara Jakarta. Foto: Jamal Ramadhan dan Putri Sarah Arifira/kumparan

Dampak penyebab polusi sangat berbahaya bagi masyarakat. Terutama pada anak-anak yang harus menjaga kesehatan dari debu polusi udara yang kotor.

Seperti merokok yang berdampak membuat sesak nafas hingga asma jika terkena asapnya. Saya pernah mengalami terhirup banyaknya asap rokok hingga terkena penyakit flek dan gatal-gatal pada kulit. Sehabis saya terkena penyakit tersebut, saya selalu menghindar dari asap rokok yang bertebaran.

Maka dari itu, sebenarnya saya membenci rokok. Merokok juga berbahaya jika asapnya terhirup oleh anak-anak di bawah umur. Bisa membuat anak terkena riwayat asma dan semacamnya. Kalau bisa, bagi orang tua untuk menjauhi asap rokok kepada anak-anak atau sebisa mungkin berhenti merokok untuk menghilangkan polusi udara.

Industri yang mengeluarkan banyak asap juga harus hati-hati. Jika bisa, selalu menggunakan masker jika melewatkan atau berhinggap di dekat kawasan industri.

Ilustrasi bakar sampah. Foto: Shutter Stock

Membakar sampah di sembarang tempat juga sangat salah dan tidak patut untuk ditiru. Sebisa mungkin untuk sampah tersebut dikubur dalam tanah untuk menjadi pupuk, mendaur ulang sampah, membuang sampah di pembuangan akhir, dan terakhir hindari pemborosan membeli barang terutama sekali pakai.

Para pengendara juga untuk tidak menggunakan kendaraan pribadi jika tidak penting seperti balap liar. Gunakanlah motor yang baik dan tidak mengopreknya. Banyak sekali orang-orang mengubah mesin motor dan membuat polusinya semakin buruk.

Jika perlu, gunakanlah transportasi umum untuk mengurangi asap kendaraan. Akan tetapi, jika kendaraan kalian rawat dengan sebaik mungkin, bisa saja kalian menggunakan motor. Gunakanlah motor dengan bijak dan menghemat bensin.