Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.103.0
Konten dari Pengguna
Kuliahku Bukanlah di Universitas Negeri Ternama, tapi Saya Merasa Nyaman
19 Februari 2023 19:28 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari Faisal Ramzy tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

ADVERTISEMENT
Orang-orang dengan percaya diri masuk kuliah universitas negeri ternama tetapi gaya yang selangit sampai merendahkan orang yang berkuliah di swasta apalagi kampus yang tidak terkenal. Seperti saya yang berkuliah di Universitas swasta biasa dengan akreditasi B tetapi untuk akreditasi progam studi sudah A.
ADVERTISEMENT
Seringkali orang-orang hanya melihat dari kampusnya saja, bukan dilihat dari progam studi, alumni, fasilitas dan sebagainya. Apakah salah kalau kita berkuliah di kampus yang tidak terkenal? Sama-sama tempat untuk mendapatkan ilmu juga.
Bukan untuk sebagai ajang pamer ke teman, kerabat, tetangga dan sebagainya. Banyak sekali orang yang mengincar kampusnya, bukan dari progam studinya. Akibatnya, mereka berkuliah menjadi malas-malasan karena progam studi yang sulit tetapi kampus elite.
Banyak sekali yang saat kuliah menjadikan ajang pamer fashion serta kehidupan ekonomi. Bahkan, ada yang menyalahgunakan kartu KIP sebagai foya-foya padahal mereka masih tergolong orang yang mampu. Akan tetapi, tidak semua orang di kampus seperti itu. Niat untuk mendapatkan pendidikan yang lebih tinggi adalah untuk belajar mengasah pola pikir menjadi berbeda dari sebelumnya.
ADVERTISEMENT
Waktu itu, saya mendaftarkan diri ke kampus ternama dengan jurusan yang saya minati tentunya. Akan tetapi, saya tidak lolos di kampus tersebut dari tiga jalur. SNMPTN, SBMPTN, hingga jalur mandiri saja tidak lolos.
Saya merasa bodoh karena teman-teman saya bisa lolos di kampus negeri ternama. Saya juga mempunyai rasa iri kepada orang-orang yang bisa lolos secara hoki atau tidak pernah belajar sama sekali. Orang rajin kalah dengan orang yang beruntung, itulah yang saya alami.
Saya terlalu rajin untuk belajar dan kurang beruntung saja saat melihat pengumuman. Maka dari itu, alternatif saya berkuliah di Universitas yang berada di Cempaka Putih karena itulah salah satu kampus yang ada progam studi saya minati.
ADVERTISEMENT
Sebenarnya, saya tidak masalah kuliah di mana saja asalkan serius dalam belajar. Akan tetapi, banyak sekali komentar yang tidak mengenakkan bagi saya. Kampusku hanyalah akreditasi B tidak sebagus yang lain.
Mencari kerja juga bakal susah katanya karena akreditasi B. Akan tetapi, saya merasa cuek dengan komentar tersebut. Memang tidak salah zaman sekarang juga kampus akan dinilai, tetapi bukan di prioritaskan.
Saat satu tahun saya belajar, saya merasa nyaman-nyaman saja dan tidak seberat yang aku bayangkan. Berbagai komentar dari beberapa teman saya bisa kulalui dengan membuktikan penghargaan serta cara berpikir.
Pola pikir orang berpendidikan akan berbeda dengan orang yang tidak terdidik. Terdidik yang saya maksud adalah bukanlah semata-mata bisa mempunyai pendidikan tinggi saja. Namun, orang yang mempunyai sopan dan santun tinggi serta tidak mendiskriminasi atau membeda-bedakan. Seperti membandingkan pekerjaan, pendidikan, ekonomi, dan sebagainya. Orang yang mempunyai hal semua itu namun masih saja mendiskriminasi adalah orang yang tidak berpendidikan.
ADVERTISEMENT
Saya juga merasa senang karena di Universitas saya hingga saat ini karena mempunyai pembelajaran serta dosen yang berkualitas. Pola fikir saya pun bisa berubah karena selalu bersyukur di Universitas swasta yang tidak terlalu terkenal.
Pertemanan yang sehat serta tidak adanya diskriminasi di perkuliahan. Faktanya, saya melihat pada sosial media bahwa kebanyakan kampus negeri banyak mendapatkan diskriminasi serta berita yang kurang mengenakkan.
Pada intinya, tidak apa-apa kita berkuliah di kampus swasta biasa. Kalau kita bisa belajar lebih serius dan banyak mengikuti pengalaman organisasi atau pengalaman non akademik di kampus akan bisa menjadi orang yang sukses.