Nir Etika dan Tata Krama Generasi Z

Faisal Ramzy
Mahasiswa Universitas YARSI - Fakultas Teknologi Informasi Progam Studi Perpustakaan dan Sains Informasi
Konten dari Pengguna
17 Maret 2023 14:04 WIB
·
waktu baca 4 menit
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Faisal Ramzy tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi Wanita Memberi Uang Kepada Pengemis. Sumber Foto: Jon Tyson/Unsplash.
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Wanita Memberi Uang Kepada Pengemis. Sumber Foto: Jon Tyson/Unsplash.
ADVERTISEMENT
Tata krama merupakan suatu aturan yang dibentuk untuk berperilaku sopan dan santun dalam kehidupan sehari-hari. Tata krama sangat penting dalam menjaga hubungan antarindividu dan menunjukkan rasa hormat kepada orang lain. Dengan mengikuti tata krama yang benar, kita bisa menunjukkan rasa hormat dan penghargaan kepada orang lain dan mencegah adanya konflik atau ketidaknyamanan yang tidak perlu.
ADVERTISEMENT
Banyak sekali keluhan-keluhan dari orang-orang hingga pada media sosial tentang problematik anak zaman sekarang. Tata krama pemuda zaman sekarang sudah sangatlah minim. Bahasa mudahnya, pemuda zaman sekarang sudah tidak sopan terhadap orang lain, temasuk kepada orang tua. Saya menemukan data dari salah satu survei yang menjelaskan bahwa 70% pemuda zaman sekarang sudah tidak sopan dibandingkan dengan zaman dahulu.
Manner atau etika merupakan suatu moral yang merujuk bagaimana cara kita berperilaku yang pantas dengan orang lain. Misalnya gaya berbicara dengan orang yang lebih tua ataupun muda.

Sulit untuk Mengatakan Terima Kasih

Ilustrasi Terima Kasih. Sumber Foto: Matt Jones/Unsplash.
Kata terima kasih memang mudah diucapkan tetapi sulit untuk diterapkan. Minta kata 'tolong' pun sulit untuk menerapkannya. Padahal, kata-kata seperti terima kasih, minta maaf, minta tolong, dan sebagainya adalah basic manner. Faktanya, manner zaman dahulu lebih baik daripada zaman sekarang yang cuek.
ADVERTISEMENT
Dalam transportasi umum, beberapa pemuda tidak memberi tempat duduk untuk orang-orang yang diprioritaskan. Mengapa hal itu terjadi, sebab :

Egosentric Remaja

Ilustrasi Pemuda Sedang Konflik. Sumber Foto: Afif Ramdhasuma/Unsplash
Sifat tersebut adalah merasa paling benar, walaupun kita melakukan kesalahan dan hal tersebut tetap salah. Kita tidak akan menerima kesalahan kita sendiri dan mencari celah untuk kebenarannya. Hal tersebut sudah sangat umum bagi para remaja.

Pengaruh Lingkungan

Bentuk kesopanan kita bisa terpengaruh oleh lingkungan kita sendiri, seperti pendidikan zaman sekarang yang sudah cukup santai. Bagi para pemuda juga ikut santai sampai hilangnya etika oleh pengajar. Contohnya sering datang terlambat, tidak memperhatikan saat pembelajaran, dan sebagainya. Pada zaman dahulu tidak seperti itu dan kesopanannya dibentuk oleh tata tertib yang cukup ketat.
Selain pendidikan, faktor orang tua yang jarang memperhatikan anaknya menjadi salah satu hilangnya nilai kesopanan. Orang tua yang selalu bermain gadget anaknya pun juga ikut-ikutan sibuk dengan gadget.
ADVERTISEMENT
Pada lingkungan pertemanan juga bisa berpengaruh terhadap etika dan kesopanan kita. Contohnya sering berkata kasar dan melakukan aktivitas yang tidak baik yang bisa menghilangnya nilai kesopanan.

Sosial Media

Zaman sekarang, para pemuda sudah tidak asing lagi dengan media sosial. Media sosial menjadi tempat komunikasi, berekspresi, serta mencari informasi. Akan tetapi, zaman yang semakin berkembang membuat banyak orang berani untuk speak-up. Ide yang bagus bagi para pemuda yang sudah berani untuk melakukan hal itu tetapi jika secara berlebihan juga tidak baik. Tidak baik jika kita sampai menyakiti orang lain atau menyebarkan fitnah. Hal itu juga menjadi merosotnya nilai etika. Parahnya, sampai ada yang membuat akun anonim untuk menghujat sasarannya.
Realita pada negara Indonesia dalam kurikulum pendidikan cukup menjunjung tinggi nilai etika, seperti kita selalu hormat kepada bendera upacara, mempelajari pancasila, mempelajari agama, dan sebagainya. Dalam masyarakat juga sudah bisa diatur karena adanya undang-undang. Walaupun kurikulum serta peraturan sudah ada di Indonesia, apakah etika masih terbilang baik?
ADVERTISEMENT
Menurut saya memang kurang efektif, saya sering melihat di media sosial banyak sekali orang-orang yang kurang etika dan manner. Bukan hanya suatu perkataan saja, melainkan dengan perlakuan. Salah satu etika yang sangat kurang adalah datang telat. Seharusnya sudah kumpul jam 8 tetapi saat jam 9 belum juga kumpul.
Ilustrasi Anak dan Orang Tua Bersalaman. Sumber Foto: Kabita Darlami/Unsplash
Maka dari itu, kita harus belajar untuk berperilaku baik. Secara basic kita sudah terbiasa untuk mengucapkan kata maaf, terima kasih, dan sebagainya. Membantu orang lain tanpa pamrih pun menjadi manner yang baik bagi kita. Walaupun terasa berat, jika kita belajar etika dengan giat akan menjadi pribadi yang baik.
Kesimpulannya, saya percaya bahwa tata krama yang baik bisa membantu kita menjaga dan membangun hubungan yang lebih baik. Namun, penting juga untuk memperhatikan fleksibilitas dalam menjalankan tata krama tersebut.
ADVERTISEMENT