Konten dari Pengguna

Peraturan di Bioskop, Sekadar formalitas?

Faisal Ramzy
Mahasiswa Universitas YARSI - Fakultas Teknologi Informasi Progam Studi Perpustakaan dan Sains Informasi
31 Desember 2022 16:10 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Faisal Ramzy tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
dibuat di canva.com
zoom-in-whitePerbesar
dibuat di canva.com
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Beberapa hari yang lalu, saya ingin menonton suatu film Horror di bioskop. Film tersebut sudah lulus sensor dengan rating 17 tahun keatas. Tetapi, saya melihat ada satu orang tua yang membawa anak kecil untuk menonton film di bioskop. sebenernya saya tidak masalah dengan orang tua karena saya berfikir "oh, mungkin anak kecil itu mau nonton film kartun musikal buaya". Karena, film tersebut sudah lulus sensor dengan semua umur.
Saat saya masuk studio dan memberikan tiket kepada penjaga bioskop, tiba-tiba orang tua yang membawa anak tersebut juga ikut memasuki dengan studio yang sama. Saya pikir, saya salah masuk studio. Ternyata, orang tua tersebut membeli tiket film yang sama dengan saya.
ADVERTISEMENT
Mungkin, sudah biasa bagi yang sudah sering ke bioskop. Namun, perlakuan ini tetap salah. Sebab, sudah ada peraturan dari zaman dahulu untuk menonton film.
Seharusnya, para orang tua harus bisa memilih dan memilah tontonan pada anak-anak. Karena, anak-anak akan mudah meniru apa yang ia tonton. Jadi, jika orang tua mengajak anak-anak menonton film harus sesuai dengan kategori umur anak tersebut.
Tidak hanya itu, ini mungkin banyak sekali yang terjadi pada di bioskop yaitu merekam video di bioskop
Sebenarnya, saya belum melihat kejadian seperti ini, tetapi saya seringkali melihat di sebuah situs sosial media yang banyak sekali merekam video di bioskop dan parahnya isi komentar tersebut seakan-akan mendukung yang merekam. istilahnya "Netizen mendukung maling".
ADVERTISEMENT
Miris dengan perlakuan si perekam atau bisa disebut pembajak, padahal sebelum kita menonton bioskop kita diarahkan dengan beberapa ketentuan yang ada di bioskop.
Walaupun ada yang merekam, tetapi masih saja tidak tertangkap basah oleh penjaga bioskop, padahal aturan sudah tertera jelas bahwa jika kita merekam cuplikan isi film maka akan terkena hukuman yang berat.
Hak Cipta adalah hak eklusif bagi pencipta atau penerima hak untuk mempublikasikan ciptaannya atau memberikan izin tanpa mengurangi batasan-batasan. inti sari dalam undang-undang tersebut kita harus menghargai karya orang lain serta memberikan apresiasi terhadap seni. Jika kita merekam cuplikan film di bioskop. maka kita tidak menghargai karya orang lain karena sudah termasuk dalam pembajakan.
ADVERTISEMENT
Sebenarnya masih ada problematik lainnya, seperti menduduki bangku tidak sesuai tiket, menendang bangku dari belakang, berisik atau mengobrol bahkan ada yang spoiler isi film tersebut.
Seharusnya, penjagaan bioskop bisa lebih diperketat lagi seperti dengan cara memperlihatkan KTP untuk film yang berkategori dewasa termasuk yang membeli secara online atau menggunakan aplikasi. ini bisa jadi antisipasi untuk anak-anak yang dibawah umur tidak diperkenankan menonton karena ada adegan yang harus tidak didengar atau dilihat oleh anak-anak dibawah 17 tahun.
Selain itu, jika kalian melihat ada orang yang sedang merekam secara diam-diam, langsung tegur saja kepada orang itu atau kalian bisa laporkan ke pihak yang berwenang. Karena, jika ada yang merekam video di bioskop akan merugikan dari pihak pembuat film dan tidak menghormatinya.
ADVERTISEMENT
Terakhir dari pesan saya, sebelum kalian ingin menonton film di bioskop. Kalian harus melihat aturan-aturan yang ada di bioskop, jika anda tidak tahu apa saja aturan dan cara mencari kursi di bioskop. Kalian bisa menggunakan akses media sosial seperti youtube. Pesan saya ini untuk kenyamanan orang lain juga