Petasan Berisik, Lingkungan Menjadi Terusik

Faisal Ramzy
Mahasiswa Universitas YARSI - Fakultas Teknologi Informasi Progam Studi Perpustakaan dan Sains Informasi
Konten dari Pengguna
17 April 2023 9:15 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Faisal Ramzy tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi Kembang Api. Photo by Ray Hennessy on Unsplash
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Kembang Api. Photo by Ray Hennessy on Unsplash
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Petasan merupakan benda peledak berupa bubuk yang dibungkus dengan kertas dan diberi sumbu. Biasanya petasan digunakan untuk memeriahkan hari raya seperti imlek, tahun baru masehi, dan hari raya lainnya. Bahkan, perkawinan pun bisa dimeriahkan oleh petasan. Meskipun petasan bisa memberi kegembiraan, namun ada konsekuensi negatif yang perlu dipertimbangkan, salah satunya lingkungan menjadi terusik.
ADVERTISEMENT
Penggunaan petasan secara berlebihan bisa membuat sampah petasan menjadi berserakan, biasanya disebut dengan "petasan korek". Petasan tersebut untuk menyalakannya cukup simple dengan memberi api pada sumbu lalu dibuang begitu saja dan meledak.
Hal itu menjadikan sampah kertas pada petasan tersebut menjadi berserakan di mana-mana. Selain itu juga, pada zat-zat kimia yang terdapat pada petasan seperti sulfur, karbon, dan logam berat dapat mencemari udara dan air, mengganggu ekosistem dan keseimbangan alam.
Bahan kimia dan sisa kertas sampah pada petasan tersebut dapat menumpuk di lingkungan dan membutuhkan waktu yang lama untuk terurai.

Petasan Bisa Mengganggu Banyak Hal

Ilustrasi Pria sedang Teriak. Photo by Maryna Kazmirova on Unsplash
Tidak hanya polusi udara saja yang terganggu. Penggunaan petasan bisa mengganggu polusi suara yang berlebihan. Hal tersebut bisa mengganggu aktivitas fisik serta kesehatan mental kita.
ADVERTISEMENT
Saya masih ingat sekali saat salat tarawih di Masjid, banyak anak-anak yang bermain petasan hingga mengganggu jemaah di Masjid. Bagaimana jika ada orang yang mempunyai sensitivitas suara tinggi, seperti anak-anak, orang tua, dan hewan peliharaan.
Saya pun dibuat kesal oleh anak-anak yang jahil melempar petasan ke sembarang orang yang bisa menyebabkan orang tersebut menjadi takut terhadap suara, bahkan sampai emosi terhadap anak-anak tersebut.
Polusi suara yang terus menerus dapat menyebabkan gangguan pendengaran, sakit kepala, gangguan tidur, dan masalah kesehatan lainnya.

Membeli Petasan Sama Saja dengan Bakar Uang

Ilustrasi uang Terbakar. Photo by Jp Valery on Unsplash.
Bayangkan kita membeli petasan untuk hanya senang-senang tanpa berpikir panjang. Untuk apa kita membeli petasan untuk diledakkan saja. Mungkin saja kita berpikir untuk kesenangan diri sendiri tetapi bagaimana dengan kenyamanan orang lain?
ADVERTISEMENT
Pengeluaran uang untuk membeli petasan dapat digunakan untuk hal-hal yang lebih produktif dan bermanfaat bagi masyarakat, seperti menyisihkan uang untuk bersedekah atau menabung untuk keperluan mendatang.
Dalam konteks lingkungan, pengeluaran uang untuk membeli petasan juga dapat digunakan untuk mengembangkan proyek atau kegiatan yang ramah lingkungan, seperti penanaman pohon atau pengadaan alat-alat daur ulang.
Maka dari itu, penggunaan petasan harus dikendalikan dengan ketat. Pemerintah bisa memberikan aturan dan regulasi yang ketat dalam penggunaan petasan, seperti lokasi yang ditentukan untuk melepaskan dan waktu yang ditentukan.
Ilustrasi petasan. Foto: Shutter Stock
Selain itu, masyarakat perlu memiliki kesadaran untuk mengelola keuangan dan juga terhadap lingkungan yang lebih baik dan mempertimbangkan dampak penggunaan petasan pada lingkungan dan kesehatan manusia.
ADVERTISEMENT
Masyarakat sebaiknya memilih alternatif yang lebih ramah lingkungan bagi masyarakat, seperti mengadakan acara dengan kegiatan yang lebih positif dan berdampak positif, serta meningkatkan kesadaran lingkungan dan kesehatan.
Bagi pemerintah juga dapat memberikan insentif atau penghargaan bagi masyarakat yang berhasil mengadakan acara dengan konsep yang lebih efektif dan kreatif, dan mengurangi penggunaan petasan dalam acara.
Hal itu, masyarakat menjadi terdorong untuk lebih bijak dalam mengelola keuangan dan memperhatikan dampak penggunaan petasan terhadap lingkungan dan kesehatan manusia.