Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
Penggunaan Teknologi oleh Wisatawan
20 Desember 2021 14:04 WIB
Tulisan dari Faisal Yusni Nuralamsyah tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Tidak dapat dipungkiri lagi teknologi saat ini terus berkembang dan terasa selalu ada hal yang baru disetiap waktunya. Teknologi yang ada dan berkembang ini tentunya digunakan manusia untuk mempermudah melakukan pekerjaan dan aktivitas sehari-hari. Salah satu sektor yang cukup merasakan perubahan dengan adanya teknologi adalah sektor pariwisata.
ADVERTISEMENT
Sebagai pemahaman jika sebelumnya wisatawan saat ingin melakukan perjalanan wisata harus datang langsung ke agen-agen perjalanan dan membeli tiket bus, pesawat ataupun transportasi lainnya, namun setelah adanya teknologi kita mulai mengenal Online Travel Agen yang mempermudah wisatawan saat ingin melakukan perjalanan wisata ke tempat yang diinginkan.
Pariwisata saat ini cukup mengalami perkembangan yang cukup pesat dikarenakan penggunaan teknologi informasi. Dengan perkembangan teknologi tersebut kemudian munculah konsep yang dinamakan sebagai konsep pariwisata cerdas (Smart Tourism).
Smart Tourism merupakan layanan terintegritas dengan smart city, dimana wisatawan dapat mengakses untuk mendapatkan pelayanan dan informasi yang digunakan wisatawan selama melakukan perjalanan. Diharapkan dengan munculnya konsep smart tourism ini akan memberikan pengalaman wisatawan yang lebih menyenangkan, dikarenakan smart tourism membuat wisatawan menjadi peserta aktif.
ADVERTISEMENT
Penggunaan teknologi yang saat ini sedang berkembang pada sektor pariwisata khususnya smart tourism diantaranya adalah penggunaan robot pelayan dibeberapa restoran atau hotel, penggunaan virtual tour, penggunaan screen order untuk mengganti kashier, penggunaan software dan hardware lainya, serta perkembangan media sosial sebagai pemberi informasi dan promosi baik bagi wisatawan dan pelaku usaha pariwisata.
Tujuan Smart Tourism yaitu Membuat data base terkait sumber daya pariwisata, didukung dengan perkembangan Internet of Things dan Cloud Computing yang berfokus pada peningkatan wisata melalui identifikasi dan pemantauan yang ada. Memajukan daerah destinasi wisata dengan inovasi industri pariwisata untuk promosi pariwisata, peningkatan pelayanan wisata dan manajemen pariwisata. Memperluas skala industri pariwisata dengan platform informasi real time, mengintegrasikan penyedia jasa pariwisata dan peran masyarakat lokal.
Berbicara mengenai media sosial, media sosial juga merupakan salah satu pendorong pertumbuhan smart tourism dengan mengumpulkan data pariwisata dan memberikan nilai tambah bagi wisatawan. Beberapa media sosial yang sedang berkembang saat ini adalah Twitter, Instagram, Facebook, Tiktok, Blog, Youtube dan media sosial lainya.
ADVERTISEMENT
Perkembangan media sosial ini muncul akibat adanya perubahan kebiasan manusia yang sudah sering terbiasa menggunakan Personal Computer (PC), laptop, tablet dan smartphone. Dimana alat-alat tersebut dapat mempermudah wisatawan untuk mencari dan mendapatkan informasi mengenai destinasi wisata di seluruh belahan dunia. Baik dari aksesibilitas, amenitas, akomodasi keadaan topografi dan suhu udara di destinasi wisata yang ingin dikunjungi.
Seiring berjalannya waktu, pengguna perangkat Smartphone di Indonesia dari tahun ke tahun semakin meningkat. Ada banyak faktor yang mempengaruhi meningkatnya penggunaan perangkat Smartphone di Indonesia, salah satunya yaitu harga jual Smartphone di Indonesia yang semakin terjangkau, kemudian karena faktor kebutuhan masyarakat juga yang membuat tingkat pembelian Smartphone semakin tinggi.
Jika sebelumnya pemenuhan akses informasi hanya bisa dilihat melalui media masa konvensional, tapi setelah datangnya smartphone wisatawan menjadi lebih mudah mengakses informasi dimana saja dan kapan saja. Banyaknya pengguna Smartphone di Indonesia mendukung banyaknya pengguna aktif Media Sosial di Indonesia. Berdasarkan survei yang dilakukan oleh salah satu media online pada tanggal 14 Oktober 2021, pada Januari 2021, pengguna aktif Media Sosial di Indonesia mencapai 170 juta jiwa.
ADVERTISEMENT
Ditambah lagi generasi millennial yang lebih cakap dan faham teknologi, menjadi potensi dari penggunaan dan perkembangan media sosial. Strategi situs media sosial semakin populer di industri pariwisata. Banyak perusahaan mulai menggunakan situs media sosial untuk tujuan komunikasi.
Dalam kasus industri pariwisata, komunikasi di antara konsumen memiliki dampak besar pada cara konsumen membuat keputusan tujuan mereka. Media sosial juga telah memberikan kesempatan bagi industri untuk terhubung dengan konsumen dan karyawan mereka dengan cara yang cepat dan efisien.
Koneksi yang luas dari media sosial adalah cara yang baik untuk menyebarkan informasi ke seluruh dunia, terutama untuk promosi bisnis dan untuk membangun citra merek tertentu. Di sisi lain, akan lebih mudah bagi perusahaan untuk menargetkan konsumen mereka dengan menggunakan data diberikan oleh konsumen yang mendaftarkan akun di situs media sosial. Terakhir, situs media sosial memungkinkan setiap orang dan siapa saja untuk menulis pendapat mereka dan mempostingnya secara online, yang tidak hanya membawa keuntungan bagi perusahaan tetapi juga kerugian karena pengguna tertentu dapat mencemarkan nama baik merek dari mulut ke mulut.
ADVERTISEMENT
Media sosial juga digunakan sebagai alat pembatu pengambilan keputusan wisatawan baik saat before visit (pengenalan kebutuhan, pencarian informasi dan evaluasi alternatif prapembelian), during visit (pembelian, konsumsi dan evaluasi) serta after visit (mengingat dan berbagi). Informasi yang didapatkan dari media sosial dapat berupa visual (gambar dan video) dan bisa juga berupa deskripsi. Oleh karenanya interaksi pada media sosial juga dapat menjadi salah satu faktor pendorong bagi seseorang untuk melakukan perjalanan wisata.
Seperti disebutkan sebelumnya media sosial juga dapat digunakan sebagai media promosi, dimana media sosial dapat menjadi sarana penyedia jasa wisata bagi perusahaan, baik destinasi wisata, akomodasi, transportasi, agen perjalanan wisata dan lain-lain sebagai media promosi dan informasi terkait layanan yang dimiliki penyedia jasa tersebut.
Perkembangan yang sedang berlangsung dalam sarana komunikasi termasuk situs media sosial dari berbagai jenis untuk mencapai tujuan organisasi bisnis. Apalagi, kehadiran banyak aplikasi di media sosial telah berkontribusi mengubah metode konvensional dalam pemasaran dan pariwisata. Efek dari situs media sosial pada wisatawan antara lain sebagai berikut:
ADVERTISEMENT
• Memberikan informasi yang dibutuhkan kepada wisatawan tentang lokasi wisata.
• Manfaat dari membimbing klien sebagai konsumen positif untuk layanan.
• Menyediakan turis dengan saluran yang aman untuk membeli dan memesan perjalanan yang berbeda
• Membantu dalam menyebarkan informasi spesifik tentang perjalanan dan perubahan yang mungkin terjadi.
Media sosial/aplikasi yang digunakan untuk membantu pengguna di dunia pariwisata salah satunya yaitu aplikasi Online Travel Agent atau biasa disebut (OTA). Online Travel Agent merupakan perusahaan yang khusus menjual jasa penyelenggara perjalanan wisata, termasuk pemesanan tiket transportasi, tiket wisata, maupun tiket tempat singgah yang berbasis online contohnya seperti, Tripadvisor, Traveloka, Tiket.com dan masih banyak lagi.
Dari aplikasi tersebut kita dapat memiliki keuntungan namun disisi lain kita bisa mendapatkan kekurangan saat kita melakukan perjalan wisata. Penggunaan OTA ini cukup mudah digunakan bagi semua kalangan asalkan perangkat atau gadget wisatawan terhubung dengan internet, selain itu penggunaan OTA dengan fitur-fitur yang ditawarkan cukup mudah dimengerti bagi pengguna baru (yang tidak terlalu mengerti teknologi)
ADVERTISEMENT
Keuntungan Aplikasi Online Travel Agent (OTA) untuk wisatawan.
• Di aplikasi kita dapat mendaptkan promo dan diskon, sehingga kita bisa berpergian dengan biaya yang lebih murah.
• Mudah dalam melakukan pembayaran/cashless (m-banking, kartu kredit, EWallet, dan masih banyak lagi pembayaran online/cashless.
• Dapat mengetahui informasi/ulasan tentang destinasi, kereta, pesawat, dan hotel yang akan dituju/digunakan sebelum melakukan perjalanan.
• Tidak perlu lagi datang ke Travel agen atau melakukan pemesanan tiket secara konvensional karena bisa melakukan pembelian kapan saja dan dimana saja.
Kekurangan Aplikasi Online Travel Agent (OTA) untuk wisatawan.
• Tidak semua Destinasi dan Hotel ada di Online Travel Agent (OTA)
• Proses pembatalan/refund yang kurang fleksibel atau malah lebih ribet dari pada Travel Agent.
ADVERTISEMENT
• Bisa terjadi penipuan jika kita salah menggunakan aplikasi secara online.
Berdasarkan apa yang sudah diuraikan diatas, dan diskusi yang dilakukan oleh Faisal Yusni Nuralamsyah, , Putra Hanifan Graha, Mohamad Andriansyah, Aryo Adhitiowasis dan Irfan Taufik Risda dalam kelas Magister Pariwisata Universitas Pendidikan Indonesia untuk mata kuliah Perilaku Konsumen, dengan dosen pembimbing Bapak Nuzsep Almigo, M.Si.,Ph.D dapat disimpulkan bahwa penggunaan teknologi dapat mempermudahkan wisatawan dalam melakukan kegiatan wisata dan mendapatkan informasi berkaitan destinasi wisata, Dari segi bisnis juga penggunaan teknologi dapat mempermudah pekerjaan, membuat pengeluaran menjadi lebih efisien dan mempermudah dalam kegiatan promosi.
Namun perlu disadari juga penggunaan teknologi perlu diimbangi dengan rasa tanggung jawab agar tidak menimbulkan masalah di kemudian hari.
ADVERTISEMENT